67 d. Menetapkan nilai daya tarik AS yang menunjukan daya tarik relatif dari
tiap strategi terhadap strategi lainya. e. Menghitung total nilai daya tarik yang merupakan hasil perkalian bobot
langkah 2 dengan nilai daya tarik langkah 4. f. Menghitung jumlah total nilai daya tarik nilai ini menunjukan strategi
manakah yang paling menarik dari alternatif strategi yang ada semakin tinggi nilai totalnya, maka strategi tersebut semakin menarik.
3.5. Definisi Operasional
Definisi operasional yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Manajemen Strategi.
Sebagai seni dan ilmu dalam memformulasikan mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan antar fungsi yang memungkinkan organisasi
mencapai tujuanya.
2. Pemasaran
Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan kebutuhan- kebutuhan dan keinginan-keinginan yang belum terpenuhi, menentukan dan
mensyukuri besarnya dan potensi keuntungannya menentukan mana sajakah pasar target yang paling dapat dilayani oleh organisasi, memutuskan berbagai
produk, jasa, dan program apa saja yang paling tepat untuk melayani, semua pasar yang sudah dipilih sebelumnya, dan mengajak setiap orang dalam
organisasi untuk selalu berpikir dan melayani para pelanggan.
68 3. Matriks Internal Factor Evaluation IFE
Yaitu matriks yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor lingkungan internal kekuatan dan kelemahan parameter yang digunakan dalam
mengukur matriks IFE adalah; 1= kelemahan utama
2= kelemahan kecil 3= kekuatan kecil
4= kekuatan utama
4. Matriks External Factor Evaluation EFE
yaitu matriks yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor lingkungan eksternal peluag dan ancaman parameter yang digunakan dakam mengukur
matriks EFE adalah; 1= rendah respon kurang
2= sedang respon sama rata-rata 3= tinggi,respon diatas rata-rata
4= sangat tinggi respon superior 5. Analisis SWOT
Yaitu suatu analisis untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peluang serta ancaman guna merumuskan strategi perusahaan.
6. Matriks QSPM Adalah alat yang memungkinkan ahli strategi alternatif secara objektif
7. Feedlot Adalah tempat penggemukan sapi potong. Biasa digunakan bagi perusahaan
yang bergerak dibidang penggemukan sapi potong atau importir, sebagai supllier bagi usaha pemotongan.
69
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1. Sejarah PT. Prisma Mahesa Unggul
PT. Prisma Mahesa Unggul PMU merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang penjualan daging sapi potong berikut dengan jasa pemotongan
sapi hidup yang telah dipesan, sapi-sapi yang berada didalam PT. PMU sebagian besar ialah sapi impor berasal dari australia. PT. PMU merupakan salah satu
dalam unit bisnis dari sebuah Holding company “Sahabat indonesia”. Yang bergerak dibidang distributor electric maintenance
PT. PMU berdiri pada 19 april 2001 didirikan oleh Bapak Probo Prasetyo. Sebagai pemilik holding company yang juga menjabat sebagai direktur utama
pada divisi lainya. Ide atau gagasan awal untuk mendirikan PT. PMU karena hobinya terhadap bisnis dibidang peternakan, khususnya sapi. Dimulai dari alasan
sederhana tersebut mulai dijalankan sistem bisnis awal perusahaan dengan menjadi importir sapi dan memiliki feedlot di daerah Ciamis Bandung namun
karena sistem pembayaran yang tidak berjalan dengan baik, yaitu piutang tak tertagih, akhirnya pada tahun 22 agustus 2004 feedlot tersebut ditutup.
Dengan kejadian tersebut PT. PMU membuat sistem baru, dimulai dengan membangun TPH tempat pemotongan hewan di daerah Parung dan PT. PMU
tidak lagi melayani pembelian sapi dengan cara hutang. Adapun pembelian maupun jasa pemotongan produk dibayar dengan cara tunai untuk menghindari
kerugian. Pembelian dan penyediaan produk diawali dengan membeli sapi yang siap dijual dari importir, seperti PT. Juang Jaya dan PT. Eldres yang berada