Pemeriksaan tanin Pemeriksaan glikosida

33 dengan 10 ml asam klorida 2 N, direfluks selama 30 menit, didinginkan dan disaring. Sebanyak 20 ml fitrat, ditambahkan 25 ml air suling dan 25 ml timbal II asetat 0,4 M, kemudian dikocok lalu didiamkan selama 5 menit, kemudian disaring. Filtrat disari dengan 20 ml campuran 3 bagian kloroform dan 2 bagian isopropanol dilakukan berulang sebanyak 3 kali. Kumpulan sari air diuapkan pada suhu tidak lebih dari 50 o C. Sisa penguapan dilarutkan dalam 2 ml metanol. Larutan ini digunakan untuk percobaan berikut: larutan sisa dimasukkan ke dalam tabung reaksi, diuapkan di atas penangas air, pada sisa ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes pereaksi Molish kemudian ditambahkan hati-hati 2 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung. Terbentuk cincin ungu pada batas kedua cairan menunjukkan adanya gula Depkes RI, 1995.

3.6.6 Pemeriksaan steroidtriterpenoid

Sebanyak 1 g serbuk simplisia dimaserasi dengan 20 ml n-heksan selama 2 jam, disaring, filtrat diuapkan dalam cawan penguap dan pada sisanya ditambahkan 2 tetes Liebermann-Burchard. Apabila terbentuk warna merah ungu atau biru hijau bila menunjukkan adanya steroidtriterpenoid Farnsworth, 1966.

3.7 Pembuatan Ekstrak

Cara kerja : Sebanyak 280 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam sebuah bejana, dituangi dengan 75 bagian n-heksan, ditutup biarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, diserkai, diperas, dicuci ampas dengan n-heksan hingga diperoleh 100 bagian. Maserat dipindahkan ke dalam bejana tertutup, dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya, selama 2 hari, dienaptuangkan atau disaring. Maserat yang diperoleh dipekatkan dengan bantuan alat rotary 34 evaporator pada temperatur ±40°C sampai diperoleh ekstrak kental. Bagan pembuatan ekstrak n-heksan serbuk simplisia sponge Suberites diversicolor Becking Lim dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 55.

3.8 Analisis Ekstrak n-heksan Secara KLT

Terhadap ekstrak n-heksan dilakukan analisis secara KLT menggunakan fase diam plat pra lapis silika gel 60 F 254 dan fase gerak campuran n-heksan– etilasetat dengan perbandingan 90:10, 80:20, 70:30, 60:40 dan 50:50 penampak bercak digunakan pereaksi Liebermann-Burchard. Cara kerja : Ekstrak ditotolkan pada plat lapis silika gel 60 F 254 , kemudian dimasukkan ke dalam chamber yang telah jenuh dengan uap fase gerak. Setelah pengembangan selesai plat dikeluarkan dan dikeringkan, plat disemprot dengan penampak bercak Liebermann-Burchard kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 10 menit, lalu diamati perubahan warna yang terjadi dan dihitung harga Rf-nya. Kromatogram KLT ekstrak n-heksan Suberites diversicolor Becking Lim dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 57.

3.9 Pemisahan Isolat Secara KLT Preparatif

Ekstrak n-heksan selanjutnya diisolasi secara KLT preparatif, sebagai fase diam silika gel 60 GF 254 , fase gerak digunakan n-heksan-etilasetat 70:30 dan sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Liebermann-Burchard. Cara kerja: Ekstrak diencerkan dengan n-heksan, ditotolkan berupa pita pada jarak 2 cm