Jenis-jenis Kata Depan Penguasaan kata depan di, ke ada awalan di-, ke dalam peragraf narsi siswa kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 di Madrasah Aliyah Annajah Jakarta

8 akibat, yaitu hingga dan sampai 9 tujuan, yaitu untuk, buat, guna, dan bagi Pembagian kata depan atau preposisi seperti di atas juga disebut sebagai peran semantis preposisi, karena menyatakan makna-makna tertentu. Kemudian berdasarkan bentuknya, kata depan dibagi menjadi dua macam, yaitu kata depan tunggal dan kata depan majemuk. Berikut ini adalah penjabarannya: 1. Kata Depan Tunggal Kata depan tunggal adalah “preposisi yang hanya terdiri atas satu kata.” 9 Bentuk kata depan tunggal tersebut dapat berupa kata dasar dan kata berimbuhan. a. Kata depan atau preposisi yang berupa kata dasar Kata depan dalam kelompok ini hanya terdiri dari satu morfem. Artinya, kata depan ini tidak diikuti oleh imbuhan apapun, baik awalan, akhiran, sisipan, maupun gabungan awalan dan akhiran. Berikut ini adalah kata dasar yang menjadi kata depan, yaitu “akan, antara, bagi, buat, dari, demi, dengan, di, hingga, ke, kecuali, lepas, lewat, oleh, pada, per, peri, sampai, sejaksemenjak, seperti, serta, tanpa, tentang, dan untuk .” 10 Berikut ini beberapa contoh penggunaan kata depan yang berupa kata dasar dalam kalimat: a Rani tidak takut akan kegelapan. b Terlihat sekali perbedaan antara kakak dan adik itu. c Skripsi wajib dikerjakan bagi para mahasiswa S1. d Kak Ami berasal dari Solo. e Tadi siang, Mila 9 Hasan Alwi, et. al, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Jakarta: Balai Pustaka, 2003, Cet. ke-5, hlm. 288 10 Ibid., hlm. 289. terlihat duduk di bangku taman. Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa kata depan ini hanya terdiri dari satu morfem saja. b. Kata depan yang berupa kata berafiks “Kata depan dalam kelompok ini dibentuk dengan menambahkan afiks pada bentuk dasar yang termasuk kelas kata verba, adjektiva, atau nomina.” 11 Artinya, pembentukan kata depan ini mengalami proses penambahan awalan prefiks, akhiran sufiks, atau gabungan antara keduanya konfiks. Berikut ini yang termasuk kata depan berupa kata berimbuhan, seperti bersama, beserta, menjelang, menuju, menurut, sekeliling, sekitar, selama, sepanjang, seputar, seluruh, dan terhadap. 2. Kata Depan Majemuk atau Gabungan Kata depan majemuk atau gabungan merupakan preposisi yang berupa gabungan dari beberapa preposisi tunggal. Kata depan ini terdiri dari dua kata depan yang berdampingan dan dua kata depan yang berkorelasi. a. Kata depan yang berdampingan Kata depan jenis ini terdiri dari dua kata depan yang letaknya berurutan. Kata depan gabungan ini tetap ditulis terpisah dari kata selanjutnya atau di belakangnya. Berikut ini contoh kata depan yang berdampingan: daripada, kepada, oleh karena, oleh sebab, sampai ke, sampai dengan, dan selain dari. Berikut ini beberapa contoh kata depan yang berdampingan dalam kalimat: a Rifka lebih tinggi daripada adiknya. b Permen-permen itu diberikan 11 Hasan Alwi, et. al., loc. cit. kepada anak-anak jalanan. c Konser Titi DJ berlangsung mulai pukul 19.00 sampai dengan 21.00 WIB. b. Kata depan yang berkorelasi Kata depan ini terdiri dari dua unsur yang dipakai berkorelasi atau berpasangan, tetapi terpisah oleh kata atau frasa lain. Artinya, antara kata depan pertama dan kedua terdapat jurang pemisah, jadi keduanya tidak berpasangan secara penuh. Contohnya, antara …… dengan, antara …… dan, dari …… hingga, dari …. sampai dengan, dari …. sampai ke, dari … ke, dari …. sampai, sejak …. hingga, sejak …. sampai. Berikut ini beberapa contoh kata depan yang berkorelasi dalam kalimat: a Antara Fifi dan kakaknya terdapat perbedaan sifat yang mencolok. b Ayah bekerja keras dari pagi hingga petang.

