22
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Mau’izhah Hasanah
Terminologi mau‟izah hasanah dalam perspektif dakwah sangat populer,
bahkan dalam acara-acara seremonial keagamaan baca dakwah atau tabligh seperti Maulid Nabi dan isra‟ Mi‟raj, istilah mau‟izah hasanah mendapat porsi
khusus dengan sebutan “acara yang ditunggu-tunggu” yang merupakan inti acara dan biasanya menjadi salah satu target keberhasilan sebuah acara.
Namun demikian agar tidak menjadi kesalah pahaman, maka akan dijelaskan pengertian mau‟izah hasanah.
Secara bahasa, mau‟izah hasanah terdiri dari dua kata, yaitu mau‟izah dan
hasanah . Kata mau‟izah berasal dari kata wa‟adza ya‟idzu-wa‟dzan-idzatan
yang berarti; nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan, sementara hasanah merupakan kebalikan dari
sayyi‟ah yang artinya kebaikan lawannya kejelekan.
1
Sebagian ahli tafsir seperti yang diungkapkan oleh Fadhlullah Muhammad Husaen mengatakan, bahwa al-
wa‟zat al-hasanat ialah berpaling dari yang jelek atau perbuatan buruk
– melalui anjuran targhib dan larangan tarhib.
1
Menurut at- Tabataba‟i yang dimaksud dengan metode al-Mau‟idzat adalah
suatu penjelasan atau keterangan yang dapat melunakkan jiwa dan menggetarkan hati.
2
1
M.Munir, Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006, h. 15
2
Fadhlullah Muhammad Husayn, uslub ad- Da‟wat fi al-Qur‟an, alih bahasa oleh tarmana
Ahmad Qasim dengan judul metodologi Dakwah dalam Al- Qur‟an, Jakarta: PT Lentera
Basritama, 1997, h. 48
3
Al- „Allamah as-Sayyed Muhammad Husyain at-Tabataba‟i, al-mazan fi tafsir al-Qur‟an,
Beirut: Muassasah al- A‟lami li al-Matbu‟at, 1972, h. 371
Adapun pengertian secara istilah, ada beberapa pendapat antara lain; 1.
Menurut Imam Abdullah bin Ahmad an-Nasafi yang dikutip oleh hasanuddin adalah sebagai berikut:
“al-Mau‟izah hasanah adalah perkataan-perkataan yang tidak tersembunyi bagi mereka, bahwa engkau memberikan nasihat dan
menghendaki manfaat kepada me reka atau dengan Qur‟an.”
3
2. Menurut Abd. Hamid al-Bilali al-Mau‟izhah al-Hasanah merupakan
salah satu manhaj metode dalam dakwah untuk mengajak ke jalan Allah dengan memberikan nasihat atau membimbing dengan lemah
lembut agar mereka mau berbuat baik.
4
Menurut beberapa komentar ahli bahasa dan pakar tafsir,
5
beberapa deskripsi pengertian Al-
Mau‟izhah hasanah, adalah sebagai berikut. 1.
Pelajaran dan nasihat yang baik, berpaling dari hal perbuatan melalui tarhib dan targhib dorongan dan motivasi; penjelasan, keterangan,
gaya bahasa. Peringatan, petutur, teladan, pengarahan, dan pencegahan dengan cara halus.
2. Bi al-mau‟izhah al-hasanah adalah melalui pelajaran, keterangan,
petutur, peringatan,
pengarahan dengan
gaya bahasa
yang mengesankan atau menyentuh dan terpatri dalam nurani.
3. Dengan bahasa dan makna simbol, alamat, tanda, janji, penuntun,
petunjuk, dan dalil-dalil yang memuaskan melalui al-qaul al-rafiq ucapan lembut dengan penuh kasih sayang;
4
Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, h. 37
5
Abdul Hamid al-Bilali, Fiqh al-Dakwah Fi ingkar al-Mungkar, Kuwait: Dar al- Dakwah, 1989, h.260
6
Dalam kitab-kitab tafsir, antara lain: tafsir Al-Maraghi, At-Tafsir Al-Munir karya muhammad nawawi, tafsir Al-Munir karya wahbah Al-juhaili, dan jalalain. Lihat pula Muhammad
Husain Fadhlullah dalam Uslub Ad- Da‟wah fi Al-Qur‟an metode dakwah dalam Al-Qur‟an.