Rata-rata hasil analisis data jumlah sel Leydig mencit jantan ditampilkan pada Gambar 4
ab b
a c
c d
Gambar 4. Grafik Histogram Jumlah Sel Leydig Mencit Mus musculus L. setelah diberikan perlakuan tuak dan vitamin E. Keterangan; Grafik histogram pada perlakuan
berbeda yang diikuti oleh huruf kecil yang sama, berbeda tidak nyata pada taraf uji 5. K= Kontrol, P1= 15 hari Tuak 15 hari Aquades, P2= 30 hari Tuak, P3= 15 hari Tuak
15-30 hari Vit.E, P4= 30 hari Tuak 15-30- hari Vit.E, dan P5= 30 hari Tuak 30 hari Vit.E.
┬ = standar deviasi SD.
4.1.2 Gambaran Sel Leydig dalam testis
Jumlah sel Leydig pada masing-masing kelompok perlakuan menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji 5 yaitu terdapat pada kelompok perlakuan P2, sedangkan
pada kelompok perlakuan yang lain yaitu K, P1, P3, P4 dan P5 menunjukkan berbeda tidak nyata pada taraf uji 5. Gambaran sel Leydig hasil potongan jaringan testis mencit
hasil penelitian dapat dilihat pada gambar 5 di bawah ini.
Gambar 5. Gambaran Jumlah Sel Leydig Mencit Mus musculus L. setelah diberikan perlakuan tuak dan vitamin E. Keterangan; K= Kontrol, P1= 15 hari Tuak 15 hari
Aquades, P2= 30 hari Tuak, P3= 15 hari Tuak 15-30 hari Vit.E, P4= 30 hari Tuak 15-30- hari Vit.E, dan P5= 30 hari Tuak 30 hari Vit.E.
▬ = 40 μm.
4.1.3 Diameter tubulus seminiferus
Berdasarkan hasil pengukuran data diameter tubulus seminiferus tiap-tiap mencit jantan Mus musculus L. strain DD Webster ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Diameter Tubulus Seminiferus Testis Mencit Mus musculus L.
Kelompok N
Diameter tubulus seminiferus ± SD µm K
5 234,44±38,65
P1 5
129,40±5,43 P2
5 112,48±17,40
P3 5
134,02±7,98 P4
5 162,36±46,66
P5 5
171,18±11,32
x
Rata-rata hasil analisis data diameter tubulus seminiferus mencit ditampilkan pada Gambar 6. Hasil analisis distribusi data dan homogenitas data didapatkan semua data
diameter tubulus seminiferus distribusinya normal dan variansi datanya tidak homogen. Hasil ini tidak memenuhi asumsi untuk dapat dilakukan uji Anova satu arah. Setelah
dilakukan transformasi, distribusi data dan homogenitas data diuji lagi, tetapi masih tetap variansi data tidak homogen. Maka dilakukan uji Kruskal Wallis dengan hasilnya bahwa
ada perbedaan masing-masing perlakuan dalam penelitian. p0,05. Oleh sebab itu diperlukan uji lanjut Mann Whitney untuk melihat perbedaan masing-masing kelompok
perlakuan yang ada. Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah bawah ini.
bc c
b b
b a
Gambar 6. Grafik Histogram Diameter Tubulus Seminiferus Testis Mencit Mus musculus L. setelah diberikan perlakuan tuak dan vitamin E. Keterangan; Grafik
histogram pada perlakuan berbeda yang diikuti oleh huruf kecil yang sama, berbeda tidak nyata pada taraf uji 5. K= Kontrol, P1= 15 hari Tuak 15 hari Aquades, P2= 30 hari
Tuak, P3= 15 hari Tuak 15-30 hari Vit.E, P4= 30 hari Tuak 15-30- hari Vit.E, dan P5= 30 hari Tuak 30 hari Vit.E.
┬ = standar deviasi SD.
4.1.4 Gambaran Diameter tubulus seminiferus