34 evaporator pada temperatur
±40°C sampai diperoleh ekstrak kental. Bagan pembuatan ekstrak n-heksan serbuk simplisia sponge Suberites diversicolor
Becking Lim dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 55.
3.8 Analisis Ekstrak n-heksan Secara KLT
Terhadap ekstrak n-heksan dilakukan analisis secara KLT menggunakan fase diam plat pra lapis silika gel 60 F
254
dan fase gerak campuran n-heksan– etilasetat dengan perbandingan 90:10, 80:20, 70:30, 60:40 dan 50:50
penampak bercak digunakan pereaksi Liebermann-Burchard. Cara kerja :
Ekstrak ditotolkan pada plat lapis silika gel 60 F
254
, kemudian dimasukkan ke dalam chamber yang telah jenuh dengan uap fase gerak. Setelah
pengembangan selesai plat dikeluarkan dan dikeringkan, plat disemprot dengan penampak bercak Liebermann-Burchard kemudian dipanaskan dalam oven pada
suhu 105
o
C selama 10 menit, lalu diamati perubahan warna yang terjadi dan dihitung harga Rf-nya. Kromatogram KLT ekstrak n-heksan Suberites
diversicolor Becking Lim dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 57.
3.9 Pemisahan Isolat Secara KLT Preparatif
Ekstrak n-heksan selanjutnya diisolasi secara KLT preparatif, sebagai fase diam silika gel 60 GF
254
, fase gerak digunakan n-heksan-etilasetat 70:30 dan sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Liebermann-Burchard.
Cara kerja: Ekstrak diencerkan dengan n-heksan, ditotolkan berupa pita pada jarak 2 cm
35 dari tepi bawah plat KLT berukuran 20 x 20 cm yang telah diaktifkan. Setelah
kering, plat KLT dimasukkan ke dalam bejana yang telah jenuh dengan uap fase gerak n-heksan-etilasetat 70:30, pengembang dibiarkan naik membawa
komponen yang ada. Setelah mencapai batas pengembangan plat dikeluarkan dari bejana lalu dikeringkan. Bagian sisi kanan dan kiri plat disemprot dengan
penampak bercak Liebermann-Burchard, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105
o
C. Bercak senyawa steroidtriterpenoid yang berwarna merah ungu pada sisi kanan dan kiri dihubungkan, bagian tengah plat yang tidak disemprot dikerok,
dikumpulkan, dimasukkan ke dalam vial ditambahkan metanol dan direndam selama satu malam lalu disaring, kemudian pelarutnya diuapkan sampai kering
dengan bantuan hair dryer ditambahkan sedikit metanol dingin dan dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Isolat yang terbentuk dikromatografi lapis tipis,
selanjutnya dilakukan uji kemurnian isolat secara KLT dua arah. Kromatogram hasil KLT preparatif dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 58.
3.10 Uji Kemurnian Isolat 3.10.1 Uji kemurnian isolat secara KLT satu arah
Terhadap isolat dilakukan uji kemurnian dengan KLT satu arah menggunakan fase diam plat pra lapis silika gel 60 F
254
, fase gerak n-heksan- etilasetat 70:30 dan sebagai penampak bercak digunakan pereaksi Liebermann-
Burchard. Cara kerja:
Isolat ditotolkan pada plat pra lapis silika gel 60 F
254
yang sebelumnya telah diaktifkan, kemudian dimasukkan ke dalam bejana kromatografi yang telah