karakteristik siswa, materi pelajaran dan sebagainya agar strategi tersebut dapat berfungsi maksimal.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa, guru, sumber belajar yang dapat berpengaruh
terhadap perilaku serta kapasitas seseorang atau kelompok agar memperoleh kemudahan berinteraksi dengan lingkungannya.
2.1.3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan
perilaku tersebut bergantung apa yang dipelajari Rifa’i, 2013: 69. Merujuk Gagne dalam Suprijono 2013:5 hasil belajar dibagi menjadi
lima, yakni: 1
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon
secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalahan maupun
penerapan aturan. 2
Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
3 Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4 Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5 Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan-keterampilan. Sedangkan menurut Bloom hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya hasil
pembelajaran yang tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah melainkan komprehensif Suprijono, 2013: 5-6.
Uraian tersebut juga diperkuat oleh pendapat Sardiman 2011: 28 bahwa hasil belajar merupakan pencapaian dari tujuan belajar. Sedangkan hasil
belajar tersebut meliputi bidang keilmuan dan pengetahuan kognitif, bidang personal afektif, serta bidang kelakuan psikomotorik.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris Sudjana, 2014:
22. Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara
keseluruhan baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor yang diperoleh setelah mengalami proses belajar. Adapun dalam penelitian ini hanya membatasi
pada aspek kognitif namun tidak mengesampingkan aspek afektif dan psikomotor.
2.1.4. Karakteristik Siswa SD