2.6. Pustakawan 2.6.1. Pengertian Pustakawan
Pustakawan dapat diartikan sebagai orang yang pekerjaannya atau profesinya terkait erat dengan dunia pustaka atau bahan pustaka.
Menurut pendapat Hermawan 2006: 45 menyatakan bahwa, ”pustakawan adalah seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan”.
Sedangkan dalam Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, dinyatakan bahwa ”Pustakawan adalah seseorang yang
memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan danatau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan
pengelolaan dan pelayanan perpustakaan”. Selain pendapat di atas, Soeatminah 1992: 161 menyatakan bahwa:
Pustakawan adalah pegawai negeri sipil yang berijazah di bidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi, yang diberi tugas secara penuh
oleh penjabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan perpustakaan dan dokumentasi pada unit – unit perpustakaan instansi pemerintah dan atau unit
tertentu lainnya. Ketiga uraian di atas menyatakan bahwa pustakawan adalah seseorang yang
memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan mempunyai tugas untuk melakukan tugas kepustakawanan di perpustakaan.
2.6.2. Peran Pustakawan
Peranan pustakawan dalam melayani penggunanya, sangat beragam. Misalnya pada lembaga pendidikan seperti di Perpustakaan Sekolah, di samping berperan
sebagai pustakawan dapat berperan sebagai guru. Di Perguruan tinggi dapat pula berperan sebagai dosen atau peneliti. Di Perpustakaan Khusus, di samping sebagai
pustakawan, dapat pula menjadi peneliti. Dalam banyak hal pustakawan memainkan berbagai peran berperan ganda.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Yusuf 1996: 24 mengemukakan bahwa: Peran pustakawan perpustakaan umum adalah menyeleksi bahan pustaka agar
sesuai dengan kebutuhan dan kemutakhiran informasi. Pustakawan harus rajin mengikut i berita – berita bahwa pustaka melalui mass media surat kabar,
majalah, radio, dan televisi dan lain – lain. Sedangkan peran pustakawan menurut Hermawan 2006: 57 - 58 adalah
sebagai berikut: 1.
Edukator Sebagai edukator pendidik, pustakawan dalam melaksanakan tugasnya
harus berfungsi dan berjiwa sebagai pendidik. Sebagai pendidik ia harus melaksanakan fungsi pendidikan yaitu mendidik, mengajar dan melatih.
Mendidik adalah mengembangkan kemampuan berfikir, dan melatih adalah membina dan mengembangkan keterampilan.
2. Manager
Pada hakikatnya pustakawan adalah ”manager informasi”yang mengelola informasi pada satu sisi, dengan pengguna informasi pada sisi lain.
3. Administrator
Sebagai administrator pustakawan harus mampu menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi program perpustakaan, serta dapat melakukan analisis atas
hasil yang dicapai, kemudian melakukan upaya – upaya perbaikan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
4. Supervisor
Sebagai supervisor pustakawan harus ; a. Dapat melaksanakan pembinaan profesional, untuk mengembangkan jiwa kesatuan dan persatuan antar
sesama pustakawan, sehingga dapat menumbuhkan dan meningkatkan semangat kerja, dan kebersamaan; b. Dapat meningkatkan prestasi,
pengetahuan dan keterampilan, baik rekan – rekan sejawat maupun masyarakat pengguna yang dilayani; c. Mempunyai wawasan yang luas,
pandangan jauh ke depan, memahami beban kerja, hambatan – hambatan, serta bersikap sabar, tetapi tegas, adil, obyektif dalam melaksanakan
tugasnya; dan d. Mampu berkoordinasi, baik dengan sesama pustakawan maupun dengan para pembinanya dalam menyelesaikan kinerja unit
organisasinya.
Uraian di atas mengemukkan bahwa pustakawan berperan sebagai pendidik manager, administrator, supervisor dalam melaksanakan pembinaan dan
meningkatkan pengetahuan serta meningkatkan kinerja perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian.
Subagyo 2004: 50 menyatakan bahwa ”metode adalah suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala masalah”. Sedangkan Miller
dan Nicholson dalam Danandjaja 2001: 26 menjelaskan ”penelitian melibatkan kepada tiga tahapan; menyusun pertanyaan, observasi dan teori”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan angket sebagai alat
pengumpulan data. Menurut Nazir 1999: 56, ”metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta - fakta dari gejala - gejala yang ada dan
mencari keterangan - keterangan secara faktual”.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Umum Tebing Tinggi, yang beralamat di Jl. Sutomo No 40. Tebing Tinggi.
Alasan pemilihan lokasi karena Perpustakaan Umum Tebing Tinggi perlu ditingkatkan kualitas layanan perpustakaan terhadap penggunanya karena selama ini
belum dilaksanakan semaksimal mungkin.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi adalah objek atau sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono 2006: 72, “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini, yang dapat dijadikan sebagai populasi adalah seluruh pengguna
Universitas Sumatera Utara