Lokasi, Waktu, dan Titik Pengamatan

Teknik rekam digunakan oleh peneliti dengan bantuan alat perekam berupa HP yang terdapat aplikasi perekam suara. Teknik rekam ini digunakan oleh peneliti untuk mendokumentasikan percakapan penjual-pembeli. Setelah rekaman terkumpul, peneliti menggunakan teknik catat untuk melakukan transakipsi ortografis.

3.7 Metode Analisis Data

Data dianalisis dengan menggunakan metode padan-pragmatis yang alat penentunya adalah mitra wicara Sudaryanto, 2015:18. Setiap data yang diperoleh dikaitkan dengan unsur peserta tutur, koteks situasi, sosiokultural, dan kondisi otoritas pada tuturan untuk menemukan pola kesantunan yang terdapat pada tuturan transaksi jual beli. Proses analisis data ini dilakukan dengan langkah- langkah berikut. 1. Penyeleksian data Transkip percakapan yang telah terkumpul diseleksi untuk memperoleh data kesantunan pada tuturan penjual. Percakapan penjual yang memuat topik seputar jual beli diambil sedangkan percakapan yang memuat topik diluar jual beli diabaikan. 2. Pengklasifikasian data Data yang telah diseleksi akan diklarifikasikan menggunakan tabel yang telah disiapkan. Berikut contoh pengklasifikasian data. Tabel 3.1: Pengklasifikasian Data No. Tuturan Tindak Tutur Strategi Kesantunan Fungsi R Di E K De SL SP SN STL SD Keterangan Tindak Tutur R: Representatif Di: Direktif E: Ekspresif K: Komisif De: Deklarasi Strategi Kesantunan SL: Strategi Langsung SP: Strategi Positif SN: Strategi Negatif STL: Strategi Tidak Langsung SD: Strategi Diam 3. Pengodean data Data selanjutnya dikodekan untuk mempermudah penganalisisan data dan memberikan identitas yang jelas terhadap data yang terkumpul. Berikut contoh pengodean dari data yang telah ditemukan sebelumnya. Penjual : Loh, duwike kok ngene. ‘Loh, uangnya kok begini.’ Pembeli : Gak an? ‘Tidak kah?’ Penjual : Sewu ‘Seribu’ 1-05-L2 Tuturan di atas berkode 1-05-L2 dengan maksud 1 merupakan subbab pertama, 05 adalah percakapan kelima, dan L adalah strategi langsung. Berikut kode untuk strategi-strategi lainnya P strategi positif dan N strategi negatif. Subbab pembahasan faktor-faktor kesantunan juga terdapat kode untuk menandai data- datanya, yakni JS jarak sosial, K kedudukan, Pe Peringkat, SP sikap pembeli, PT prinsip transaksi, dan FTA Face threatening act. 4. Pengolahan data Data yang telah terklasifikasikan selanjutnya dideskripsikan. Tahap pertama, data diolah dengan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Searle dalam Yule 2005. Tahap kedua, data dikaitkan dengan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Brown dan Levinson 2000. Dalam tahap kedua ini, data