53 Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang
lebih terhadap distributor, pemasok, dan para pesaingnya, misal melalui merger, akuisisi atau membuat perusahaan sendiri.
B. Strategi intensif. Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan
posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada. C. Strategi diversifikasi.
Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru. Strategi ini makin kurang populer karena ditinjau dari tingkat kesulitan manajemen dalam
mengendalikan aktivitas perusahaan yang berbeda-beda. D. Strategi bertahan.
Strategi ini bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-tindakana penyelamatan.
2.2. Penelitian Terdahulu
Salah satu penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini, adalah penelitian yang dilakukan oleh Yanti 2003 dengan judul ”Strategi
Pemasaran Daging Sapi Segar Kasus Pasar Swalayan Tip Top Jakarta”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kebutuhan akan daging sapi
yang berkualitas tinggi oleh konsumen dan aktivitas pemenuhan yang dicapai melalui hasil produksi lokal dan impor serta persaingan banyaknya usaha sejenis
dengan merebut pasar yang sudah ada.
54 Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor internal
dan eksternal perusahaan yang merupakan peluang dan ancaman dari perusahaan serta perumusan alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode destkriptif dengan menggunakan alat analisis Martiks IFE dan EFE, I-E serta analisis SWOT
Dengan dilihat dari identifikasi matriks IFE dan EFE, maka akan didapat kesimpulan dari strategi yang disarankan kepada perusahaan. Dalam matriks I-E,
maka strategi yang dapat digunakan adalah strategi pertumbuhan Growth strategic
. Strategi ini di desain untuk mencapai pertumbuhan baik dalam penjualan, aset, profit, atau kombinasi ketiganya.
Sementara penentuan alternatif strategi yang dihasilkan matriks SWOT terdiri dari startegi SO, memanfaatkan letak perusahaan yang strategis sebagai
daya tarik dengan memberikan desain interior yang menarik serta mempertahankan lingkungan kerja yang sehat. Strategi WO diantara
meningkatkan volume penjualan, memberlakukan kerja lembur, serta memperbaiki sistem manajemen pemasaran. Strategi ST seperti mempertahankan
harga jual yang kompetitif, memepertahankan kualitas produk, dan memanfaatkan fasilits mesin-mesin dan peralatan. Strategi WT diantaranya yaitu meningkatkan
kualitas SDM, menerapkan customer relationship, memperbaiki pengendalian persediaan, serta melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan promosi yang telah
dilakukan.
55
2.3. Kerangka Pemikiran
Penentuan strategi pemasaran perusahaan dalam penelitian ini diawali dengan melihat tujuan awal dari berdirinya perusahaan, yaitu mendapatkan profit
dan mengembangkan usaha. Tahap pengumpulan data dilakukan sebagai landasan analisis yang mengelompokan faktor-faktor strategis lingkungan internal seperti
keuangan, SDM, operasional serta pemasaran lalu lingkungan eksternal perusahaan seperti kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya serta
perkembangan teknologi yang berpengaruh pada PT. PMU. Setelah proses terhadap lingkungan internal dan eksternal dilakukan
selanjutnya dilakukan pemberian rating dan bobot terhadap faktor-faktor strategis, informasi tersebut dianalisis didalam matriks IFE dan EFE yang akan
menggambarkan faktor kunci internal dan eksternal, kemudian total skor dari kedua matriks tersebut dipetakan kedalam matriks IE hal ini dilakukan untuk
melihat posisi perusahaan. Situasi dari perusahaan yang bergerak dibidang bisnis yang memiliki
kesamaan produk maupun jasa, memungkinkan perusahaan untuk melakukan pendekatan lain dalam strategi pemasaran, dengan acuan strategi generic dan
kondisi bauran pemasaran pada perusahaan yang berguna melihat kecocokan dari strategi yang ditawarkan pada perusahaan. Matriks SWOT berfungsi untuk
mengetahui keunggulan dan kelemahan empat tipe strategi yang akan digunakan perusahaan berdasarkan faktor-faktor strategis perusahaan. Hasil dari matriks
SWOT akan ditentukan menjadi alternatif strategi bagi perusahaan.
56 Alat bantu bagi pengambilan keputusan untuk penentuan strategi yang
sesuai adalah matriks QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix. Matriks QSPM merupakan teknik yang menunjukan strategi alternatif mana yang terbaik.
Pada matriks ini diberikan pembobotan yang sesuai dengan matriks IFE dan EFE, kemudian dilakukan pemberian skor berdasarkan tingkat kemungkinan strategi
tersebut. Penjumlahan skor masing-masing strategi memperlihatkan bahwa strategi yang paling cocok diterapkan terlebih dahulu pada perusahaan tersebut
adalah strategi yang memiliki total skor terbesar. Dapat dilihat pada Gambar 7
57 Gambar 7. Kerangka Pemikiran Konseptual
Identifikasi Eksternal Identifikasi Internal
Analisis Matriks IFE Analisis Matriks EFE
Matriks IE
Matriks SWOT Alternatif strategi pemasaran
Prioritas Strategi Pemasaran PT.Prisma Mahesa unggul
Visi Misi danTujuan Perusahaan
Matriks QSPM Strategi generic dan bauran pemasaran
PT. Prisma Mahesa Unggul
58
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT. PMU yang terletak di daerah Muara Karang Utara, Jakarta Utara selama bulan November-Desember 2006 pemilihan
lokasi dilakukan dengan sengaja purposive dengan dasar pertimbangan PT. PMU merupakan contoh yang sesuai mengenai, penerapan strategi pemasaran
pada perusahaan yang bergerak dibidang peternakan, khususnya sapi potong. Adanya ketersediaan data yang dibutuhkan didalam penelitian dan kesediaan
pihak manajemen perusahaan menjadikan perusahaanya sebagai lokasi penelitian.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat,
dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan.
Data kualitatif diperoleh dari data primer yang diperoleh dari sumber internal perusahaan, sumber data penelitian ini berasal dari pihak manajemen
perusahaan, yang digunakan untuk mengaudit lingkungan internal dan eksternal yang menjadi dasar dalam perumusan strategi perusahaan.
Data kuantitatif diperoleh dari data sekunder yang didapat dari badan pusat statistik, departemen pertanian dan instansi terkait, laporan perusahaan, literatur,
laporan penelitian terdahulu, serta berbagai kepustakaan yang relevan dengan