Waktu dan Tempat Penelitian Objek dan Sampel Penelitian
keterangan.”
9
Dalam pengertian lain, “wawancara sering disebut sebagai proses komunikasi dan interaksi.”
10
Jenis wawancara yang akan digunakan adalah wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur,
yaitu pewawancara telah menyusun serentetan pertanyaan yang akan diajukan dan mengendalikan percakapan sesuai dengan arah
pertanyaan-pertanyaan. Peneliti mewawancarai 1. Kepala Sekolah atau Kepalastaf TU
tentang profil sekolah mencakup keadaan sekolah, visi misi, kurikulum sekolah, struktur di sekolah; 2. Guru Bahasa Indonesia
tentang perkembangan siswa kelas X dalam belajar bahasa Indonesia, kecenderungan kesalahan siswa dalam kata depan dan awalan; dan 3.
Ketua OSIS tentang kegiatan ekstrakulikuler di sekolah; 4. beberapa siswa tentang pemahamannya mengenai kata depan dan awalan.
Dalam menentukan siswa yang akan diwawancarai, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan fotokopi nilai rapor terakhir masing-
masing. Dengan cara itu, dapat ditentukan siswa yang akan diwawancara. Jumlah siswa yang akan diwawancarai, yakni sebesar
30 dari jumlah sampel siswa yang diteliti. 3.
Observasi, yaitu “cara pengumpulan data berdasarkan pengamatan yang menggunakan mata atau telinga secara langsung tanpa melalui
9
Cholid Narbuko dan Abu Achadi, Metodologi Penelitian Jakarta: Bumi Aksara, 1999, hlm. 83.
10
Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta: Kencana, 2010, Cet. ke-5, hlm. 69.
alat bantu yang terstandar. ”
11
Peneliti mengobservasi profil sekolah, kurikulum, sarana dan prasarana, nama-nama guru serta tugasnya,
kegiatan ekstrakulikuler siswa, dan struktur organisasi di sekolah.