31 dalam etanol dihitung dalam persen terhadap bahan yang telah dikeringkan
Depkes RI, 1995.
3.5.6 Penetapan kadar abu total
Sebanyak 2 g zat serbuk ditimbang seksama, dimasukkan ke dalam krus porselen yang telah dipijar dan ditara. Krus dipijarkan perlahan-lahan hingga
arang habis, kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap.
Hitung kadar abu terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 1995. 3.5.7 Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam
Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu, dididihkan dengan 25 ml asam klorida encer selama 5 menit, bagian yang tidak larut dalam asam
dikumpulkan, disaring dengan kertas saring bebas abu, dicuci dengan air panas, pijarkan hingga bobot tetap, kemudian didinginkan dan ditimbang. Hitung kadar
abu yang tidak larut dalam asam terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 1995.
3.6 Pemeriksaan Senyawa Kimia
Pemeriksaan senyawa kimia serbuk simplisia meliputi pemeriksaan senyawa golongan alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, tanin dan
steroidtriterpenoid Depkes RI, 1995; Farnsworth, 1996.
3.6.1 Pemeriksaan alkaloid
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia ditimbang, kemudian ditambahkan 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air suling, dipanaskan di atas penangas air selama
2 menit, didinginkan dan disaring. Filtrat dipakai untuk percobaan berikut: −
Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Mayer −
Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Bouchardat
32 −
Diambil 3 tetes filtrat, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragendorff Alkaloid disebut positif jika terjadi endapan pada paling sedikit 2 tabung
reaksi dari percobaan di atas Depkes RI,1995.
3.6.2 Pemeriksaan flavonoid
Sebanyak 10 g serbuk simplisia ditambah 10 ml air panas, dididihkan selama 5 menit dan disaring dalam keadaan panas, ke dalam 5 ml filtrat
ditambahkan serbuk magnesium, 1 ml asam klorida pekat dan 2 ml amil alkohol, dikocok kuat dan dibiarkan memisah. Positif flavonoid ditunjukkan dengan
timbulnya warna merah, kuning atau jingga pada lapisan amil alkohol Depkes RI, 1995.
3.6.3 Pemeriksaan saponin
Sebanyak 0,5 g serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml air panas, didinginkan dan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik,
terbentuk buih yang mantap selama tidak kurang dari 10 menit, setinggi 1 cm sampai 10 cm, pada penambahan 1 tetes asam klorida 2 N, buih tidak hilang
menunjukkan adanya saponin Depkes RI, 1995.
3.6.4 Pemeriksaan tanin
Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia, disari dengan 10 ml air suling lalu disaring, filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak berwarna. Larutan
diambil sebanyak 2 ml dan ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi III klorida 1. Jika terjadi warna biru atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin
Farnsworth, 1996.
3.6.5 Pemeriksaan glikosida
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 3 g kemudian disari dengan 30 ml campuran 7 bagian volume etanol 96 dan 3 bagian volume air suling ditambah