Dimensi Disiplin Kerja Teori Disiplin Kerja

23 seragam, atau dalam melaksanakan komitmen yang telah disetujui bersama dan terhadap peraturan dan tata tertib yang telah ditetapkan. c. Tanggung Jawab Tanggung jawab dalam perusahaan yang harus dilakukan oleh karyawan mencakup mempergunakan dan memelihara peralatan kantor. Peralatan adalah salah satu penunjang kegiatan, agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Dengan penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya dapat mengurangi resiko akan kerusakan peralatan yang lebih berat. Merawat dan memelihara merupakan salah satu wujud tanggung jawab dari karyawan.

2.2.5 Dimensi Disiplin Kerja

Menurut Hasibuan 2005:213 kedisiplinan diartikan jika pegawai selalu datangdan pulang tepat waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhisemua peraturan organisasi dan norma-norma yang berlaku. Maka dapat disimpulkan bahwa dimensi-dimensi dalam disiplin kerja dapat dikelompokkan menjadi tigadiantaranya : a. Tujuan Disiplin Kerja 1 Selalu datang dan pulang tepat pada waktunya. Ketepatan pegawai datang dan pulang sesuai dengan aturan dapat dijadikanukuran disiplin kerja. Dengan selalu datang dan pulang tepat dengan waktunya,atau sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan maka dapatmengindikasikan baik tidaknya kedisiplinan dalam organisasi tersebut.Merupakan dimensi yang berhubungan dengan pengawasan melekat karenadengan pengawasan ini atasan aktif dan langsung untuk 24 mengawasi perilaku,moral, gairah kerja, prestasi kerja bawahan, dan sikap karyawan untuk datangdan pulang tepat pada waktunya. 2 Mengerjakan semua pekerjaan dengan baik. Mengerjakan semua pekerjaan dengan baik merupakan salah satu dimensikedisiplinan, dengan hasil pekerjaan yang baik dapat menunjukkan kedisiplinanpegawai suatu organisasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Hal iniberhubungan dengan kemampuan karyawan, balas jasa dan hubungankemanusiaan. 3 Mematuhi semua peraturan organisasi dan norma - norma yang berlaku. Mematuhi semua peraturan organisasi dan norma - norma yang berlakumerupakan salah satu sikap disiplin pegawai sehingga apabila pegawai tersebuttidak mematuhi aturan dan melanggar norma - norma yang berlaku maka itumenunjukkan sikap tidak disiplin. Merupakan dimensi yang berhubungandengan teladan pimpinan, keadilan, sanksi hukuman dan ketegasan pimpinanagar pegawainya dapat mematuhi peraturan organisasi dan norma-norma yangberlaku. b. Faktor Pendukung Disiplin Kerja 1 Teladan Kepemimpinan Pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harusmemberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata denganperbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun akanikut baik. Jika teladan pimpinan kurang baik kurang berdisiplin, para bawahanpun akan kurang disiplin. 2 Balas Jasa Balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap 25 Perusahaan atau pekerjaannya. Semakin besar balas jasa semakin baik kedisiplinankaryawan. Karyawan sulit berdisiplin baik selama kebutuhan-kebutuhanprimernya tidak terpenuhi dengan baik. 3 Keadilan Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa pengakuan atau hukuman akan merangsang terciptanya kedisiplinan karyawanyang baik. Manajer yang cakap dalam memimpin selalu berusaha bersikap adilterhadap semua bawahannya. Dengan keadilan yang baik akan menciptakankedisiplinan yang baik, sehingga keadilan harus diterapkan dengan baik padasetiap karyawan supaya kedisiplinan karyawan perusahaan baik pula. c. Faktor Penentu Disiplin Kerja 1 Pengawasan Melekat Waskat pengawasan melekat berarti atasan harus aktif dan langsungmengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya.Waskat efektif merangsang kedisiplinan dan moral kerja karyawan. Karyawanmerasa mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan, dan pengawasandari atasannya. 2 Sanksi Hukuman Berat atau ringannya sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut mempengaruhibaik buruknya kedisiplinan karyawan. Sanksi hukuman harus ditetapkanberdasarkan pertimbangan logis, masuk akal, dan diinformasikan secara jelaskepada semua karyawan. Sanksi hukuman hendaknya cukup wajar untuk setiaptingkatan yang indisipliner, bersifat 26 mendidik, dan menjadi alat motivasi untukmemelihara kedisiplinan dalam perusahaan. 3 Ketegasan Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawanyang indisipliner sesuai dengan sanksi yang telah ditetapkan. Pimpinan yangberani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisiplinerakan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh bawahan. 2.3 Teori tentang Kinerja 2.3.1 Pengertian Kinerja