Metodologi Penelitian Pergeseran kurikulum madrasah dalam undang-undang sistem pendidikan nasional

pertahanan karakteristik demikian tidak lepas dari dominasi faktor politik. Ini adalah alasan yang cukup menarik untuk diteliti, guna mengetahui perbedaan dan spesifikasinya. D. Kajian Pustaka Para peneliti yang interes terhadap kajian kurikulum, cukup banyak, diantaranya, Bistok Adrianus Siahaan, 10 Sukamto, 11 Anwar Jasin, 12 Muhammad Zuhdi, 13 Muhammad Sirozi. 14 Para peneliti ini, meneliti dalam bentuk tesis dan disertasi. Namun dari sekian penulis tesis dan disertasi ini secara substansi berbeda dengan tulisan disertasi ini. Penelitian yang sudah dipublikasikan dalam bentuk buku, seperti tulisan A.V. Kelly, 15 John McNeil, 16 Jon Wiles dan Joseph Bondi, 17 Walter Feinberg dan Jonas F. Soltis, 18 Alex More, 19 dan William H. Schubert. 20 Kemudian kumpulan tulisan artikel kurikulum yang diedit oleh para ahli kurikulum seperti Vincent A. Anfara, dan Jr. Sandra L. Stacki ed., 21 Philip W. Jakcson ed., 22 serta David J. Flinders dan Stephen J. Thornton ed.. 23 Tulisan- tulisan ini walaupun berbicara tentang kurikulum tetapi fokus kajian dan pembahasannya berbeda dengan disertasi ini. Dengan demikian posisi disertasi ini mempunyai peluang lakuna untuk ditulis.

E. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian dalam kajian tulisan ini adalah riset kepustakaan, oleh karena itu metode penelitian yang digunakan adalah library research, yaitu bentuk pengumpulan data dan informasi dengan bantuan bahan yang ada di perpustakaan 10 Bistok Adrianus Siahaan, “Pengembangan Kurikulum Suatu Analisis Isi Kurikulum Bahasa Indonesia dari sudut fungsi Bahasa”, Disertasi IKIP Jakarta, 1982. 11 Sukamto, “Aspek-aspek Filosofis Kurikulum Sejarah SMA dari Zaman Orde Lama Sampai dengan Orde Baru”, Tesis IKIP Jakarta, 1991. 12 Anwar Jasin, “Pembaharuan Kurikulum SD di Indonesia Suatu Analisa Perkembangan tentang Perubahan Konseptual Kurikulum Sekolah Dasar Sejak Proklamasi Kemerdekaan dengan Menggunakan Bahan-bahan yang Relevan”, Disertasi IKIP Jakarta, 1983. 13 Muhammad Zuhdi, “Political and Social Influences on Religious School: A Historical Perspective on Indoesian Islamic School Curricula” Disertasi, Montreal-Canada: McGill University, 2006. 14 Muhammad Sirozi, Politik Kebijakan di Indonesia: Peran Tokoh-tokoh Islam dalam Penyusunan UU No. 2 1989 Disertasi Leaden-Jakarta: INIS, 2004. 15 A.V. Kelly, The Curriculum Theory and Practice London: Sage Publications, 2004. 16 Neil, Curriculum A Comprehensive Introductio. 17 Jon dan Josep, Curriculum Development, A Guide to Practice. 18 Walter dan Jonas, School and Society. 19 Alex, Schooling, Society and Curriculum. 20 William H. Schubert, Curriculum, Perspective, Paradigm and Possibility USA: Prentice Hall, 1987. 21 Vincent dan Sandra ed., Midle School Curriculum, Instruction and Assesment. 22 Philip ed., Hand Book of Research on Curriculum. 23 David dan Stephan, The Curriculum Studies Reader. berupa; arsip, dokumen, majalah, buku, dan materi pustaka lainnya, dengan asumsi bahwa yang diperlukan dalam pembahasan ini terdapat di dalamnya. 24 Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini bermaksud menjawab persoalan yang ada dalam rumusan masalah yaitu tentang bagaimana pergeseran Kurikulum Madrasah berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Untuk menjawab permasalahan yang demikian perlu mengetahui obyek penelitian yang ada. Jika melihat judul disertasi ini, maka obyek penelitiannya adalah pertama, kurikulum Madrasah Aliyah MA, kedua Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, sebagai patokan periodesasinya. Adapun yang diamati adalah pergeserannya, yang diduga sementara oleh peneliti bergesernya karena lebih dominan dipengaruhi faktor politik. Adapun pendekatan yang digunakan adalah historis sejarah, yaitu analisis kurun waktu kurikulum Madrasah Aliyah MA sejak munculnya Undang-Undang Pendidikan Nasional No. 4 Tahun 1950 JO UU No. 12 Tahun 1954, sampai munculnya UUSPN No. 20 tahun 2003, dengan menggunakan teori komparasi perbandingan, untuk mengetahui karakteristik masing-masing kurikulum. Untuk mengetahui bagaimana terjadi pergeseran, perlu diketahui indikator bergeser dengan menggunakan content analisis. Secara garis besar sumber data yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini ada dua bentuk, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari bentuk materi kurikulum Madrasah Aliyah sejak munculnya Undang-Undang Pendidikan No. 4 Tahun 1950 JO. UU No. 12 Tahun 1954 sampai munculnya UUSPN No. 20 Tahun 2003 secara autentik. Adapun data primer tersebut adalah: kurikulum- kurikulum Madrasah Aliyah di daerah yang masih belum seragam secara nasional – sejak munculnya UUP No. 4 Tahun 1950 JO. UU No. 12 Tahun 1954 sampai munculnya kurikulum madrasah secara nasional, yaitu kurikulum Madrasah Aliyah 1973, Kurikulum Madrasah Aliyah 1976, Kurikulum Madrasah Aliyah 1984, Kurikulum Madrasah Aliyah 1994, Kurikulum Madrasah Aliyah 2004 dan Kurikulum Madrasah Aliyah 2006. Kemudian UU Pendidikan No. 4 Tahun 1950 Jo UU No. 12 Tahun 1954, UUSPN No. 2 Tahun 1989 dan UUSPN No. 20 Tahun 2003. Adapun sumber sekunder adalah tulisan John I Goodlad dalam The Curriculum Studies Reader yang di edit oleh David J. Flinders dan Stephen J. Thornton 2004 dan bukunya A.V. Kelly dalam The Curriculum Theory and Practice 2004 serta buku- buku lain yang terkait.

F. Sistimatika Pembahasan