Sistimatika Pembahasan Pergeseran kurikulum madrasah dalam undang-undang sistem pendidikan nasional

berupa; arsip, dokumen, majalah, buku, dan materi pustaka lainnya, dengan asumsi bahwa yang diperlukan dalam pembahasan ini terdapat di dalamnya. 24 Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini bermaksud menjawab persoalan yang ada dalam rumusan masalah yaitu tentang bagaimana pergeseran Kurikulum Madrasah berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Untuk menjawab permasalahan yang demikian perlu mengetahui obyek penelitian yang ada. Jika melihat judul disertasi ini, maka obyek penelitiannya adalah pertama, kurikulum Madrasah Aliyah MA, kedua Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, sebagai patokan periodesasinya. Adapun yang diamati adalah pergeserannya, yang diduga sementara oleh peneliti bergesernya karena lebih dominan dipengaruhi faktor politik. Adapun pendekatan yang digunakan adalah historis sejarah, yaitu analisis kurun waktu kurikulum Madrasah Aliyah MA sejak munculnya Undang-Undang Pendidikan Nasional No. 4 Tahun 1950 JO UU No. 12 Tahun 1954, sampai munculnya UUSPN No. 20 tahun 2003, dengan menggunakan teori komparasi perbandingan, untuk mengetahui karakteristik masing-masing kurikulum. Untuk mengetahui bagaimana terjadi pergeseran, perlu diketahui indikator bergeser dengan menggunakan content analisis. Secara garis besar sumber data yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini ada dua bentuk, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari bentuk materi kurikulum Madrasah Aliyah sejak munculnya Undang-Undang Pendidikan No. 4 Tahun 1950 JO. UU No. 12 Tahun 1954 sampai munculnya UUSPN No. 20 Tahun 2003 secara autentik. Adapun data primer tersebut adalah: kurikulum- kurikulum Madrasah Aliyah di daerah yang masih belum seragam secara nasional – sejak munculnya UUP No. 4 Tahun 1950 JO. UU No. 12 Tahun 1954 sampai munculnya kurikulum madrasah secara nasional, yaitu kurikulum Madrasah Aliyah 1973, Kurikulum Madrasah Aliyah 1976, Kurikulum Madrasah Aliyah 1984, Kurikulum Madrasah Aliyah 1994, Kurikulum Madrasah Aliyah 2004 dan Kurikulum Madrasah Aliyah 2006. Kemudian UU Pendidikan No. 4 Tahun 1950 Jo UU No. 12 Tahun 1954, UUSPN No. 2 Tahun 1989 dan UUSPN No. 20 Tahun 2003. Adapun sumber sekunder adalah tulisan John I Goodlad dalam The Curriculum Studies Reader yang di edit oleh David J. Flinders dan Stephen J. Thornton 2004 dan bukunya A.V. Kelly dalam The Curriculum Theory and Practice 2004 serta buku- buku lain yang terkait.

F. Sistimatika Pembahasan

Penyusunan laporan ini, dituangkan dalam bentuk disertasi, dengan sistematika yang dapat mengakomodir keutuhan pembahasan. Adapun uraian rancangan disertasi ini terdiri dari enam bab, yaitu: 24 Winarno Surakhmad, Pengantar Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik Bandung: Tarsito, 1982, lihat pula, Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Jakarta: STIA-LAN, 2000, 65. Bab pertama, merupakan pendahuluan dari tulisan ini. Di dalamnya memuat penjelasan mengenai latar belakang masalah, permasalahan, tujuan dan signifikansi penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian dan sistimatika pembahasan. Bab kedua, berisi pembahasan mengenai pergeseran kurikulum dalam perdebatan, dimana secara detel dibahas; pergeseran kurikulum adalah sebuah keniscayaan, pergeseran, inovasi, pengembangan dan perubahan kurikulum. Ada dua pendapat yang berbeda dalam hal ini, pertama pergeseran kurikulum dipengaruhi oleh faktor ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama. Pendapat yang kedua, pergeseran kurikulum dipengaruhi oleh faktor politik, bahkan situasi politik masuk dalam situasi pendidikan. Bab ketiga, berisi pembahasan mengenai karakteristik kurikulum Madrasah Aliyah, yang dibagi beberapa periode, pertama, masa Undang-Undang Pendidikan No. 4 Tahun 1950 JO. No. 12 Tahun 1954. Kedua, masa Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989. Ketiga, masa Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Bab keempat, berisi pengaruh kebijakan pendidikan pemerintah terhadap pergeseran kurikulum Madrasah Aliyah, dibagi menjadi tujuh bagian, pertama, faktor yang menyebabkan pergeseran kurikulum Madrasah Aliyah, meliputi faktor agama ideologi, sosial, ekonomi, dan budaya. Kedua, dominasi faktor politik. Ketiga, tarik menarik kepentingan partai politik dalam pendidikan. Keempat, kebijakan politis pemerintah dalam pendidikan. Kelima, tafsir pergeseran, meliputi, bergeser sebagaian komponen kurikulum dan bergeser seluruh komponen kurikulum. Keenam, indikator pergeseran, meliputi, tujuan kurikulum Madrasah Aliyah, isi kurikulum Madrasah Aliyah, metode pengajaran kurikulum Madrasah Aliyah, dan evaluasi pengajaran kurikulum Madrasah Aliyah. Bab kelima, memuat kurikulum MA masa depan, terdiri dari tuntutan pembaharuan pendidikan Madrasah Aliyah: upaya mempertahankan sisi politis, tuntutan integrasi: menepis dikotomi ilmu menyusun keilmuan yang ideal dalam rangka mewujudkan kekuatan politis, tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tantangan modernitas. Bab keenam, penutup, dalam bab ini dimunculkan kesimpulan, dan saran.

BAB II PERGESERAN KURIKULUM DALAM PERDEBATAN

A. Pergeseran Kurikulum adalah Sebuah Keniscayaan