4.2.2 Metode Analisis Statistik
Analisis ini bertujuan untuk melihat persentase responden dalam memilih kategori tertentu.
4.2.2.1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kecerdasan Emosional X
1
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kecerdasan Emosional
X
1
Item STS
TS KS
S SS
Total Rata-
rata F
F F
F F
F
1 2 2,1 9
9,6 40 42,6 36 38,3 7 7,4 94 100
3,39 2
2 2,1 0 5
5,3 73 77,7 14 14,9 94 100 4,03
3 10 10,6 14 14,9 58 61,7 12 12,9 94 100
3,76 4
2 2,1 13 13,8 36 38,3 38 40,4 5 5,3 94 100
3,32 5
2 2,1
64 68,1 28 29,8 94 100 4,25
6 5 5,3 9
9,6 31 33,0 46 48,9 3 3,2 94 100
3,35 7
3 3,2 16 17,0 65 69,1 10 10,6 94 100
3,87 8
5 5,3 15 16,0 64 68,1 10 10,6 94 100
3,84 9
1 1,1
6 6,4 72 76,6 15 16,0 94 100
4,01 10
2 2,1 0 21 22,3 57 60,6 14 14,9 94 100
3,86
Total Rata-rata
3,76
Sumber : Hasil Penelitian 2015 diolah
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa: 1. Pada pernyataan pertama, “walaupun dalam keadaan marah saya tetap
dapat bekerja dengan baik”. Mayoritas responden sebanyak 40 orang menyatakan masih belum mampu bekerja dengan baik walaupun dalam
keadaan marah. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kemampuan karyawan dalam mengelola emosinya. Sedangkan sebanyak 7 orang
responden menyatakan bahwa mereka tetap dapat bekerja dengan baik walaupun dalam keadaan marah.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk pernyataan kedua, “saya mengetahui faktor-faktor penyebab saya marah”. Mayoritas responden sebanyak 73 orang menyatakan bahwa
mereka mampu mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan mereka marah karena mereka mampu mengenali emosi yang mereka rasakan.
Sedangkan 2 orang responden belum mampu mengetahui faktor-faktor penyebab mereka marah karena mereka masih belum mampu dalam
mengenali emosi yang mereka rasakan. 3. Untuk pernyataan ketiga, “saya mengetahui bagaimana cara yang terbaik
untuk m engungkapkan emosi saya”. Mayoritas responden sebanyak 58
orang menyatakan bahwa mereka mampu mengetahui cara yang terbaik untuk mengungkapkan emosinya karena mereka sudah mampu menilai
diri sendiri dengan baik mengenai cara yang terbaik untuk mengungkapkan emosi sehingga dapat terungkap dengan tepat dalam
bekerja. Sedangkan 10 orang responden menyatakan bahwa mereka belum mampu mengetahui cara yang terbaik untuk mengungkapkan
emosinya karena mereka belum mampu menilai diri sendiri dengan baik mengenai cara yang terbaik untuk mengungkapkan emosi.
4. Untuk pernyataan keempat, “saya tetap berusaha untuk tenang dalam bekerja meskipun saya sedang marah
”. Mayoritas responden sebanyak 38 orang menyatakan bahwa mereka tetap tenang dalam bekerja
meskipun mereka sedang marah, hal ini karena mereka memiliki keinginan yang tinggi dalam bekerja dengan baik meskipun dalam
keadaan marah. Sedangkan 2 orang responden menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
mereka tidak dapat tetap tenang dalam bekerja meskipun mereka sedang marah.
5. Untuk pernyat aan kelima, “saya tetap semangat untuk menjadi yang
lebih baik dalam bekerja ”. Mayoritas responden sebanyak 64 orang
menyatakan bahwa mereka tetap semangat untuk menjadi yang lebih baik dalam bekerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas
karyawan mempunyai keingingan yang tinggi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam bekerja. Sedangkan 2 orang responden
menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai semangat untuk menjadi yang lebih baik dalam bekerja.
