1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana peningkatan kapasitas kuat lentur beton bertulang dengan dan tanpa penambahan serat bendrat pada daerah tarik?
2. Bagaimana perbandingan lendutan balok beton bertulang dengan dan tanpa penambahan serat bendrat pada daerah tarik?
3. Bagaimana perbandingan kapasitas regangan beton bertulang dengan dan tanpa penambahan serat bendrat pada daerah tarik?
4. Bagaimana perbandingan kuat tekan dan kuat tarik belah beton dengan dan tanpa penambahan serat bendrat?
5. Berapa besar peningkatan kapasitas kuat tekan dan kuat tarik belah beton dengan dan tanpa penambahan serat bendrat?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan membandingkan kapasitas kuat lentur balok beton bertulang
dengan dan tanpa penambahan serat bendrat pada daerah tarik. 2. Untuk mengetahui besar peningkatan kapasitas regangan balok beton bertulang dengan
penambahan serat bendrat pada daerah tarik. 3. Untuk mengetahui dan membandingkan lendutan balok beton bertulang dengan dan tanpa
penambahan serat bendrat pada daerah tarik. 4. Untuk mengetahui dan membandingkan kapasitas kuat tekan dan kuat tarik beton dengan
dan tanpa penambahan serat bendrat pada daerah tarik. 5. Untuk mengetahui besar peningkatan kapasitas kuat tekan dan kuat tarik beton dengan
dan tanpa penambahan serat bendrat pada daerah tarik.
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental di laboratorium. Pengujian akan dilaksanakan pada Laboratorium Bahan Rekayasa Program Strata Satu S-1 Departemen
Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, untuk membuat benda uji sebanyak 2 buah balok beton bertulang 1 buah balok beton bertulang dan 1 buah balok beton bertulang dengan
penambahan serat bendrat pada daerah tarik dan 12 buah beton silinder. Selain membuat
Universitas Sumatera Utara
sampel, uji material seperti uji kuat tekan dan kuat tarik belah pada beton silinder juga dilakukan pada Laboratorium Bahan Rekayasa.
Penelitian juga dilakukan di Laboratorium Struktur Program Magister S-2 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, untuk melakukan uji tarik pada benda uji balok
beton bertulang. Pengujian kuat tarik dilakukan dengan cara meletakan balok diatas dua tumpuan sendi-rol, kemudian diberi beban static dengan menggunakan Hydraulic Jack
dengan kondisi dimana beton sudah mencapai umur 28 hari sampai terjadi belah.
1.5 Batasan Masalah