BAB II ACUAN TEORETIS
A. Pengertian Kata Depan
Kata depan atau preposisi berasal dari “bahasa Latin yang dibentuk oleh kata prae
berarti „sebelum‟ dan kata ponere berarti „menempatkan, tempat‟.”
1
Dalam bahasa Inggris kata depan disebut preposition, sedangkan “dalam bahasa Belanda disebut voorzetsel.”
2
Mengapa disebut sebagai kata depan? Karena “kata depan digunakan
di muka kata benda untuk merangkaikan kata benda itu dengan bagian kalimat lain.”
3
Kata depan lebih dikenal dengan sebutan preposisi. Terdapat beberapa definisi mengenai kata depan atau preposisi yang diungkapkan oleh para ahli
bahasa atau penulis yang berkecimpung dalam bidang kebahasaan, misalnya preposisi adalah kata-kata yang digunakan untuk merangkaikan nomina dengan
verba di dalam suatu klausa. Menurut Kridalaksana, kata depan dijelaskan sebagai “kategori yang terletak di depan kategori lain terutama nomina sehingga
terbentuk frase eksosentrik direktif.”
4
Pada umumnya, kata depan merangkaikan kata benda atau yang dibendakan dengan jenis kata lain. Seperti yang tertulis dalam sebuah buku bahwa
1
Wikipedia Indonesia, “Preposisi”, artikel diakses pada 3 November 2010, pukul 15.23 WIB dari http:id.wikipedia.orgwikiPreposisi
2
J.S. Badudu, Membina Bahasa Indonesia Baku Bandung: Pustaka Prima, 1988, hlm. 65.
3
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia Jakarta: Rineka Cipta, 2000, Cet. ke-1, hlm. 122
4
Harimurti Kridalaksana, Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: PT. Gramedia, 2007, Cet. ke-5, hlm. 95.
“A preposition connects a noun structure to some other word in the sentence.”
5
Artinya, “Kata depan berfungsi menghubungkan sebuah struktur kata benda untuk kata lain dalam suatu kalimat.” Karena fungsinya sebagai kata, maka
penulisannya selalu dipisahkan dengan kata yang mengikutinya. Jadi, dapat penulis tarik secara garis besar bahwa kata depan adalah suatu kata yang
digunakan untuk merangkaikan kata benda dengan jenis kata lain dan penulisannya selalu dipisahkan dari kata yang mengikutinya, seperti kata benda,
kata keterangan tempat, dan kata keterangan waktu. “Kata depan mempunyai fungsi sangat penting sebab turut serta
mengarahkan art i atau maksud kalimat.”
6
Maksudnya, jika suatu kalimat harus menggunakan kata depan, tetapi kata itu tidak digunakan, maka arti kalimat akan
berubah bahkan ada yang tidak dipahami lagi maknanya. Contoh: Rahma berjalan
kaki dari rumahnya ke sekolah. Contoh tersebut menunjukkan jika kata depan
dari dan ke dihilangkan atau tidak digunakan, maka maknanya pun akan rancu atau tidak sesuai dengan makna yang dituju.
B. Jenis-jenis Kata Depan
J.S. Badudu menggolongkan kata depan sebagai berikut: 1.
“Kata depan sejati, yaitu: di, ke, dari. 2.
Kata depan majemuk, yaitu gabungan kata depan sejati dengan kata lain, misalnya: di dalam, di luar, di atas, di bawah, ke muka, ke belakang, dari
samping, dari depan, kepada, daripada.
5
Marcella Frank, Modern English Exercises for Non-Native: Part 1 Parts of Speech New Jersey: Prentice-Hall, 1972, hlm. 181.
6
Sudarno dan Eman A. Rahman, Kemampuan Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Jakarta: PT Hikmat Syahid Indah,1986, hlm. 30.
3. Kata depan yang tak tergolong pada 1 dan 2, seperti tentang, perihal,
akan, dengan, oleh, antara, bagi, untuk. ”
7
Adapun Harimurti Kridalaksana menuliskan dalam buku Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia bahwa ada tiga jenis kata depan atau preposisi, yaitu:
“1 preposisi dasar, 2 preposisi turunan, dan 3 preposisi yang berasal dari kategori lain.”
8
Berikut ini merupakan penjabaran dari ketiga jenis kata depan di atas:
1. Preposisi dasar tidak dapat mengalami proses morfologis.
2. Preposisi turunan yang dapat dibagi lagi menjadi: a. gabungan preposisi
dan preposisi, seperti di dalam; b. gabungan preposisi dan non-preposisi, seperti di balik.
3. Preposisi yang berasal dari kategori lain, seperti pada, tanpa, semenjak,
sepanjang, sesuai. Berikut ini merupakan sembilan kata depan yang digolongkan
berdasarkan fungsinya, yaitu kata depan yang menyatakan: 1
tempat berada, yaitu di, pada, dalam, atas, dan antara 2
arah asal, yaitu dari 3
arah tujuan, yaitu ke, kepada, akan, dan terhadap 4
pelaku, yaitu oleh 5
alat, yaitu dengan dan berkat 6
perbandingan, yaitu daripada 7
hal atau masalah, yaitu tentang dan mengenai
7
J.S. Badudu, Pelik-Pelik Bahasa Indonesia Bandung: Pustaka Prima, 1981, Cet. ke-18, hlm. 149.
8
Harimurti Kridalaksana, op. cit., hlm. 95-97