10
MenurutFathoni 2006:148, tujuan diadakanya pendidikan dan pelatihan pada umumnya dalam rangka pembinaan terhadap tenaga kerja atau karyawan
agar dapat: a.
Meningkatkan kepribadian dan semangat pengabdian kepada organisasi dan masyarakat.
b. Meningkatkan mutu, kemampuan serta keterampilan baik dalam
melaksanakan tugasnyamaupun kepemimpinanya. c.
Melatih dan meningkatkan mekanisme kerja dan kepekaan dalam melaksanakan tugas.
d. Melatih dan melaksanakan kerja dalam merencanakan.
e. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan kerja.
Perusahaan yang gagal menyediakan pelatihan dan pengembangan akan kehilangan karyawan yang berorientasi pencapaian yang merasa frustasi karena
merasa tidak ada kesempatan untuk promosi dan akhirnya memilih keluar untuk mencari perusahaan lain yang menyediakan pelatihan dan pengembangan untuk
kemajuan karier mereka. Tujuan dilaksanakannya pelatihan dan pengembangan ini menggambarkan bahwa peranan program ini sangat penting bagi
perkembangan karyawan dan perusahaan itu sendiri.
2.1.3 Manfaat dan Pentingnya Pelatihan
Pelatihan bagi karyawanmerupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuandankeahliantertentusertasikapagarkaryawansemakinterampil dan
mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar.
Pelatihan merujuk padapengembangan keterampilan
bekerjayangdapatdigunakandengansegera. Sedangkan pengembangansering
11
dikategorikansecaraeksplisitdalam pengembanganmanajemen,organisasi,dan pengembanganindividu karyawan.Pengembanganlebih
fokuspadapemenuhan kebutuhan perusahaan jangka panjang.
Menurut Simamora 2006:278 manfaat program pelatihan bagi perusahaan dan individuadalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas.
b. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai
standar kinerja yang dapat diterima. c.
Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan. d.
Memenuhi kebutuhan perencanaan semberdaya manusia. e.
Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja. f.
Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pelatihan
Mondy 2008: 212 mengemukakan bahwa pelatihan dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut:
a. Dukungan Manajemen Puncak
Dukungan kepemimpinan puncak sangat berguna agar program-program pelatihan dan pengembangan dapat berjalan dengan baik.
b. Komitmen Para Spesialis dan Generalis
Selain dukungan manajemen puncak, keterlibatan seluruh manajer baik spesialis maupun generalis sangat berpengaruh pada keberhasilan proses
pelatihan dan pengembangan. Tanggung jawab utama pelatihan
12
merupakan tanggung jawab manajer lini, sedangkan para profesional pelatihan dan pengembangan hanya memberikan keahlian teknis.
c. Kemajuan Teknologi
Teknologi memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pelatihan terutama penggunaan komputer dan internet yang secara dramatis
mempengaruhi berjalannya fungsi-fungsi bisnis. d.
Kompleksitas Organisasi Struktur organisasi juga berpengaruh terhadap proses pelatihan. Struktur
organisasi yang lebih datar karena lebih sedikitnya level manajerial membuat tugas-tugas individu dan tim semakin diperluas dan diperkaya,
sehingga para karyawan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menjalankan pekerjaan dan tugas-tugas yang lebih kompleks tidak seperti
yang dikerjakan sebelumnya. e.
Gaya Belajar Meskipun banyak hal yang belum diketahui mengenai proses belajar,
beberapa generalisasi yang memahami ilmu-ilmu keperilakuan telah mempengaruhi cara perusahaan melaksanakan pelatihan.
2.1.5Langkah-langkah Penyelenggaraan Pelatihan
Menurut Dessler 2006:281 ada lima langkah yang harus dilakukan dalam upaya mengembangkan program pelatihan. Langkah-langkah dalam
pelaksanaan tersebut adalah :
a. Menganalisa Kebutuhan Pelatihan
13
Untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, maka ada tiga hal yang harus dipertimbangkan yaitu :
1 Analisa Kebutuhan Organisasi
Analisis kebutuhan organisasi ini yang perlu dianalisis adalah tujuan dari organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan
organisasi yang sebenarnya. Analisis organisasi dapat dilakukan dengan cara mengadakan survey mengenai sikap karyawan terhadap
kepuasan kerja, persepsi dan sikap karyawan. Disamping itu dapat pula menggunakan turn over, absensi, kartu pelatihan, daftar
perkembangan dan data perencanaan karyawan. 2
Analisis Kebutuhan Pekerjaan Analisis ini maksudnya adalah menganalisis pekerjaan yang harus
dilakukan dalam setiap jabatan. Uraian tugas dan persyaratan standar untuk kerja merupakan dua hal yang dapat diperlajari dari perilaku
peran tersebut. Pekerjaan tersebut secara efektif dapat dilakukan dengan menentukan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
yang dibutuhkan 3
Analisis Kebutuhan Karyawan Analisis ini adalah analisis terhadap karyawan perusahaan, yaitu
menganalisis apakah karyawan kurang persiapan dalam melakukan pekerjaannya atau kurang didalam kemampuan, keterampilan
danpengetahuan yang dapat menentukan karyawan-karyawan yang membutuhkan pelatihan dan metode pelatihan yang akan dilakukan.
b. Merencanakan Intruksi
14
Merencanakan instruksi digunakan untuk memutuskan, menyusun dan menghasilkan isi program pelatihan, termasuk buku kerja, latihan, dan
aktivitas yang menggunakan teknik, dengan pelatihan kerja langsung dan mempelajarinya dibantu dengan komputer.
c. Validasi
Tahapan ini orang-orang yang terlibat membuat sebuah program pelatihan dengan menyajikannya kepada beberapa pemirsa yang dapat mewakili.
d. Implementasikan Program
Setelah menetapkan kebutuhan pelatihan dan tujuanya, maka program pelatihan dapat diimplementasikandengan melatih karyawan yang
ditargetkan. e.
Mengevaluasi Program Pelatihan Evaluasi pelatihan adalah membandingkan hasil-hasil setelah pelatihan
dengan tujuan yang diharapkan para manajer, pelatih, serta peserta pelatihan. Ada empat tingkat penilaianevaluasi pelatihan yang dapat
digunakan yaitu : 1
Reaksi peserta terhadap isi dan proses pelatihan Reaksi peserta terhadap isi dan proses dapat diukur dengan cara
menanyakan kepada pessertayang dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner.
2 Pengetahuan
Pengetahuan yang diperoleh melalui pelatihan diketahui dengan mengukur seberapa besar tambahan pengetahuan yang diperoleh
setelah pelatihan dilakukan. Ini dapat dilakukan dengan mengadakan
15
dengan mengadakan pretest yakni tes sebelum pelatihan dan post test yakni tes sesudah pelatihan.
3 Perubahan perilaku
Perubahan perilaku diketahui dengan mengukur perubahan perilaku setelahpelatihan dilakukan. Ini memang tugas yang sulit, tetapi dapat
dilakukan dengan cara menanyakan langsung kepada atasannya, rekan kerjannya, ataumelakukan pengamatan di lapangan.
4 Perbaikan pada organisasi
Perbaikan pada organisasi dapat dilihat dari perputaran kerja yang menurun,kecelakaan kerja yang makin rendah, menurunnya
ketidakhadiran, dan penurunan biaya proses.
2.1.6 Metode Pelatihan Efendi2005:186 menjelaskan metode-metode paltihan sebagai berikut: