Pilihan Alternatif Strategi Pemasaran Prioritas Strategi Pemasaran

100 menghubungkan kekuatan dari PT. PMU untuk mengatasi ancaman dari lingkungan eksternal.

5.3.4.4. Strategi W-T

Strategi ini dibuat dengan melihat kemungkinan mengurangi kelemahan PT. PMU dan menghindari ancaman yang ada dengan sebaik-baiknya. Alternatif strategi yang dihasilkan sebagai berikut : 1. Pemeriksaan kesehatan hewan ternak secara teratur dengan menggunakan jasa tenaga ahli Meminimalkan W1, dan menghindari T1, T2 2. Membangun loyalitas konsumen dengan memberikan potongan harga setelah beberapa kali pembelian di TPH PT. PMU Meminimalkan W1, W3 dan menghindari T2, T5 Kelemahan yang dimiliki oleh PT. PMU akibat dari tidak konsekuennya para manajer perusahaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan, yang berdampak kepada tidak tepatnya pemilihan sapi potong yang akan dijual PT. PMU guna menghindari menurunnya kualitas sapi potong maka, alternatif strategi yang dikembangkan ialah, melakukkan pemeriksaaan kesehatan ternak secara teratur. Strategi tersebut juga sekaligus menghindari sapi potong PT. PMU dari isu penyakit tertentu serta, untuk mendapatkan loyalitas konsumen maka, PT. PMU dapat memberikan potongan harga terhadap konsumen yang menjadi langganan tetap PT. PMU, yang mana hal ini diharapkan dapat mengatasi persaingan akibat masuknya pemain asing dalah bidang bisnis yang sama dengan PT. PMU.

5.4. Pilihan Alternatif Strategi Pemasaran

101 Pilihan alternatif strategi pemasaran yang dapat dijalankan oleh PT. PMU ialah strategi S-O, dimana strategi ini merupakan strategi agresif yang dimiliki oleh perusahan. Strategi yang dapat dilaksanakan sebagai berikut : 1. Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional dengan menempatkan tenaga penjualan di pasar tradisional, untuk memotong jalur distribusi 2. meningkatkan promosi secara kontinu melalui beberapa media promosi Strategi kedua kedua yang dapat dilaksanakan oleh PT. PMU adalah strategi W-O, dimana strategi ini merupakan strategi konservatif Bersifat pemeliharaan atau terrtutup. Alternatif strategi yang dapat dilaksanakan ialah sebagai berikut : 1. Menambah tenaga kerja dibidang pemasaran marketer dalam manajerial PT. PMU 2. Merumuskan serta mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan secara jelas 3. Menambahkan stok sapi potong dengan mengaktifkan kembali feedlot Strategi ketiga yang dapat dijalankan oleh PT. PMU adalah strategi S-T, dimana startegi ini merupakan strategi derivatif Bersifat mengambil alih dari pihak lawan. Altenatif strategi yang dapat dilaksanakan ialah sebagai beikut : 1. mendapat sertifikat halal tentang tata cara pemotongan langsung dari MUI 2. Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan Strategi keempat yang dapat dijalankan oleh PT. PMU adalah strategi W- T, dimana strategi ini merupakan strategi defensif Bersifat bertahan. Alternatif strategi yang dapat dilaksanakan ialah sebagai berikut : 102 1. Pemeriksaan hewan ternak secara teratur dengan menggunakan jasa tenaga ahli 2. Membangun loyalitas konsumen dengan menberikan potongan harga setelah beberapa kali pemotongan di TPH PT. PMU

5.5. Prioritas Strategi Pemasaran

Hasil matriks SWOT menghasilkan 9 alternatif strategi, yaitu: 1. Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional dengan menempatkan tenaga penjualan di pasar tradisional, untuk memotong jalur distribusi 1. 2. Menambahkan stok sapi potong dengan mengktifkan kembali feedlot 3. Membangun loyalitas konsumen dengan menberikan potongan harga setelah beberapa kali pemotongan di TPH PT. PMU 4. Meningkatkan promosi secara kontinu melalui beberapa media promosi 5. Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan 6. Pemeriksaan kesehatan hewan ternak secara teratur dengan menggunakan jasa tenaga ahli 7. Mendapatkan sertifikat halal tentang tata cara pemotongan langsung dari MUI 8. Merumuskan serta mengkomunikasikan visi, misi perusahaan secara jelas 9. Menambah tenaga kerja pemasaran marketer dalam manajerial perusahaan. Ke 9 alternatif strategi di atas tidaklah dapat dilakukan secara bersamaan. Oleh sebab itu dibutuhkan adanya peringkat untuk menentukan suatu prioritas. 103 Penentuan pemilihan prioritas strategi menggunakan melalui matriks QSPM Quantitatif Strategic Planning Matrix atau yang dikenal sebagai matriks perencanaan strategis quantitatif yang menggunakan hasil analisis dari tahap pengolahan faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang telah ada, pada matriks SWOT. Penghitungan nilai daya tarik mariks QSPM terhadap faktor-faktor strategis eksternal dan internal dapat dilihat pada lampiran.5. Hasil total skor daya tarik matriks QSPM yang menghasilkan prioritas strategi pemasaran di PT. PMU dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Prioritas Strategi Pemasaran PT. PMU No Prioritas Strategi Total Skor 1 Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional dengan menempatkan tenaga penjualan, untuk memotong jalur distribusi 5,801 2 Menambah stok sapi dengan mengaktifkan kembali feedlot 5,714 3 Membangun loyalitas konsumen dengan memberikan potongan harga, setelah beberapa kali pembelian sapi di TPH PT. PMU 5,605 4 Meningkatkan promosi secara kontinu melalui beberapa media promosi 5,444 5 Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan 5,275 6 Pemeriksaaan hewan ternak secara teratur dengan 5,183 104 menggunakan jasa tenaga ahli 7 Mendapatkan sertifikat halal tentang tata cara pemotongan langsung dari MUI 5,036 8 Merumuskan serta mengkomunikasikan visi, misi perusahaan secara jelas 4,917 9 Menambah tenaga kerja pemasaran marketer dalam manajerial perusahaan 4,641 Sumber : Data primer diolah, 2007

5.6 Analisis Matriks QSPM