pertanyaan yang menimbulkan suatu tindakan: Apa Bu Kaji?. Tindak tutur direktif tersebut berada pada strategi kesantunan negatif pemberian pengormatan, yang
ditandai dengan fitur sapaan pemberian penghormatan. Fitur sapaan pemberian penghormatan ditandai pada tuturan Bu Kaji. Sapaan tersebut merupakan usaha
penjual untuk mengangkat otoritas pembeli. Kuasa pembeli pun menjadi lebih tinggi. Sehingga pembeli memiliki daya untuk memulai transaksi jual beli yang
dibuktikan dengan bentuk verbal piroan ‘berapa’. Berdasarkan komposisi pengancaman muka, data 1-17-N5 memiliki fitur
+D, -P, dan +R. Berikut pemaparannya a. +D menjelaskan bahwa terdapat jarak antara penjual dan pembeli
b. –P menjelaskan bahwa otoritas penjual lebih rendah daripada pembeli c. +R menjelaskan bahwa peringkat pengancaman pada topik penawaran
barang memiliki nilai yang tinggi. Kemunculan strategi kesantunan negatif dengan sapaan bu kaji merupakan upaya
penjual untuk melaksanakan prinsip transaksi. Penawaran yang dilakukan oleh penjual kepada pembeli berpotensi untuk mengancam muka negatif pembeli +R.
dengan rendahnya otoritas yang dimiliki oleh penjual -P dan terdapat jarak antara penjual dan pembeli -D, membuat penjual harus lebih berhati-hati dalam
tindak penawarannya agar muka positif pembeli tidak terancam. Untuk itu, penjual menampilkan strategi kesantunan negatif penggunaan sapaan penanda
penghormatan Bu Kaji sebagai upayanya dalam mengurangi kadar keterancaman dalam tuturannya. Dengan demikian, substrategi memberikan penghormatan
berfungsi sebagai bentuk kemahiran penjual dalam memberikan pelayanan kepada pembeli.
4.1.3.3 Temuan Penggunaan Strategi Kesantunan Negatif
Strategi kesantunan negatif yang digunakan oleh penjual daging ayam di Pasar tradisional Sidoharjo Lamongan merupakan realisasi dari penggunaan
tuturan secara lugas yang disertai dengan tindak perbaikan. Strategi kesantunan negatif yang digunakan oleh penjual terdapat pada tindak tuturan direktif
penawaran. Pada kondisi penawaran tersebut, penjual memiliki kewajiban untuk menghormati kebebasan yang dimiliki oleh pembeli. Pada situasi apapun, baik
pada saat otoritas tinggi maupun otoritas rendah, baik ketika menghadapi pelanggan maupun pembeli biasa, penjual tetap memiliki kewajiban menjaga
muka negatif pembeli. Hal tersebut terkait dengan motivasi penjual yang menginginkan keuntungan dari usaha yang dijalankannya. Dengan demikian,
penawaran menjadi zona ekslusif pembeli untuk memperoleh penghormatan dari penjual.
Terdapat dua fungsi kesantunan negatif pada tuturan tuturan penjual daging ayam di Pasar Sidoharjo Lamongan. Kedua fungsi tersebut yakni
kemahiran penjual memberikan pelayanan kepada pembeli dan kekuatan persuasi penjual terhadap pembeli. Kedua fungsi tersebut dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3: Fungsi Kesantunan Negatif No
Fungsi Kesantunan yang Ditemukan pada Penelitian
Substrategi Kesantunan Negatif pada Temuan Penelitian
1. Kemahiran penjual memberikan pelayanan kepada pembeli
Menggunakan pertanyaan atau partikel Memberikan penghormatan
2. Kekuatan persuasi penjual terhadap pembeli.
Mengurangi pengancaman muka
Fungsi strategi kesantunan negatif pada transaksi jual beli daging ayam lebih menonjol untuk menunjukan kemahiran penjual dalam memberikan
pelayanan kepada pembeli. Substrategi menggunakan pertanyaan atau partikel dan memberikan penghormatan melekat pada fungsi kemahiran penjual memberikan
pelayanan kepada pembeli. Serta, substrategi mengurangi pengancaman muka melekat pada fungsi kekuatan persuasi penjual terhadap pembeli. Kekuatan daya
lekat ini mayoritas disebabkan oleh penerapan prinsip transaksi. Brown dan Levinson 2000:131 merumuskan bahwa terdapat sepuluh
substrategi kesantunan negatif. Namun, tidak semua strategi tersebut mampu memenuhi fungsi kesantunan negatif pada tuturan penjual daging ayam di pasar
tradisional Sidoharjo Lamongan. Hanya substategi menggunakan pertanyaan atau partikel dan mengurangi pengancaman muka yang mampu memenuhi fungsi
strategi kesantunan negatif pada tuturan penjual daging ayam. Sedangkan, delapan substrategi kesantunan negatif yang meliputi: 1 menjadi pesimis, 2 mengurangi
daya pengancaman, 3 menggunakan permohonan maaf, 4 menghilangkan panggilan saya dan kamu, 5 menggunakan pernyataan yang mengandung tindak
pengancaman muka sebagai ketentuan umum, 6 menominalkan pernyataan, dan 7 menyatakan secara langsung bahwa penutur telah memberikan suatu hal
hutang atau tidak kepada lawan tutur, tidak dapat memenuhi kedua fungsi strategi kesantunan negatif. Oleh karenanya, penggunaan stategi kesantunan
negatif hanya ditandai oleh tiga substrategi yang telah dijelaskan sebelumnya.