Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian

25

E. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam kajian tulisan ini adalah riset kepustakaan, oleh karena itu metode penelitian yang digunakan adalah library research, yaitu bentuk pengumpulan data dan informasi dengan bantuan bahan yang ada di perpustakaan berupa; arsip, dokumen, majalah, buku, dan materi pustaka lainnya, dengan asumsi bahwa yang diperlukan dalam pembahasan ini terdapat di dalamnya. 86 Ruang lingkup perpustakaan tidak sebatas yang telah tersebut tetapi juga media elektronik di antaranya internet dan cyber-library. Cara tersebut dimaksud untuk mendapatkan informasi dari sumber yang lebih luas. Juga untuk menggali informasi yang lebih tua daripada yang lebih umum dituntut dalam penelaahan kepustakaan, dan banyak juga menggali bahan yang tak diterbitkan yang dikutip dalam bahan acuan buku. 87

2. Obyek Penelitian dan Pendekatannya

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini bermaksud menjawab persoalan yang ada dalam rumusan masalah yaitu tentang bagaimana pergeseran Kurikulum madrasah berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Untuk menjawab permasalahan yang demikian perlu mengetahui obyek penelitian yang ada. Jika melihat judul disertasi ini, maka obyek penelitiannya adalah pertama, kurikulum Madrasah Aliyah MA, kedua Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, sebagai patokan periodesasinya. Adapun yang diamati adalah pergeserannya. Adapun pendekatan yang digunakan adalah historis sejarah, yaitu analisis kurun waktu kurikulum Madrasah Aliyah MA sejak munculnya Undang-Undang Pendidikan Nasional No. 4 Tahun 1950 JO UU No. 12 Tahun 1954, sampai munculnya UUSPN No. 20 tahun 2003, dengan menggunakan teori komparasi 86 Winarno Surakhmad, Pengantar Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik Bandung: Tarsito, 1982, lihat pula, Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Jakarta: STIA-LAN, 2000, 65. 87 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian Jakarta, Rajawali, 1988, 18. 26 perbandingan, untuk mengetahui karakteristik masing-masing kurikulum. Untuk mengetahui bagaimana terjadi pergeseran, perlu diketahui indikator bergeser dengan menggunakan content analisis. Acuan bergeser adalah pada komponen kurikulum, yaitu tujuan, isi, strategi pembelajaran dan evaluasi kurikulum. Jika kurikulum sebelumnya mengalami perbedaan dengan kurikulum sesudahnya satu, dua atau tiga komponen, maka disebut bergeser walaupun hanya sebagaian artinya tidak menyeluruh. Contoh, misalnya kurikulum 1976 berbeda dengan kurikulum 1973 dalam tujuannya, maka disebut bergeser dari sisi komponen tujuan. Jika kurikulum sebelumnya berbeda dengan kurikulum sesudahnya dalam semua komponen, maka pergeseran tersebut adalah secara total. Misalnya kurikulum 1976 berbeda dengan kurikulum 1973 dalam semua komponen, baik tujuan, isi, strategi pembelajaran maupun evaluasinya. Kemudian, berapa kali bergeser. Untuk mengetahui hal ini peneliti harus mendapatkan data pergeseran, sejak munculnya Undang-Undang Pendidikan No. 4 Tahun 1950 JO UU No. 12 Tahun 1954, sampai munculnya UUSPN No. 20 tahun 2003, dalam semua komponen kurikulum. Sebagai contoh, misalnya dalam komponen tujuan mengalami 4 kali pergeseran, kemudian isi, strategi pembelajaran dan evaluasinya, masing-masing mengalami berapa kali pergeseran. Selanjutnya bergesernya dari mana ke mana, dimana menurut dugaan sementara penulis bergeser dari tradisional ke modern dan pergeseran tersebut lebih dominan dipengaruhi oleh faktor politik. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pergeseran kurikulum. Untuk menjawab masalah ini peneliti harus mengkaitkan dengan faktor-faktor yang mendasar penyebab bergesernya kurikulum, faktor sosial, politik, ekonomi, dan budaya, faktor-faktor ini berimplikasi membuka faktor-faktor lain. Misalnya faktor pembaharuan pendidikan, tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi dan lain-lain. Adapun metode berfikir yang digunakan adalah deduktif, karena penelitian ini bersifat kualitatif. Hasil-hasil analisis tersebut kemudian dituangkan dalam penulisan disertasi ini. 27

3. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui dan menganalisis pergeseran kurikulum madrasah dari tradisional ke modern perlu sumber data. Penulis memanfaatkan data kepustakaan yang ada sebagai sumber data, baik dari hasil penelitian maupun penjelasan dari kepustakaan klasik maupun modern yang di dalamnya memberikan komentar fokus yang dibahas. Secara garis besar sumber data yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini ada dua bentuk, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari bentuk materi kurikulum MA sejak munculnya Undang-Undang Pendidikan No. 4 Tahun 1950 JO. UU No. 12 Tahun 1954 sampai munculnya UUSPN No. 20 Tahun 2003 secara autentik. Adapun data primer tersebut adalah: kurikulum-kurikulum Madrasah Aliyah di daerah yang masih belum seragam secara nasional –sejak munculnya UUP No. 4 Tahun 1950 JO. UU No. 12 Tahun 1954 sampai munculnya kurikulum madrasah secara nasional. Kurikulum MA 1973, Kurikulum MA 1976, Kurikulum MA 1984, Kurikulum MA 1994, Kurikulum MA 2004 dan Kurikulum MA 2006. UU Pendidikan No. 4 Tahun 1950 Jo UU No. 12 Tahun 1954, UUSPN No. 2 Tahun 1989 dan UUSPN No. 20 Tahun 2003. Tulisan John I Goodlad dalam The Curriculum Studies Reader yang di edit oleh David J. Flinders dan Stephen J. Thornton 2004 dan bukunya A.V. Kelly dalam The Curriculum Theory and Practice 2004. Sedangkan data sekunder diambil dari bahan pustaka selain yang telah disebut, berupa arsip, dokumen, majalah, buku dan materi pustaka lainnya yang masih relevan dengan fokus penelitian. Peneliti berusaha melakukan kajian ini secara analitik dan kritis terhadap semua data yang ditemukan. Mengelaborasi semua temuan data dari berbagai sumber kepustakaan, sekaligus meng cross-chek dengan data lain yang ditemukan di perpustakaan umum. Instrumen data dan teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi –kurikulum MA sejak munculnya UUP No. 4 Tahun 1950 JO. No. 12 Tahun 1954 sampai munculnya UUSPN No. 20 Tahun 2003, bahan pustaka primer dan sekunder– dan observasi terhadap pergeseran kurikulum 28 MA sejak munculnya UUP No. 4 Tahun 1950 JO. No. 12 Tahun 1954 sampai munculnya UUSPN No. 20 Tahun 2003. Disamping itu penulis juga melakukan wawancara dengan orang yang kompeten dalam bidang kurikulum madrasah dan mempunyai otoritas terhadap kurikulum madrasah. Untuk membuktikan dan cross check lapangan penulis juga mengadakan observasi di salah satu MA Umum.

4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah terkumpul, yang diperoleh melalui proses elaborasi dari berbagai sumber, diklasifikasikan, diseleksi dan disusun sesuai dengan kategori data yang diperlukan untuk pembahasan rumusan masalah yang ditemukan yang kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini terkait dengan pengumpulan dan interpretasi data. Ini merupakan hal yang wajar, sebab analisis data dalam penelitian kualitatif berbeda dengan analisis data di penelitian lain. 88 Hal ini berarti bahwa, data tentang kurikulum MA sejak munculnya UUP No. 4 Tahun 1950 JO. No. 12 Tahun 1954 sampai munculnya UUSPN No. 20 Tahun 2003 yang terakomodir dari berbagai macam sumber dianalisis, diklasifikasi dan diseleksi untuk mengetahui karakteristik masing-masing kurikulum MA dari setiap kurun waktu, pergeseran masing-masing kurikulum MA, faktor-faktor apa saja yang menjadikan pergeseran kurikulum MA.

F. Sistimatika Pembahasan