Paragraf Narasi Penguasaan kata depan di, ke ada awalan di-, ke dalam peragraf narsi siswa kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 di Madrasah Aliyah Annajah Jakarta

dituliskan oleh Alek A. dan H. Achmad H. P., paragraf memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: 1. “Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan. 2. Menandai peralihan pergantian gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran. 3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya. 4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil. 5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel.” 26

H. Syarat Paragraf yang Baik

Agar memperoleh paragraf yang baik, seorang penulis dituntut untuk memperhatikan syarat-syarat paragraf yang baik. Syarat-syarat itu di antaranya: 1. Kesatuan Kesatuan paragraf merupakan salah satu unsur yang membangun sebuah paragraf. Kesatuan dalam parag raf, yaitu “semua kalimat yang membina paragraf itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, [sic] suatu tema tertentu.” 27 Kesatuan ini maksudnya di dalam satu paragraf hanya terdiri dari satu topik saja yang berupa kalimat utama dan juga terdapat beberapa kalimat penjelas. Topik tersebut diungkapkan di dalam sebuah kalimat utama yang berada di awal atau akhir atau gabungan keduanya. Kalimat utama tersebut makin diperjelas oleh beberapa kalimat lain yang disebut kalimat penjelas. Contoh: 26 Ibid, hlm. 209. 27 Alek A. dan Achmad H. P., op.cit. hlm. 214. “Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di Gedung Olahraga Jateng, Semarang. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan selama ini dapat tewujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.” 28 2. Koherensi atau kepaduan Koherensi adalah “kekompakkan hubungan antara sebuah kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk paragraf itu.” 29 Koherensi maksudnya, dalam sebuah paragraf tidak boleh ada kalimat yang menyimpang dari paragraf itu. Jadi, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok atau topik paragraf itu. Jika ada kalimat yang menyimpang dari topik itu, maka kalimat itu harus dikeluarkan dari paragraf. “Kepaduan atau koherensi paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan kata-kata pengait antarkalimat.” 30 Untuk mencapai kepaduan yang baik, diperlukan strategi dalam merangkai kalimat sehingga berhubungan secara logis dan padu. Strategi tersebut di antaranya: a. Penggunaan pengulangan kata atau kata kunci Kata kunci keyword adalah kata yang diulang untuk mengaitkan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya. Contoh: “Manusia adalah makhluk sosial. Dalam kehidupannya, manusia secara kodrat tidak dapat hidup sendiri. Sejak dilahirkan, 28 E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, op. cit., hlm. 117. 29 Alek A. dan Achmad H. P., op. cit., hlm. 218. 30 E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, op. cit., h. 117.