Jumlah spermatozoa mencit Mus musculus L.

Dari hasil tersebut dapat dibuat grafik histogram seperti yang tertera pada Gambar 8. Pada pengujian distribusi dan homogenitas data, ternyata data tidak normal danatau homogen, sehingga harus dilakukan transformasi data. Data hasil uji transformasi diuji kembali distribusi dan homogenitas datanya, tetapi tetap saja datanya tidak normal danatau tidak homogen. Maka data tersebut dianalisis dengan analisis non-parametrik Kruskal-Wallis. Hasilnya, perbedaan jumlah spermatozoa mencit pada kelompok yang berbeda adalah berbeda nyata p0,05 sehingga dilakukan uji lanjut Mann-Whitney. a b b b b b Gambar 8. Grafik Histogram Jumlah Spermatozoa jtmL Mencit Mus musculus L. setelah diberikan perlakuan tuak dan vitamin E. Keterangan; Grafik histogram pada perlakuan berbeda yang diikuti oleh huruf kecil yang sama, berbeda tidak nyata pada taraf uji 5. K= Kontrol, P1= 15 hari Tuak 15 hari Aquades, P2= 30 hari Tuak, P3= 15 hari Tuak 15-30 hari Vit.E, P4= 30 hari Tuak 15-30- hari Vit.E, dan P5= 30 hari Tuak 30 hari Vit.E. ┬ = standar deviasi SD. Rerata jumlah spermatozoa paling tinggi pada kelompok kontrol K dan kemudian menurun pada kelompok perlakuan P1- P4 berbeda tidak nyata dengan P5. 4.2. Pembahasan 4.2.1 Jumlah sel Leydig Pada Gambar 4 di atas, menunjukkan adanya pengaruh p0,05 pemberian tuak pada mencit selama 15 dan 30 hari, baik yang diberikan secara tunggal atau diikuti dengan pemberian vitamin E terhadap jumlah sel Leydig mencit jantan dewasa. Jumlah sel Leydig yang paling tinggi didapatkan pada P5 21,50 ± 2,92, tidak berbeda nyata dengan P3 19,28 ± 5,59, tetapi berbeda nyata dengan K 15,17 ± 4,74, P1 14,39 ± 1,97, P2 6,17 ± 2,79, dan P4 18,06 ± 3,04. Hal ini kemungkinan karena adanya pengaruh vitamin E yang menghambat efek oksidan radikal bebas dari tuak sekaligus mempertahankan kelangsungan hidup sel Leydig pada testis mencit penelitian. Seperti yang dinyatakan Mather et al., 1983 bahwa, vitamin E dapat memperpanjang kelangsungan hidup dan fungsi sel Leydig dalam kultur sel Leydig. Kemudian Chen et al., 2005 menambahkan, bahwa secara keseluruhan, hasil in vitro dan in vivo yang dilaporkan konsisten dengan kesimpulan bahwa vitamin E memberikan suatu efek perlindungan pada steroidogenesis proses pembentukan steroid sel Leydig. Jumlah sel Leydig terendah didapatkan pada P2 6,17 ± 2,79, yang berbeda nyata dengan K 15,17 ± 4,74, P1 14,39 ± 1,97, P3 19,28 ± 5,59, P4 18,06 ± 3,04, dan P5 21,50 ± 2,92. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh efek radikal bebas alkohol yang merupakan kandungan dari tuak yang diberikan ke mencit. Radikal bebas dapat merusak membran sel melalui peroksidasi lipid yang ada di membran sel. Telah diketahui bahwa membran sel terdiri dari lipid bilayer yang merupakan struktur pembangun sel. Peningkatan peroksidasi lipid di membran dapat mengakibatkan terjadinya gangguan transport ion-ion esensial dari dan dalam sel, sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan kematian pada sel. Van et al., 1983 menyatakan bahwa, etanol atau alkohol merupakan faktor lingkungan yang dapat menjadi toksin terhadap sel Leydig.

