perpustakaan oleh pengguna dapat berkembang. Menurut Salim 2002: 425 bahwa ”Frekuensi adalah sejumlah pengulangan kejadian tertentu yang teratur”.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1992: 275 frekuensi mempunyai arti ”Kekerapan”
Jadi jelas bahwa keseringan pemanfaatan merupakan suatu rutinitas pengguna perpustakaan, dimana frekuensi pemanfaatan tersebut berhubungan dengan
kebutuhan pengguna sehingga frekuensi pemanfaatan dapat menjadi tolak ukur
pemanfaatan perpustakaan. 2.5. Pengguna Perpustakaan
2.5.1. Pengertian Pengguna Perpustakaan
Pengguna adalah seseorang atau sekelompok yang pada umumnya bberpotensi membutuhkan jasa pelayanan dan hubungan dengan perpustakaan dalam
memenuhi kebutuhan informasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001: 372, disebutkan bahwa
“pengguna adalah seseorang yang menggunakan atau memanfaatkan”. Sedangkan Menurut Sulistyo - Basuki 1993: 8,
Pengguna dapat dibedakan sebagai pengguna yang aktif dan yang tidak aktif. Dalam istilah yang lebih luas, pengguna dapat dikatakan sebagai orang yang
berhubungan perpustakaan, baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencari informasi yang dibutuhkan.
Pendapat lain tentang pengguna dikemukan Lupiyoadi 2001: 143 menyatakan bahwa:
Pelangganpengguna adalah seseorang yang secara kontinu dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan
memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut.
Dengan demikian, pengguna perpustakaan adalah seseorang atau sekelompok orang yang datang ke perpustakaan atas dasar kebutuhan informasi dan menggunakan
jasa layanan perpustakaan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Kelompok Pengguna Perpustakaan
Sulistyo - Basuki 2004: 399 - 400 mengkategorikan pengguna informasi ilmiah menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Ilmuwan peneliti, yang bergerak dalam penelitian dasar dan
eksperimental dalam ilmu - ilmu dasar. 2.
Insinyur engineers, rekayasawan, spesialis praktis, bergerak dalam bidang disain eksperimental, proyeksi dan aktivitas operasional dalam
berbagai bidang teknologi dan industri.
3. Manajer dalam ruang lingkup sains, teknologi dan ekonomi nasional.
Selain itu, Saepudin 2009: 8, menyatakan bahwa: Pustakawan harus melihat dari kelompok pembaca yang dilayani dan yang
memanfaatkan sumber informasi tersebut. Pustakawan sebagai selektor harus memiliki kriteria tertentu terhadap bahan koleksi yang akan mereka layangkan
kepada masyarakat pengguna informasi tersebut yang dapat ditinjau dari berbagai sudut, antara lain :
1.
Usia Kelompok Pembaca Selektor harus memiliki pengetahuan dalam menentukan bahan pustaka
mana yang boleh dan tidak boleh dilayangkan kepada pembaca dengan memprediksi kesesuaian bahan pustaka tersebut dengan usia pembaca.
2. Pendidikan Kelompok Pembaca
Seorang selektor harus memprediksi kesesuaian suatu bahan pustaka dengan pendidikan kelompok pembaca, karena beberapa kalangan
pembaca tentu memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda - beda. Tentu sangat tidak mungkin seseorang yang memilikki latar belakang
pendidikan sosial disuguhi bahan pustaka yang berhubungan dengan bidang kedokteran.
3. Keterbatasan Fisik Kelompok Pembaca
Selektor harus mampu menyeleksi bahan - bahan pustaka yang dibutuhkan oleh kelompok pembaca yang memiliki keterbatasan fisik. Misalnya
dengan menyediakan bahan - bahan pustaka bagi saudara - saudara kita yang Tuna Netra.
4. Gender Kelompok Pembaca
Seorang selektor harus mampu menyeleksi bahan - bahan pustaka dengan mellihat sudut pandang gender kelompok pembaca tersebut, agar tercapai
penyampaian informasi yang tepat sasaran.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Pustakawan 2.6.1. Pengertian Pustakawan