26 digunakan kecuali dinyatakan lain adalah berkualitas pro analisa yaitu n-heksan
pro analisa, benzen, etilasetat, amil alkohol, asam asetat anhidrat, asam sulfat pekat, toluen, asam klorida pekat, kalium bromida, plat pra lapis silika gel 60
GF
254
, metanol, kloroform, asam nitrat dan akuades.
3.3 Penyiapan Sampel 3.3.1 Pengumpulan sponge
Pengumpulan sampel dilakukan dengan cara purposif yaitu tanpa
membandingkan dengan hewan yang sama dari daerah lain. Hewan yang digunakan adalah sponge Suberites diversicolor Becking Lim yang diambil dari
Pulau Mursala, Tapanuli Tengah provinsi Sumatera Utara.
3.3.2 Identifikasi sponge
Identifikasi sponge dilakukan di Laboratorium Ekologi Prodi Biologi FMIPA-Institut Teknologi Sepuluh November ITS Surabaya adalah jenis
Suberites diversicolor Becking Lim, suku Suberitiidae. Hasil identifikasi dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 49.
3.3.3 Pengolahan sponge
Sponge yang telah dikumpulkan, disortasi basah yaitu memisahkan sponge dari pengotornya, kemudian sponge yang telah terkumpul dicuci dengan
air mengalir untuk menghilangkan pengotor yang masih melekat, ditiriskan dan ditimbang berat sponge Suberites diversicolor Becking Lim adalah 2,2 kg.
Sponge dipotong-potong, kemudian dimasukkan ke dalam lemari pengering pada suhu 40-50
o
C selama 6 hari. Berat simplisia sponge Suberites diversicolor Becking Lim adalah 400 g. Simplisia selanjutnya diserbuk dengan
27 menggunakan blender. Serbuk simplisia disimpan dalam kantung plastik untuk
mencegah pengotor lainnya selama penyimpanan.
3.4 Pembuatan Larutan Pereaksi
3.4.1 Larutan pereaksi asam klorida 2 N
Sebanyak 17 ml asam klorida pekat diencerkan dengan air suling hingga 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.2 Larutan pereaksi natrium hidroksida 2 N
Sebanyak 8,001 g natrium hidroksida dilarutkan dalam air suling bebas karbon dioksida hingga 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.3 Larutan pereaksi Bouchardat
Sebanyak 4 g kalium iodida ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air suling, ditambahkan iodium sebanyak 2 g dan dicukupkan dengan air suling
hingga 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.4 Larutan pereaksi Mayer
Sebanyak 1,359 g raksa II klorida dilarutkan dalam air suling hingga 60 ml, pada wadah lain dilarutkan 5 g kalium iodida dalam 10 ml air suling,
kemudian keduanya dicampurkan dan ditambahkan air suling hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.5 Larutan pereaksi Dragendorff
Sebanyak 8 g bismut III nitrat ditimbang, kemudian dilarutkan dalam 20 ml asam nitrat pekat, pada wadah lain dilarutkan 27,2 g kalium iodida dalam 50
ml air suling. Kedua larutan dicampurkan sama banyak dan didiamkan sampai memisah sempurna. Larutan yang jernih diambil dan diencerkan dengan air suling