Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok

3 Mempersiapkan peserta didik belajar mengenai kolaborasi dan berbagai keterampilan sosial melalui peran aktif peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil. 4 Memberi peluang terjadinya proses partisipasi aktif peserta didik dalam belajar dan terjadinya dialog interaktif. 5 Menciptakan iklim sosio emosional yang positif. 6 Memfasilitasi terjadinya learning to live together. 7 Menumbuhkan produktivitas dalam kelompok. 8 Mengubah peran guru dari center stage performance menjadi koreografer kegiatan kelompok. 9 Menumbuhkan kesadaran pada peserta didik arti penting aspek social dalam individunya. Secara sosiologis pembelajaran kooperatif dapat menumbuhkan kesadaran altruism dalam diri peserta didik. Kehidupan sosial adalah sisi penting dari kehidupan individual.

h. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan daripada secara verbal. Selanjutnya, siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun inividu. Enam tahap pembelajaran ini dirangkum pada tabel 2.1. 17 17 Muslimin Ibrahim, dkk. Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya. 2000, hal. 8-9. Tabel 2.1 Langkah-langkah model pembelajarankooperatif Fase Tingkah laku guru Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase-2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka Fase-5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing- masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Fase-6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

i. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok

Belajar Tradisional Perbedaan kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar tradisional dapat dilihat pada tabel berukut: 18 18 Tonih Feronika, Buku Ajar Strategi Pembelajaran Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta, 2008, hal 61-62 Tabel 2.2 Perbedaan kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar tradisional No Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Tradisional 1 Kepemimpinan bersama Satu pemimpin 2 Saling ketergantungan positif Tidak saling bergantung 3 Kelompok heterogen Kelompok homogeny 4 Mempelajari keterampilan kooperatif Asumsi adanya keterampilan social 5 Sama-sama bertanggung jawab Tanggung jawab hanya untuk diri sendiri 6 Menekankan pada penyelesaian tugas dan mempertahankan hubungan Hanya menekankan pada penyelesaian tugas 7 Guru memperhatikan proses kelompok belajar sehingga efektif Guru tidak memperhatikan proses kelompok belajar 8 Satu hasil kelompok Beberapa hasil kelompok 9 Evaluasi kelompok Evaluasi individual

2. Think Pair Share Berpikir, Berpasangan, Berbagi

Dokumen yang terkait

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa (kuasa Eksperimen di SMPN 3 Tangerang selatan)

3 10 82

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Pengaruh pembelajaran model advance organizer terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep protista : Eksperimen di SMAN 9 Kota Tangerang

0 30 225

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA.

0 3 41

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 0 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

0 0 16