“Di skripsi penulis itulah yang akan dibahas khususnya tentang konsep mauidzah hasanah bahwa konsep mauizah hasanah adalah konsep berdakwah
yang menyentuh hati, jauh dari sikap egois, agitasi emosional, dan apologi menurut al-Quran serta para pakar tafsir.
E. Metode Penelitian
Dalam mengupaya menghimpun data, lazimnya karya akademik, penulis menggunakan jenis penelitian library research penelitian kepustakaan, yaitu
sebuah penelitian yang menggunakan buku-buku, dokumen, majalah, dan surat kabar sebagai bahan acuan. Sedangkan metode pembahasan yang penulis
gunakan, adalah metode deskritptif
16
dan tafsir mawdhu‟i. Metode deskriptif
dipakai untuk menghimpun data dan fakta sehingga tergambar unsur-unsur yang membentuk konsep
mau‟izhah hasanah dalam al-Qur‟an. Sedangkan metode
mawdu‟i digunakan untuk mencari nash-nash al-Qur‟an terkait sehingga diproleh sebuah kesimpulan yang terang bagaimana
mau‟izhah hasanah terbentuk. Adapun langkah atau cara kerja tafsir
mawdu‟i adalah sebagai berikut:
17
1. Membahas atau menetapkan masalah dalam al-Qur‟an yang akan dikaji
secara mawdu‟i. Namun karena keterbatasan waktu dan kemampuan
penulis, maka penulis mencari garis besarnya saja yang mengenai konsep mau‟izhah hasanah.
2. Mengumpulkan ayat-ayat al-Qur‟an yang terkait
16
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999. Cet-3, h. 35
17
Al-Hayy al-Farmawy, metode tafsir Mawdhu‟iy, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1996, cet-2, h. 48
3. Mengetahui korelasi munasabah ayat-ayat tersebut dimasing-masing
suratnya. 4.
Menyusun tema bahasannya dalam kerangka yang pas dan sistematis. 5.
Melengkapi pembahasan dengan hadits bila dipandang perlu, sehingga pembahasan menjadi semakin sempurna dan jelas.
6. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara tematik dan menyeluruh dengan
cara menghimpun ayat-ayat yang mengandung pengertian serupa, sehingga semua ayat tersebut bertemu pada satu muara.
Tahap-tahap penelitian yang akan dilalui penulis dalam memplajari dan menghasilkan konsep
mau‟izhah hasanah dalam al-Qur‟an adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan masalah tentang konsep mau‟izhah hasanah
2. Menghimpun ayat-ayat al-Qur‟an yang membicarakan masalah
mau‟izhah hasanah atau kata yang serupa dengannya. 3.
Mengkaji sebab latar belakang turunnya ayat-ayat al-Qur‟an yang berkaitan dengan etika komunikasi lisan karena dengan memahami
asbabunnuzul suatu ayat akan sangat membantu penulis untuk memahami makna yang tersembunyi dibaliknya.
4. Menyusun pembahasan dengan kerangka yang sempurna.
5. Melengkapi pembahasan ini akan dilengkapi dengan hadits-hadits
Nabi yang bersangkutan. Dari hasil penelitian tersebut dapat ditemukan pandangan al-
Qur‟an terhadap konsep mau‟izhah hasanah. Tafsir
mawdu‟i menurut pengertian istilah para ulama adalah: “menghimpun seluruh ayat al-Qur‟an yang memiliki tujuan dan tema yang