pengalaman pribadi, organisasi, lingkungan organisasi, dan masyarakat umum. Perilaku etis seseorang juga sering kali mengacu pada apa yang diyakini. Teori
sikap dan perilaku dapat mempengaruhi individu untuk bertindak jujur, tegas, adil tanpa dipengaruhi tekanan maupun permintaan dari.
Perilaku etis terbukti dapat memberikan manfaat yang besar terhadap organisasi diantaranya perilaku etis dapat menghemat sumber daya yang dimiliki
manajemen dan organisasi secara keseluruhan, perilaku etis dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengkoordinasikan kegiatan tim secara efektif, perilaku etis
dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk merekrut dan mempertahankan karyawan dengan kualitas performance yang baik, perilaku etis dapat
mempertahankan stabilitas kinerja organisasi, perilaku etis dapat membantu kemampuan organisasi untuk bertahan dan beradaptasi terhadap perubahan
lingkungan Sebagian besar perusahaan memiliki kode etik untuk mendorong para
karyawan berperilaku secara etis. Namun kode etik saja belum cukup sehingga pihak pemilik dan manajer perusahaan harus menetapkan standar etika yang tinggi
agar tercipta lingkungan pengendalian yang efektif dan efisien.
2.1.4.2. Prinsip - Prinsip Etis
Menurut Messier, dkk 2005:386-387 terdapat beberapa prinsip-prinsip etis antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Tanggung Jawab Dalam mengemban tanggung jawabnya sebagai professional,
karyawan harus melaksanakan pertimbangan professional dan moral yang senstitif dalam semua aktivitas mereka.
2. Kepentingan Publik Karyawan harus menerima kewajiban untuk bertindak sedemikian
rupa agar dapat melayani kepentingan publik serta menunjukkan komitmen dan profesionalnya.
3. Integritas Untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik,
karyawan harus
melaksanakan seluruh
tanggung jawab
profesionalnya dengan tingkat integritas tinggi. 4. Objektivitas dan Independensi
Karyawan harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari konflik kepentingan dalam melaksanakan tanggung jawab
profesionalnya. 5. Keseksamaan
Karyawan harus dapat mempertahankan standar teknis dan etis profesi, terus berusaha keras meningkatkan kompetensi dan mutu
jasa yang diberikannya, serta melaksanakan tanggung jawab professional serta sesuai dengan kemampuan terbaiknya.
Universitas Sumatera Utara
6. Ruang Lingkup dan Sifat Jasa Karyawan harus mempertimbagkan prinsip-prinsip Kode Perilaku
Profesional dalam menentukan ruang lingkup dan sifat jasa yang akan disediakan
2.1.4.3. Dimensi Perilaku Etis
Adapun dimensi pengukuran perilaku etis karyawan dapat dilihat dari hal- hal berikut ini:
a. Kesetiaan terhadap organisasi. Kesetiaan karyawan terhadap organisasi dapat menunjukkan seberapa besar loyalitas karyawan
terhadap perusahaan dengan menjaga dan membela organisasi, mengutamakan kepentingan organisasi, serta mampu menyimpan
rahasia organisasi dengan baik. b. Menghargai hubungan. Dengan menghargai hubungan antar sesama
rekan kerja, karyawan cenderung mempertimbangkan implikasi etis dari tindakan-tindakan mereka terhadap individu lain. Seperti menghargai
pendapat orang lain, menghormati sesama rekan kerja, tidak mencela ataupun menghina hasil kerja orang lain.
c.Kehadiran. Kehadiran merupakan keikutsertaan karyawan secara fisik dan mental terhadap aktivitas kerja pada jam-jam efektif kerja.
Kehadiran dapat dilihat dari hadirnya karyawan setiap hari kerja, ketepatan jam masuk dan pulangnya karyawan, dan tidak meninggalkan
kantor pada jam kerja.
Universitas Sumatera Utara
d.Kedisiplinan. Kedisiplinan merupakan sikap seseorang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah
ditentukan. Kedisiplinan karyawan dapat dilihat dari sikap taat karyawan pada peraturan yang berlaku didalam perusahaan, tingkah laku karyawan
didalam perusahaan yang mencerminkan karyawan yang disiplin seperti bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan
perusahaan, menggunakan dan memelihara barang-barang milik perusahaan sebaik-baiknya, melakukan tugas kedinasan dengan sebaik-
baiknya dan dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan rasa tanggung jawab, serta penerapan sanksi yang adil bagi yang menyimpang dari
aturan tersebut.
2.1.4.4. Karakteristik Kepribadian yang Mempengaruhi Perilaku Etis Menurut Griffin