51
2.1.7.5. Matriks QSPM
QSPM adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif. Berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk
sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya, format dasar QSPM terdiri dari faktor-faktor kunci eksternal dan internal dan baris teratas terdiri dari
strategi alternatif yang layak. Secara spesifik, kolam kiri QSPM terdiri dari informasi yang diperoleh langsung dari matriks IFE dan matriks EFE, dalam
kolom yang berdampingan dengan faktor-faktor sukses kritis, dituliskan bobot setiap faktor yang diterima dalam matriks IFE dan matriks EFE.
Baris paling atas dari QSPM terdiri dari strategi alternatif yang diturunkan dari matriks SWOT matriks BCG, matriks IE, dan matriks Grand Strategy.
Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor sukses kritis eksternal dan internal,
berapapun jumlah strategi dapat menyusun suatu set, tetapi hanya strategi dalam set tertentu dievaluasi relatif terhadap yang lain David 2004:199.
2.1.8 Strategi Generik
Menurut Porter dalam David, 2005:247 strategi generik adalah salah satu pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri
sejenis. Jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus memilih prinsip berbisnis, yaitu produk dengan
harga tinggi atau produk dengan biaya rendah, atau bukan kedua-duanya. Berdasarkan prinsip ini terdapat tiga strategi generik dapat dilihat pada Gambar 6.
52 Gambar 6 model Strategi Generik
Sumber: Porter, dalam David 2006:34
Penjelasan untuk ketiga macam strategi diatas:
Strategi Diferensiasi. Strategi ini cirinya adalah bahwa perusahaan mengambil
keputusan untuk membangun persepsi pasar potensial terhadap suatu produk jasa yang unggul agar tampak berbeda dengan produk yang lain.
Strategi kepemimpinan biaya menyeluruh . Cirinya adalah perusahaan lebih
memperhitungkan pesaing daripada pelanggan dengan cara memfokuskan harga jual produk yang murah, sehingga biaya produksi, promosi maupun riset dapat
ditekan, bila perlu produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk dari perusahaaan lain.
Strategi Fokus. Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan pada pangsa
pasar yang kecil untuk menghindar dari pesaing dengan menggunakan strategi kepemimpinan.
Menurut David dalam Umar, 2001:35 bahwa strategi generik dapat dikelompokan atas empat kelompok strategi
A. Strategi integrasi vertikal.
53 Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang
lebih terhadap distributor, pemasok, dan para pesaingnya, misal melalui merger, akuisisi atau membuat perusahaan sendiri.
B. Strategi intensif. Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan
posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada. C. Strategi diversifikasi.
Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru. Strategi ini makin kurang populer karena ditinjau dari tingkat kesulitan manajemen dalam
mengendalikan aktivitas perusahaan yang berbeda-beda. D. Strategi bertahan.
Strategi ini bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-tindakana penyelamatan.
2.2. Penelitian Terdahulu
Salah satu penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini, adalah penelitian yang dilakukan oleh Yanti 2003 dengan judul ”Strategi
Pemasaran Daging Sapi Segar Kasus Pasar Swalayan Tip Top Jakarta”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kebutuhan akan daging sapi
yang berkualitas tinggi oleh konsumen dan aktivitas pemenuhan yang dicapai melalui hasil produksi lokal dan impor serta persaingan banyaknya usaha sejenis
dengan merebut pasar yang sudah ada.