Analisis Matriks SWOT Perumusan alternatif strategi perusahaan

112 serta kesinambunganya dengan pasar setempat, dengan begitu maka, dapat diupayakan. PT. PMU-lah yang mendekati peluang pasar yang lebih besar, PT. PMU juga dapat memperkenalkan produk baru yang masih terkait dengan produk awal, hal ini dapat lebih efektif dikarenakan akses produk yang lebih dekat terhadap konsumen.

5.3.4. Analisis Matriks SWOT

Setelah faktor-faktor strategis perusahaan dievaluasi melalui matriks IFE dan EFE, maka tahap selanjutnya adalah menyusun faktor-faktor internal dan eksternal tersebut ke dalam matriks SWOT. Berdasarkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman, maka matriks SWOT dapat memaparkan dengan jelas bagaimana situasi perusahaan yang tepat berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki untuk merespon peluang dan mengatasi ancaman. Adapun matriks ini akan menghasilkan empat jenis strategi yang dapat diterapkan yaitu: strategi S- O, W-O, S-T dan W-T matriks SWOT dari PT. PMU dapat dilihat pada Gambar 13 96 IFE EFE Stregth 1. Kualitas sapi potong yang baik. 2. Sistem pengendalian yang terjaga dan stok tidak pernah kosong 3. Adanya Holding company sebagai penunjang modal dan subsidi bagi perusahaan

4. Pelayanan terhadap konsumen yang baik

5. Lahan kandang dan TPH milik perusahaan sendiri

6. Penjualan langsung dikandang sehingga konsumen bisa memilih langsung 7. Lokasi TPH perusahaan strategis mudah dijangkau 8. Adanya usaha penyewaan lahan bagi TPH lain Weakness 1. Tidak konsekuennya tenaga kerja dengan jobdesc. 2. Terbengkalainya feedlot PT. PMU. 3. Lemahnya manajemen pemasaran sehingga perusahaan kesulitan mengembangkan pasar 4. Visi dan misi perusahaan yang tidak jelas. Opportunity 1. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang mulai stabil. 2. Hubungan dengan perusahaan lokal yang sejenis 3. Permintaan akan daging sapi yang meningkat 4. Adanya kawasan perdagangan bebas AFTA,kemungkinan ekspor. 5. ketersediaan tenaga kerja lepas disekitar TPH 6. adanya peluang untuk recruitment freshgraduate SO 1. Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional dengan menempatkan tenaga penjualan, untuk memotong jalur distribusi. S1,S2, S3, S4, S5.O1, O2, O3 2. Meningkatkan promosi secara kontinu melalui beberapa media promosi. S1, S2, S3, S4, S6,S7, O3, O5 WO 1. Menambah tenaga kerja dibidang pemasaran marketer dalam manajerial PT. PMU W1, W3, O3, O4, O6 2. Merumuskan serta mengkomunikasikan visi misi perusahaan secara jelas W4, O4, O5,O6 3. Menambah stok dengan mengaktifkan kembali feedlot W2, O3, O4, O5, O6 Threat 1. Isu penyakit tertentu. 2. Posisi tawar konsumen sama kuat, yang apabila terdapat perbedaan harga maka konsumen maka konsumen dapat memilih perusahan lain 3. Kebijakan pemerintah menaikan menaikan harga BBM, TDL, Telephone 4. Masuknya pemain asing sebagai pengimpor sekaligus tempat pemotongan 5. Kerentanan terhadap inflasi ST 1. Mendapatkan sertifikat halal, tentang tata cara pemotongan langsung.dari MUI S2, S4, S6, T1, T2 2. Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan. S1, S2, S3, T2, T5 WT 1. Pemeriksaan kesehatan hewan ternak secara teratur dengan menggunakan jasa tenaga ahli W1, T1, T2. 2. Membangun loyalitas konsumen dengan memberikan potongan harga setelah beberapa kali pembelian di TPH perusahaan. W1,W3, T2, T5 Gambar 13. Matriks SWOT 97 5.3.4.1. Strategi S-O Strategi ini dibuat dengan melihat kekuatan-kekuatan yang dimiliki PT. PMU miliki untuk meraih peluang yang ada. Alternatif strategi yang dihasilkan ialah sebagai berikut : 1. Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional dengan menempatkan tenaga penjualan, untuk memotong jalur distribusi Memanfaatkan S1, S2, S3, S4, S5 untuk meraih O1, 02, 03 2. Meningkatkan promosi secara kontinu melalui beberapa media promosi Memanfaatkan S1, S2, S3, S4, S6, untuk meraih O3, O5. Alternatif strategi ini dikembangkan dari karakter kekuatan perusahaan yang diantaranya kualitas sapi potong yang baik, sistem pengendalian yang terjaga kemudian adanya Holding Company sebagai penunjang modal kemudian, kekuatan dari perusahaan tersebut diterapkan guna mendapatkan peluang yang berada dilingkungan eksternal perusahaan, yang berpotensi terhadap keuntungan yang bertambah bagi perusahaan diantaranya ialah nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang mulai stabil serta hubungan dengan perusahaan lokal yang sejenis. Alternatif strategi yang diterapkan ialah, berusaha menghubungkan antara letak dimana perusahaan itu berada dengan daerah konsumen potensial, PT. PMU yang terbiasa untuk didatangi oleh konsumen, kerap kali dirugikan dengan adanya konsumen yang juga berada di rantai distribusi dari usaha sapi potong. Solusi untuk masalah ini dapat dilakukan dengan cara modifikasi 98 aktifitas bisnis perusahaan yang mengunakan tenaga penjualan dipasar yang telah, merubah produk awal yaitu sapi potong menjadi produk baru yaitu daging sapi potong tetapi hal ini, masih ada keterkaitanya terhadap produk awal yang berfungsi sebagai aksesibilitas konsumen terhadap produk perusahaan.