C. Kata Depan di, ke

Dalam penulisannya, kata depan di, ke harus dipisah dari kata yang mengikutinya. Inilah yang membedakannya dengan imbuhan dan sering membuat siswa keliru dalam menuliskannya. Ada kunci yang dapat diingat siswa, yaitu penulisan kata depan di, ke dipisahkan dari kata selanjutnya jika diikuti oleh keterangan tempat, keterangan waktu, dan kata benda. Di bawah ini merupakan bagan dari kunci mudah memahami penulisan kata depan di, ke, yaitu: kata depan di, ke + kata keterangan tempat kata depan di, ke + kata keterangan waktu penulisan dipisahkan kata depan di, ke + kata benda Bagan 1. Kunci mudah penulisan kata depan ‘di, ke’

1. Kata depan

di Dalam kata depan, di dihitung sebagai satu kata. Pada umumnya, kata depan di dikenal sebagai penunjuk keterangan tempat. Namun, keterangan tempat itu dibagi-bagi menurut aturan seperti yang terdapat dalam Abdul Chaer, 2000: 122 —124, seperti: a. untuk menyatakan „tempat berada‟. Contoh: “Kami belajar di kelas 7.17.” b. untuk menyatakan aspek „diam‟ atau „berhenti‟. Contoh: “Kami sedang beristirahat di hotel berbintang lima.” c. tidak digunakan sebelum kata ganti orang, kata nama diri, kata nama jabatan, kata nama perkerabatan, dan kata nama waktu. Kata depan yang lebih tepat digunakan adalah pada. Contoh: “Novelmu ada di saya”. sebaiknya: “Novelmu ada pada saya”. d. tidak langsung digunakan di depan kata yang menyatakan karangan, tulisan, atau nama buku, majalah, dan koran. Kata depan di ditambahkan dengan kata depan dalam . Misalnya, “Dimuat di dalam surat kabar.”

2. Kata Depan

ke Kata depan ke juga biasa dikenal untuk menyata kan „tujuan‟. Sama halnya seperti di, kata depan ke juga memiliki aturan „tujuan‟ yang dimaksud, di antaranya: a. untuk menyatakan „tempat tujuan‟. Contoh: “Ibu pergi ke kantor pos.” b. untuk menyatakan aspek „gerak‟ atau „bergerak‟. Contoh: “Apa maksudmu datang ke sini sepagi ini?” c. sebaiknya tidak digunakan di depan kata ganti, kata nama diri, kata nama jabatan, kata nama perkerabatan. Dalam hal ini, lebih tepat digunakan kata depan kepada. Contoh: “Saya meminjam uang ke saudara.” sebaiknya: “Saya meminjam uang kepada saudara.”. “Dalam masyarakat sunda, sering kita dengar pemakaian kata depan di, ke di depan kata ganti orang, seperti di saya, di kita, ke ibu, ke dia, dan lain-lain, malah bentuk seperti itu diberi lagi afiks di-kan menjadi: dikesayakan, dikeibukan. Bentukan seperti ini boleh kita katakana bahasa Indonesia dialek Sunda, yang dipengaruhi oleh struktur bahasa Sunda.” 12

D. Pengertian Awalan

Dalam bahasa Indonesia, ada beberapa jenis afiks atau imbuhan, yaitu awalan prefiks ialah imbuhan yang diletakkan di awal kata dasar; sisipan infiks adalah imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar; akhiran sufiks merupakan imbuhan yang diletakkan di akhir kata dasar; dan imbuhan gabungan konfiks, yakni gabungan antara imbuhan awalan dan akhiran pada kata dasar. 12 J.S. Badudu, Pelik-Pelik Bahasa Indonesia Bandung: Pustaka Prima, 1985, Cet. ke-18, hlm. 152.