adalah molekul-molekul reaktif dan dapat merusak, yang mempunyai elektron tidak berpasangan Almaster, 2004.
Kebutuhan sehari pada orang Indonesia diperkirakan asupan 10-30 mg vitamin E cukup untuk mempertahankan kadar normal di dalam darah. Beberapa zat yang terdapat
pada makanan misalnya selenium, asam amino yang mengandung sulfur, koenzim Q dapat mengantikan vitamin E, Gunawan, 2007.
2.3.3 Efek Kimia Vitamin E
Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan mudah memberikan hidrogen dari gugus hidroksil OH pada struktur cincin ke radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul-molekul reaktif dan dapat merusak, yang mempunyai elektron tidak berpasangan Gunawan, 2007.
Pada penelitian yang dilakukan terhadap manusia yang merokok dengan tujuan untuk menentukan efek vitamin E baik secara sendiri-sendiri maupun kombinasi terhadap
kadar lipid peroksidasi secara in vivo ditemukan bahwa pemberian vitamin E secara sendiri-sendiri dapat mereduksi lipid peroksidasi dengan kadar yang sama. Sedangkan
pemberian vitamin C dan vitamin E dengan cara kombinasi juga memberikan efek yang sama tidak lebih besar dari pada pemberian secara sendiri-sendiri Huang et al. 2002.
2.3.4 Efek Vitamin E Terhadap Fungsi Reproduksi
Vitamin E merupakan antioksidan pemecah rantai utama dan terdapat pada cairan ekstrasel. Vitamin E dapat menetralisir hidroksil, superoksid, dan radikal hidrogen
peroksida dan mencegah aglutinasi sperma Agarwal et al., 2005. Penelitian terhadap
kualitas semen dan parameter biokimia pada kelinci jantan yang diberikan vitamin E dan minuman suplemen atau kombinasinya dapat mengurangi produksi radikal bebas dan
dapat memperbaiki kualitas cairan semen kelinci Yousef et al., 2003
Vitamin E sedikit ditemui jumlahnya pada cairan semen laki-laki infertil. Vitamin E meningkatkan jumlah sperma secara invivo pada laki-laki infertil dengan dosis antara
200-1000 mghari Agarwal et al., 2005. Penelitian Acharya et al., 2006, terhadap testis tikus yang diberi cadmium Cd dengan memberikan suplemen vitamin E dengan
dosis 100 mgkg berat badan menurunkan kadar peroksidasi lipid, meningkatkan jumlah sperma, menurunkan persentase sperma abnormal, meningkatkan aktifitas enzim
antioksidan.