- Sangat sulit diterapkan di sekolah yang rata-rata kemampuan siswanya rendah dan waktu yang terbatas.
- Jumlah kelompok yang terbentuk banyak. - Sejumlah siswa bingung, sebagian kehilangan rasa percaya
diri, saling mengganggu antar siswa karena siswa baru tahu metode TPS.
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha. Bila
dikaitkan dengan belajar berarti hasil menunjuk sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang paling fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan
jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil dan gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat tergantung pada proses
belajar yang dialami peserta didik, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri.
25
Menurut Johnson dalam Muijs belajar adalah suatu proses mengubah pengetahuan dan transformasi oleh murid, dan dalam
proses tersebut tidak harus dilakukan transfer ilmu dari guru ke murid tetapi dapat dilakukan melalui interaksi dari siswa ke siswa.
26
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan
25
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Edisi revisi, 2004 hal. 89
26
Daniel Muijs and David Reynolds, Effective Teaching Evidence and Practice. SAGE Publications, 2005, hal. 56
penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan
siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat
menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.
27
Benjamin S. Bloom membagi tujuan pengajaran yang menjadi acuan pada hasil belajar menjadi tiga bagian, yaitu ranah kognitif,
ranah afektif, dan psikomotorik.
28
Ranah kognitif yaitu hasil belajar berdasarkan pemahaman konsep. Ranah afektif yaitu hasil belajar
berdasarkan sikap dan ranah psikomotorik yaitu hasil belajar berdasarkan keterampilanskill.
Kemampuan-kemampuan yang termasuk ranah kognitif oleh Bloom dan kawan-kawan dikategorikan lebih rinci secara hierarkis ke
dalam enam jenjang kemampuan, yakni hafalan ingatan C
1
, pemahaman C
2
, penerapan C
3
, analisis C
4
, sintesis C
5
, dan evaluasi C
6
.
29
1 Hafalan C
1
Jenjang ini mengacu pada kemampuan mengenal atau mengingat materi yang sudah dipelajari dari yang sederhana sampai
pada hal-hal yang sukar, yang penting di sini adalah kemampuan mengingat keterangan dengan benar. Pada umumnya, unsur
pengetahuan ini menyangkut hal-hal yang perlu diingat seperti:
27
Anonim. Pengertian hasil belajar. http:techonly13.wordpress.com20090704pengertian-hasil-belajar. diakses
29012010
28
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, hal. 117
29
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, hal. 15-
17
batasan, peristilahan, pasal, hukum, dalil, rumus, nama orang, nama tempat, dan lain-lain. Penguasaan hal tersebut memerlukan hapalan
dan ingatan. Tujuan dalam tingkatan pengetahuan ini termasuk kategori paling rendah dalam domain kognitif.
30
2 Pemahaman C
2
Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan,
diagram, atau grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam
rumusan matematis
atau sebaliknya,
meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu ekstrapolasi dan interpolasi,
serta mengungkapkan suatu konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri.
3 PenerapanAplikasi C
3
Yang termasuk jenjang penerapan adalah kemampuan menerapkan prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi
baru atau pada situasi konkrit yang menyangkut penggunaan aturan, prinsip, dan sebagainya, dalam memecahkan masalah
tertentu. Jadi dalam aplikasi harus ada konsep, teori, hukum, rumus, kemudian diterapkan atau digunakan dalam memecahkan
suatu persoalan. Tujuan dalam aspek setingkat lebih tinggi dari pada tujuan dala aspek pemahaman, sehingga kegiatan belajar
mengajar yang dituntut pun lebih tinggi. 4 Analisis C
4
Jenjang analisis meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya
30
Raden Ibrahim dan Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta 2003, hal. 72
sehingga struktur informasi serta hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi jelas. Kemampuan ini merupakan
akumulasi atau kumpulan pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Dengan demikian, keaktifan belajar siswa lebih tinggi daripada
keaktifan belajar yang dituntut aspek aplikasi. 5 Sintesis C
5
Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu
keseluruhan yang terpadu. Termasuk ke dalamnya merencanakan eksperimen, menyusun karangan laporan praktikum, artikel,
rangkuman, menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan obyek- obyek, peristiwa, dan informasi lainnya.
6 Evaluasi C
6
Kemampuan pada jenjang evaluasi adalah kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan
berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan. Hasil belajar dalam tingkatan ini merupakan hasil belajar yang tertinggi dalam domain
kognitif, sehingga memerlukan semua tipe hasil belajar tingkatan sebelumnya pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis.
Dengan demikian, kegiatan belajar yang dituntut untuk mencapai tujuan dalam tingkatan ini jelas lebih tinggi lagi.
31
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar