pembelajaran. Sedangkan posttest digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
4.1.1. Kondisi Awal
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi di kelas V SD Gugus Ki Hajar Dewantoro untuk mengetahui kegiatan pembelajaran
pada mata pelajaran IPA. Pada proses pembelajaran model yang digunakan guru
masih kurang bervariasi. Meskipun sudah ada pembelajaran secara berkelompok dan diskusi kelas, namun diskusi belum berjalan maksimal. Siswa yang
berkemampuan akademis tinggi cenderung lebih menonjol dibandingkan dengan siswa yang berkemampuan akademis kurang. Pada saat mengerjakan tugas
kelompok hanya satu atau dua siswa dalam kelompok yang bekerja. Selain itu, guru belum sepenuhnya menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan
menyenangkan bagi siswa. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar yang kurang optimal dengan
ditunjukkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA siswa kelas V SD Gugus Ki Hajar Dewantoro sebagaian besar siswa belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 70. Dengan melihat kondisi kegiatan pembelajaran tersebut, maka
dilakukan penelitian untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT terhadap hasil belajar IPA materi
perubahan alam. Kemampuan siswa perlu dianalisis normalitas dan homogenitasnya agar
dapat disimpulkan bahwa siswa dalam populasi tidak berbeda secara signifikan
sebelum diberi perlakuan, selanjutnya hasil analisis ini akan digunakan untuk menentukan sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol yang dipilih dengan teknik Cluster Sampling dan diperoleh dua kelas yaitu kelas V SDN Giling 02 sebanyak 20 siswa sebagai kelas
eksperimen, dan SDN Jrahi 01 sebanyak 23 siswa sebagai kelas kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Teams Games Tournament TGT.
Variabel yang dipengaruhi adalah hasil belajar IPA dan variabel yang dikontrol adalah materi perubahan di alam.
Sebelum melaksanakan penelitian, kedua kelas yang digunakan diberikan pretest. Kedua kelas harus normal dan homogen, dengan tujuan kedua
kelas tersebut memiliki kondisi awal yang sama. Setelah itu diuji kesamaan rata- rata untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata nilai awal pretest
terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil uji kesamaan dua rata-rata tersebut maka diperoleh bahwa tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal dari kedua
kelas tersebut. Hal ini menunjukkan kemampuan siswa pada awal pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kesamaan sehingga dapat
diberikan perlakuan. Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti pada kelas V SD
Negeri Giling 02 sebagai kelas eksperimen dan kelas V SD Negeri Jrahi 01 sebagai kelas kontrol, terdapat perbedaan. Proses pembelajaran yang dilaksanakan
yaitu untuk kelas eksperimen pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen TGT, sedangkan untuk
kelas kontrol pembelajaran menggunakan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh
guru yaitu model kelompok tradisional. Materi yang digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah materi perubahan alam. Data yang diperoleh dari penelitian
ini meliputi hasil belajar siswa yang terdiri dari pretest, posttest, dan observasi pelaksanaan pembelajaran.
4.1.2. Analisis Instrumen Penelitian