dituliskan oleh Alek A. dan H. Achmad H. P., paragraf memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1. “Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran
dan  perasaan  ke  dalam  serangkaian  kalimat  yang  tersusun  secara  logis dalam suatu kesatuan.
2. Menandai  peralihan  pergantian  gagasan  baru  bagi  karangan  yang
terdiri dari beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran. 3.
Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya.
4. Memudahkan  pengembangan  topik  karangan  ke  dalam  satuan-satuan
unit pikiran yang lebih kecil. 5.
Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel.”
26
H. Syarat Paragraf yang Baik
Agar memperoleh paragraf yang baik, seorang penulis dituntut untuk memperhatikan syarat-syarat paragraf yang baik. Syarat-syarat itu di antaranya:
1. Kesatuan
Kesatuan  paragraf  merupakan  salah  satu  unsur  yang  membangun sebuah  paragraf.  Kesatuan  dalam  parag
raf,  yaitu “semua kalimat yang membina paragraf  itu  secara  bersama-sama  menyatakan  suatu  hal,  [sic]  suatu  tema
tertentu.”
27
Kesatuan  ini  maksudnya  di  dalam  satu  paragraf  hanya  terdiri  dari satu  topik  saja  yang  berupa  kalimat  utama  dan  juga  terdapat  beberapa  kalimat
penjelas. Topik tersebut diungkapkan di dalam sebuah kalimat utama yang berada di  awal  atau  akhir  atau  gabungan  keduanya.  Kalimat  utama  tersebut  makin
diperjelas oleh beberapa kalimat lain yang disebut kalimat penjelas. Contoh:
26
Ibid, hlm. 209.
27
Alek A. dan Achmad H. P., op.cit. hlm. 214.
“Jateng sukses.  Kata-kata ini meluncur  gembira  dari pelatih regu  Jateng  setelah  selesai  pertandingan  final  Kejurnas  Tinju  Amatir,
Minggu malam, di Gedung Olahraga Jateng, Semarang. Pernyataan itu dianggap  wajar  karena  apa  yang  diimpi-impikan  selama  ini  dapat
tewujud,  yaitu  satu  medali  emas,  satu  medali  perak,  dan  satu  medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh
ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi
yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.”
28
2. Koherensi atau kepaduan
Koherensi  adalah  “kekompakkan  hubungan  antara  sebuah  kalimat dan  kalimat  yang  lain  yang  membentuk  paragraf  itu.”
29
Koherensi  maksudnya, dalam  sebuah  paragraf  tidak  boleh  ada  kalimat  yang  menyimpang  dari  paragraf
itu.  Jadi,  kalimat-kalimat  yang  membentuk  paragraf  perlu  ditata  secara  cermat agar  tidak  ada  satu  pun  kalimat  yang  menyimpang  dari  ide  pokok  atau  topik
paragraf  itu.  Jika  ada  kalimat  yang  menyimpang  dari  topik itu, maka  kalimat  itu harus dikeluarkan dari paragraf.
“Kepaduan  atau  koherensi  paragraf  dapat  terlihat  melalui penyusunan  kalimat  secara  logis  dan  melalui  ungkapan-ungkapan  kata-kata
pengait antarkalimat.”
30
Untuk mencapai kepaduan yang baik, diperlukan strategi dalam  merangkai  kalimat  sehingga  berhubungan  secara  logis  dan  padu.  Strategi
tersebut di antaranya: a.
Penggunaan pengulangan kata atau kata kunci Kata  kunci  keyword  adalah  kata  yang  diulang  untuk  mengaitkan
antara satu kalimat dengan kalimat lainnya. Contoh: “Manusia  adalah  makhluk  sosial.  Dalam  kehidupannya,
manusia  secara  kodrat  tidak  dapat  hidup  sendiri.  Sejak  dilahirkan,
28
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, op. cit., hlm. 117.
29
Alek A. dan Achmad H. P., op. cit., hlm. 218.
30
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai, op. cit., h. 117.