6. Untuk pernyataan keenam, “beban kerja yang berat tidak membuat saya untuk tidak semangat dalam bekerja
”. Mayoritas responden sebanyak 46 orang memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja meskipun beban
kerja yang ditanggung cukup berat. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan memiliki semangat yang tinggi meskipun beban kerja yang
ditanggung cukup berat. Sedangkan 5 orang responden tidak memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja jika beban kerja yang ditanggung
cukup berat. 7. Untuk pernyataan
ketujuh, “saya mampu merasakan apa yang dirasakan rekan kerja
”. Mayoritas responden sebanyak 65 orang mampu merasakan apa yang dirasakan rekan kerja baik dalam masalah pekerjaan
maupun masalah pribadi. Hal tersebut menunjukkan karyawan memiliki rasa empati yang tinggi terhadap sesama rekan kerja. Sedangkan 3 orang
Universitas Sumatera Utara
responden belum mampu merasakan apa yang dirasakan rekan kerja baik dalam masalah pekerjaan maupun masalah pribadi.
8. Untuk pernyataan kedelapan, “saya selalu membantu teman kerja yang
bermasalah ”. Mayoritas responden sebanyak 64 orang selalu membantu
teman kerja yang bermasalah agar pekerjaan ataupun masalah teman kerja dapat menjadi lebih ringan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
karyawan saling membantu satu sama lain dalam bekerja agar pekerjaan lebih ringan. Sedangkan 5 orang responden tidak selalu mau membantu
teman kerja yang bermasalah agar pekerjaan ataupun masalah teman kerja dapat menjadi lebih ringan.
9. Untuk pernyataan kesembilan, “saya mampu memperat tali silahturahmi dengan rekan kerja
”. Mayoritas responden sebanyak 72 orang mampu mempererat tali silaturahmi antara sesama pegawai baik di dalam
maupun di luar lingkungan kerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan mampu membina hubungan yang baik dengan rekan kerja.
Sedangkan 1 orang tidak mampu mempererat tali silaturahmi antara sesama pegawai baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja.
10. Untuk pernyataan kesepuluh, “saya tetap dapat berbicara dengan sopan khususnya pada pelanggan dan juga rekan kerja walaupun dalam
keadaan marah ”. Mayoritas karyawan sebanyak 57 orang tetap dapat
berbicara dengan sopan khususnya kepada pelanggan maupun rekan kerja meskipun sedang dalam keadaan marah agar tetap terjalin
hubungan yang harmonis baik dengan pelanggan maupun dengan rekan
Universitas Sumatera Utara
kerja. Sedangkan 2 orang responden tidak dapat berbicara dengan sopan khususnya kepada pelanggan maupun rekan kerja meskipun sedang
dalam keadaan marah. Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui rata-rata jawaban responden
terhadap variabel kecerdasan emosional. Agar lebih mempermudah penilaian dari rata-rata tersebut, maka perlu dibuat interval. Dalam penelitian ini, banyak kelas
interval sebesar 5 lima. Rumus yang digunakan menurut Sudjana 2000:47 adalah sebagai berikut:
Berdasarkan rumus di atas maka panjang kelas interval adalah :
Maka kriteria dari penilaian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6 Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden Terhadap Kecerdasan
Emosional X
1
Nilai Keterangan
1,00-1,79 Sangat Tidak Baik
1,80-2,59 Tidak Baik
2,60-3,39 Kurang Baik
3,40-4,19 Baik
4,20-5,00 Sangat Baik
Sumber : Data diolah 2015
Dari hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa rata-rata jawaban responden mengenai kecerdasan emosional sebesar 3,76 yang artinya bahwa
semua karyawan PDAM Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo memiliki kecerdasan emosional yang baik, seperti karyawan mampu membina hubungan
Universitas Sumatera Utara
yang baik dengan sesama rekan kerja, mampu mengenal emosi orang lain, mampu memotivasi diri agar tetap bekerja dengan baik. Meskipun masih ada karyawan
yang kurang mampu mengenali dan mengelola emosinya dengan baik, kurang mampu untuk tetap tenang dalam bekerja meskipun sedang marah, yang
mengakibatkan mereka menjadi kurang maksimal dalam bekerja.
4.2.2.2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Iklim Organisasi X