32 −
Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendorff Alkaloid disebut positif jika terjadi endapan pada paling sedikit 2 tabung
reaksi dari percobaan di atas Depkes RI,1995.
3.6.2 Pemeriksaan flavonoid
Sebanyak 10 g serbuk simplisia ditambah 10 ml air panas, dididihkan selama 5 menit dan disaring dalam keadaan panas, ke dalam 5 ml filtrat
ditambahkan serbuk magnesium, 1 ml asam klorida pekat dan 2 ml amil alkohol, dikocok kuat dan dibiarkan memisah. Positif flavonoid ditunjukkan dengan
timbulnya warna merah, kuning atau jingga pada lapisan amil alkohol Depkes RI, 1995.
3.6.3 Pemeriksaan saponin
Sebanyak 0,5 g serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml air panas, didinginkan dan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik,
terbentuk buih yang mantap selama tidak kurang dari 10 menit, setinggi 1 cm sampai 10 cm, pada penambahan 1 tetes asam klorida 2 N, buih tidak hilang
menunjukkan adanya saponin Depkes RI, 1995.
3.6.4 Pemeriksaan tanin
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia, disari dengan 10 ml air suling lalu disaring, filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna. Larutan
diambil sebanyak 2 ml dan ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi III klorida 1. Jika terjadi warna biru atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin
Farnsworth, 1996.
3.6.5 Pemeriksaan glikosida
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 3 g kemudian disari dengan 30 ml campuran 7 bagian volume etanol 96 dan 3 bagian volume air suling ditambah
33 dengan 10 ml asam klorida 2 N, direfluks selama 30 menit, didinginkan dan
disaring. Sebanyak 20 ml fitrat, ditambahkan 25 ml air suling dan 25 ml timbal II asetat 0,4 M, kemudian dikocok lalu didiamkan selama 5 menit, kemudian
disaring. Filtrat disari dengan 20 ml campuran 3 bagian kloroform dan 2 bagian isopropanol dilakukan berulang sebanyak 3 kali. Kumpulan sari air diuapkan pada
suhu tidak lebih dari 50
o
C. Sisa penguapan dilarutkan dalam 2 ml metanol. Larutan ini digunakan untuk percobaan berikut: larutan sisa dimasukkan ke dalam
tabung reaksi, diuapkan di atas penangas air, pada sisa ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes pereaksi Molish kemudian ditambahkan hati-hati 2 ml asam sulfat pekat
melalui dinding tabung. Terbentuk cincin ungu pada batas kedua cairan menunjukkan adanya gula Depkes RI, 1995.
3.6.6 Pemeriksaan steroidtriterpenoid
Sebanyak 1 g serbuk simplisia dimaserasi dengan 20 ml n-heksan selama 2 jam, disaring, filtrat diuapkan dalam cawan penguap dan pada sisanya
ditambahkan 2 tetes Liebermann-Burchard. Apabila terbentuk warna merah ungu atau biru hijau bila menunjukkan adanya steroidtriterpenoid Farnsworth, 1966.
3.7 Pembuatan Ekstrak
Cara kerja : Sebanyak 280 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam sebuah bejana,
dituangi dengan 75 bagian n-heksan, ditutup biarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, diserkai, diperas, dicuci ampas dengan n-heksan
hingga diperoleh 100 bagian. Maserat dipindahkan ke dalam bejana tertutup, dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya, selama 2 hari, dienaptuangkan
atau disaring. Maserat yang diperoleh dipekatkan dengan bantuan alat rotary