3 Keterampilan untuk menjalin hubungan sosial Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan santun
terhadap teman, mengkritik ide bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran yang logis, tidak mendominasi
orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalankan hubungan pribadi tidak hanya diasumsikan
tetapi secara sengaja diajarkan. 4 Pertanggung jawaban secara individual dan kelompok
Setiap kelompok bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran. Setiap anggota dalam tim diharuskan
memberikan kontribusi untuk kelompoknya dan memberikan bantuan dorongan bagi siswa lain untuk menguasai bahan ajar.
5 Proses Kelompok Efektifitas dalam belajar kelompok ini dapat dilakukan dengan
cara melakukan pembagian tugas untuk memimpin secara bergantian.
10
c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Menurut Trianto pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi
siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, dan
membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis.
10
Tonih Feronika, Buku Ajar Strategi Pembelajaran Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta, 2008, hal. 60
Tujuan pembelajaran ini mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu,
dan pengembangan keterampilan sosial.
11
1 Hasil belajar akademik Meskipun pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam
tujuan sosial, pembelajaran kooperatif juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit. Para
pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah meningkatkan penilaian
siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil berlajar. Di samping mengubah
norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa
kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas
akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan khusus dari teman sebaya yang memiliki
orientasi dan bahasa yang sama. Dalam proses tutorial ini, siswa
kelompok atas
akan meningkat
kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan sebagai tutor yang
membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ide-ide yang terdapat di dalam materi tersebut.
2 Penerimaan terhadap perbedaan individu Efek penting yang kedua dari model pembelajaran kooperatif
adalah penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun
11
Muslimin Ibrahim, dkk. Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya. 2000, hal. 5-8
ketidakmampuan. Telah diketahui bahwa hanya kontak fisik saja di antara orang-orang yang berbeda rasa tau kelompok
etnik tidak cukup untuk mengurangi kecurigaan dan perbedaan ide. Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa
yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama dan melalui
penggunaan struktur penghargaan kooperatif belajar untuk menghargai satu sama lain.
3 Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah
untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki di
dalam masyarakat di mana banyak kerja orang dewasa sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung satu
sama lain dan di mana masyarakat secara budaya semakin bergam. Sementara itu, banyak anak muda dan orang dewasa
masih kurang dalam keterampilan sosial. Situasi ini dibuktikan dengan begitu sering pertikaian kecil antara individu dapat
mengakibatkan tindak kekerasan atau betapa sering orang menyatakan ketidakpuasan pada saat diminta untuk bekerja
dalam situasi kooperatif. Selain unggul dalm memabantu siswa
memahami konsep-konsep sulit, model ini sangat berguna untuk membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama.
d. Kompetensi dalam pembelajaran kooperatif