Uji Analisis Determinasi R

3. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku etis karyawan PDAM Tirta Malem Kabanjahe, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 0,05, dan nilai t hitung 0,290 t tabel 1,987 , artinya jika ditingkatkan variabel kecerdasan emosional sebesar satu satuan maka perilaku etis karyawan akan meningkat sebesar 0,379 satuan, maka H a diterima.

4.2.5.3 Uji Analisis Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Jika Koefisien Determinasi R 2 semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y dimana 0 R 2 1. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Derajat pengaruh variabel X 1, X 2 , X 3 terhadap variabel Y dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.18 Uji Analisis Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .887 a .787 .780 3.59090 a. Predictors: Constant, kepuasankerja, kecerdasanemosional, iklimorganisasi b. Dependent Variable: perilakuetis Sumber : Hasil Penelitian 2015 diolah Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa: 1. R=0,887 berarti hubungan antara kecerdasan emosional, iklim organisasi, dan kepuasan kerja sebesar 88,7, artinya hubungannya sangat erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut : Tabel 4.19 Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tidak Erat 0,4 – 0,59 Cukup Erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat Erat Sumber : Situmorang Lufti 2014:163 2. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas, digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien determinasi. Menurut Ghozali 2013:97 nilai Adjusted R Square dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen ditambahkan dalam model. Adjusted R Square sebesar 0,780 berarti 78 perilaku etis karyawan dapat dijelaskan oleh kecerdasan emosional, iklim organisasi, dan kepuasan kerja. Sedangka sisanya 22 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini seperti gaya kepemimpinan, stress kerja, motivasi kerja, lingkungan kerja ,dan lain sebagainya. 3. Standart Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standart Error of Estimated juga dapat disebut standar deviasi. Standart Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 3,59090. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. Universitas Sumatera Utara 4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Perilaku Etis Karyawan Berdasarkan uji hipotesis secara parsial uji t, kecerdasan emosional memiliki pengaruh yang dominan terhadap perilaku etis karyawan serta berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku etis karyawan pada PDAM Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo. Hal ini disebabkan oleh kemampuan karyawan dalam mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan mampu dengan baik membina hubungan dengan sesama rekan kerja yang dapat menjadikan mereka berperilaku lebih etis dalam pekerjaan mereka. Sebaliknya kurangnya kemampuan karyawan dalam mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan kurangnya kemampuan karyawan membina hubungan dengan sesama rekan kerja yang dapat menjadikan mereka berperilaku yang tidak etis dalam bekerja. Karyawan yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan bertindak dengan pertimbangan yang cukup rasional. Karyawan yang mengetahui emosi mereka sendiri dan bisa dengan baik membaca emosi orang lain bisa menjadi efektif dalam pekerjaan mereka dan juga dapat mendorong mereka untuk berperilaku yang lebih etis dalam bekerja. Dengan demikian untuk meningkatkan perilaku etis karyawan dalam bekerja dibutuhkan kecerdasan emosi yang tinggi dari masing-masing karyawan. Memotivasi diri sendiri juga sangat dibutuhkan oleh seorang karyawan, dalam penelitian ini mayoritas karyawan tetap memiliki keinginan dan semangat kerja yang tinggi meskipun dalam keadaan marah dan meskipun memiliki beban Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kualitas Pelayanan Publik Pada Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Tirta Wampu Unit Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat – Sumatera Utara

5 62 105

Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Karyawan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung.

1 3 40

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANGUTAMA BADUNG.

0 1 28

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 13

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 2

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 10

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo

0 1 32

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 3

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 34

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KENCANA SAMARINDA

0 0 9