Prinsip Transaksi Faktor Penentu Kesantunan pada Tuturan Penjual Daging

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Hasil penelitian strategi kesantunan pada tuturan penjual daging ayam di pasar tradisional Sidoharjo Lamongan dipakai tiga bentuk strategi kesantunan dari lima strategi kesantunan yang dikemukakan oleh Brown dan Levinson. Adapun ketiga bentuk strategi kesantunan tersebut, yaitu strategi langsung bald on record, kesantunan positif, dan kesantunan negatif. Ketiga bentuk strategi tersebut muncul karena penjual dalam bertransaksi lebih mengutamakan bentuk tuturan yang lugas dan efektif. Setiap strategi kesantunan memiliki kondisi tuturan dan fungsi penggunaan yang berbeda-beda. Strategi langsung ditemukan dua kondisi tuturan, yakni kecilnya potensi pengancaman wajah dan pengabaian potensi pengancaman wajah. Penggunaan strategi langsung tersebut berfungsi sebagai bentuk kooperatif penjual dan pembeli serta upaya pemertahanan otoritas dalam mengendalikan transaksi. Strategi kesantunan positif ditemukan dua kondisi tuturan, yakni berorientasi pada penjalinan hubungan akrab dan pematuhan prinsip transaksi. Penggunaan strategi kesantunan positif tersebut memiliki lima fungsi, yaitu meyakinkan pembeli, akrab terhadap pembeli, mengutamakan pelayanan terhadap pembeli, apreasiasi penjual terhadap pembeli, dan pemertahanan otoritas. Strategi kesantunan negatif ditemukan satu kondisi tuturan, yakni kondisi penawaran. Penggunaan strategi kesantunan negatif memiliki dua fungsi, yaitu kemahiran penjual memberikan pelayanan kepada pembeli dan kekuatan persuasi penjual terhadap pembeli. Kemunculan kondisi dan fungsi kesantunan tersebut merupakan upaya penjual untuk menjaga keberlangsungan usaha agar dapat berjalan dengan lancar sehingga harapan memperoleh keuntungan dapat terpenuhi dengan baik. Faktor penentu strategi kesantunan pada transaksi jual beli daging ayam ditemukan lima faktor, setiap faktor memiliki saling keterkaitan. Adapun lima faktor yang ditemukan adalah faktor jarak sosial, kedudukan, peringkat, sikap pembeli, dan prinsip transaksi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengalaman peneliti dalam penulisan tesis. Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih ada kekurangan. Keterbatasan waktu studi yang peneliti miliki di jenjang pascasarjana membuat peneliti memfokuskan penggunaan strategi kesantunan dari sudut pandang penjual. Penggunaan kesantunan oleh pembeli tidak menjadi objek kajian dari penelitian ini. Peneliti berharap terdapat penelitian lanjutan yang menjadikan tuturan pembeli sebagai objek kesantunan. Dengan demikian, penelitian lanjutan tersebut dapat melengkapi temuan kesantunan yang terdapat pada tuturan transaksi jual beli.