5.3.4.2. Strategi W-O

Strategi ini dibuat untuk memperbaiki kelemahan internal PT. PMU dengan memanfaatkan peluang eksternal dengan sebaik-baiknya. Alternatif strategi yang dihasilkan ialah sebagai berikut : 1. Menambah tenaga kerja dibidang pemasaran marketer dalam manajerial PT. PMU Meminimalkan W1, W3, untuk meraih O3, O6 2. Merumuskan serta mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan secara jelas Meminimalkan W4, untuk meraih O4, O5, O6 3. Menambah stok sapi potong dengan mengktifkan kembali feedlot Meminimalkan W2, uutuk meraih O3, O4, O5, O6. Alternatif strategi ini diterapkan karena tiap-tiap perusahaan membutuhkan promosi sebagai sarana untuk konsumen membandingkan produk satu dengan yang lainya dan juga tindakan perusahaan untuk menghasilkan posisitioning dibenak konsumen. Setiap perusahaan membutuhkan visi dan misi sebagai panduan dalam aktivitas bisnis perusahaan. PT. PMU memiliki kekurangan dalam hal kesamaan visi antara masing-masing manajer sehingga, tidak menghasilkan 99 tujuan bisnis yang jelas. Alternatif ini diterapkan sebagai langkah awal dalam pembentukan tujuan dari bisnis perusahaan. Permintaaan daging sapi potong mengalami peningkatan tiap tahunnya, sebagai cara untuk mengakomodasi permintaan tersebut dibutuhkan stok sapi potong yang cukup oleh karena itu, dibutuhkan kembali pengaktifan feedlot sebagai sarana mencukupi permintaan dari kebutuhan sapi potong.

5.3.4.3. Strategi S-T

Strategi ini dibuat dengan melihat kekuatan yang PT. PMU miliki untuk menghadapi ancaman yang ada. Alternatif strategi yang dihasilkan sebagai berikut: 1. Mendapatkan sertifikat halal, tentang tentang cara pemotongan langsung dari MUI Memanfaatkan S2, S4, S6, untuk menghadapi T1, T2 2. Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan Memanfaatkan S1, S2,S3 untuk menghadapi T2,T5. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar Indonesia memiliki karakteristik konsumen yang memiliki persyaratan khusus, yaitu jaminan kehalalan akan produk yang dimakan. Banyaknya usaha yang sejenis dengan PT. PMU membuat kesulitan konsumen jika tidak terdapat ciri khas dalam PT. PMU oleh karena itu, dikembangkan alternatif strategi yang dapat menghadapi faktor ancaman seperti isu penyakit dan juga posisi tawar konsumen yang kuat. Alternatif strategi seperti mendapatkan sertifikat halal serta menjadi supplier dari rumah makan merupakan, alternatif strategi yang 100 menghubungkan kekuatan dari PT. PMU untuk mengatasi ancaman dari lingkungan eksternal.

5.3.4.4. Strategi W-T

Strategi ini dibuat dengan melihat kemungkinan mengurangi kelemahan PT. PMU dan menghindari ancaman yang ada dengan sebaik-baiknya. Alternatif strategi yang dihasilkan sebagai berikut : 1. Pemeriksaan kesehatan hewan ternak secara teratur dengan menggunakan jasa tenaga ahli Meminimalkan W1, dan menghindari T1, T2 2. Membangun loyalitas konsumen dengan memberikan potongan harga setelah beberapa kali pembelian di TPH PT. PMU Meminimalkan W1, W3 dan menghindari T2, T5 Kelemahan yang dimiliki oleh PT. PMU akibat dari tidak konsekuennya para manajer perusahaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan, yang berdampak kepada tidak tepatnya pemilihan sapi potong yang akan dijual PT. PMU guna menghindari menurunnya kualitas sapi potong maka, alternatif strategi yang dikembangkan ialah, melakukkan pemeriksaaan kesehatan ternak secara teratur. Strategi tersebut juga sekaligus menghindari sapi potong PT. PMU dari isu penyakit tertentu serta, untuk mendapatkan loyalitas konsumen maka, PT. PMU dapat memberikan potongan harga terhadap konsumen yang menjadi langganan tetap PT. PMU, yang mana hal ini diharapkan dapat mengatasi persaingan akibat masuknya pemain asing dalah bidang bisnis yang sama dengan PT. PMU.

5.4. Pilihan Alternatif Strategi Pemasaran