4.2.2 Diameter Tubulus Seminiferus

Pada Gambar 6 di atas, menunjukkan adanya pengaruh p0,05 pemberian tuak pada mencit selama 15 dan 30 hari, baik yang diberikan secara tunggal atau diikuti dengan pemberian vitamin E terhadap diameter tubulus seminiferus mencit jantan dewasa. Diameter tubulus seminiferus yang paling besar didapatkan pada K 234,44±38,65 μm, berbeda nyata dengan P1 129,40±5,43 μm, P2 112,48±17,40 μm, P3 134,02±7,98 μm, dan P4 162,36±46,66 μm, K 234,44±38,65 μm dan P5 171,18±11,32 μm. Hal ini kemungkinan karena tidak adanya pengaruh tuak yang diberikan. Sehingga spermatogenesis di dalam tubulus seminiferus berjalan secara normal tanpa pengaruh negatif dari tuak. Jumlah spermatozoa yang terbentuk di dalam tubulus seminiferus menimbulkan dorongan akan bertambahnya diameter tubulus seminiferus testis mencit. Diameter tubulus seminiferus yang paling kecil didapatkan pada P2 112,48±17,40 μm, tidak berbeda nyata dengan P1 129,40±5,43, P3 134,02±7,98, dan P4 162,36±46,66, tetapi berbeda nyata dengan K 234,44±38,65 dan P5 171,18±11,32. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh pengaruh negatif dari radikal bebas alkohol yang ada dalam tuak. Radikal bebas menyebabkan banyaknya spermatozoa yang mati. Sehingga terbentuk lumen yang membesar sehingga mendorong pengecilan diameter tubulus seminiferus. Hasil penelitian Sakr et al., 2009 mendapatkan adanya degenerasi sel spermatogenik yang menyebabkan hilangnya kumpulan sperma sehingga terjadi penurunan yang nyata pada diameter tubulus seminiferus dan tebal epitel germinal.

4.2.3 Jumlah spermatozoa mencit Mus musculus L.

Adanya pengaruh p0,05 pemberian tuak baik sendiri atau bersama dengan vitamin E pada mencit selama 15 dan 30 hari dapat terlihat pada Gambar 8 di atas. Jumlah spermatozoa mencit yang tertinggi didapatkan pada K 69,27±24,4 jutamL yang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Vitamin C Dan E Terhadap Gambaran Histologis Testis Mencit (Mus musculus L.) Yang Dipajankan Monosodium Glutamat (MSG)

0 46 78

Pengaruh Pemberian Vitamin C Dan E Terhadap Gambaran Histologis Hepar Mencit (Mus musculus L.) Yang Dipajankan Monosodium Glutamat (MSG)

3 83 66

Pengaruh Pemberian Vitamin C Dan E Terhadap Gambaran Histologis Ginjal Mencit(Mus musculus L.) Yang Dipajankan Monosodium Glutamat (MSG)

6 49 63

Pengaruh Pemberian Vitamin E Terhadap Perubahan Bobot Dan Gambaran Mikroskopis Tubulus Proksimal Ginjal Mencit (Mus musculus, L.) Jantan Dewasa Yang Dipapari Tuak (Alkohol)

1 39 89

Pengaruh Vitamin E Terhadap Fragilitas Osmotik Eritrosit Pada Mencit (Mus Musculus L.) Jantan Dewasa Yang Dipapari Tuak

11 77 87

Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Gambaran Histologis Hati Mencit (Mus- Musculus L) Yang Dipapari Monosodium Glutamate

2 55 69

Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Jumlah Sel Leydig Dan Jumlah Sperma Mencit Jantan Dewasa ( Mus musculus, L. ) Yang Dipapari Monosodium Glutamate (MSG)

0 62 54

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C DAN E TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIPAJANKAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)

0 0 6

Pengaruh Pemberian Vitamin C Dan E Terhadap Gambaran Histologis Hepar Mencit (Mus musculus L.) Yang Dipajankan Monosodium Glutamat (MSG)

0 0 15

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C DAN E TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS TESTIS MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIPAJANKAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) SKRIPSI UMMI KALSUM 080805052

0 0 11