Perencanaan Campuran Beton .1 Perencanaan Campuran Benda Uji Silinder

Lendutan izin maksimum: ∆� 4.642 �� ∆� ���� a. � 180 = 3000 �� 180 = 16.67 �� ………………….. OK b. � 360 = 3000 �� 360 = 8.33 �� ………………….. OK c. � 480 = 3000 �� 480 = 6.25 �� ………………….. OK d. � 240 = 3000 �� 240 = 12.5 �� ………………….. OK

3.4 Pembuatan Benda Uji Balok Beton Bertulang

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan benda uji dibagi tiga tahap, yaitu :  Perencanaan campuran beton  Persiapan alat dan bahan  Pengecoran Beton  Perawatan Beton  Pengujian Beton 3.4.1 Perencanaan Campuran Beton 3.4.1.1 Perencanaan Campuran Benda Uji Silinder Dalam penelitian ini direncanakan memiliki mutu beton K-225, sehingga perencanaan campuran Mix Design benda uji silinder adalah sebagai berikut : 1. Benda Uji Silinder Beton Normal Volume untuk 1 buah silinder beton, dengan diameter d = 15 cm dan tinggi h = 30 cm: Volume 1 buah silinder beton = 1 4 � � � 2 � ℎ = 1 4 � 22 7 � 15 2 � 30 = 5303.571 cm 3 = 0.0053036 m 3 Universitas Sumatera Utara Benda uji yang digunakan pada penelitian inimadalah kurang dari 30. Berdasarkan SNI 03-2834-2000, maka ditentukan factor modifikasi seperti pada Tabel 3.2 Faktor Modifikasi Untuk Jumlah Pengujian Kurang Dari 30 Contoh. Tabel 3. 2 Faktor Modifikasi Untuk Jumlah Pengujian Kurang Dari 30 Contoh Jumlah Pengujian Faktor Modivikasi Kurang dari 15 contoh 1.16 15 contoh 1.16 20 contoh 1.08 25 contoh 1.03 30 contoh atau lebih 1 CATATAN: Interpolasi untuk jumlah pengujian yang berada diantara nilai-nilai di atas Digunakan factor modifikasi = 1.3 Maka, Volume 6 buah silinder beton = 6 x 0,0053036 m 3 x 1.3 = 0.0413681 m 3 Dari hasil Mix Design diperoleh perbandingan komposisi beton silinder sebagai berikut: Semen : Pasir : Kerikil : Air = 1 : 1.9 : 2.88 : 0.54 Tabel 3. 3 Komposisi Rencana Silinder Beton Normal Beton Normal Semen Kg Pasir Kg Kerikil Kg Air Kg 14.6 27.8 42.3 7.7 30 15 Gambar 3. 10 Beton Silinder Normal Universitas Sumatera Utara 2. Benda Uji Silinder Beton Serat BendratKawat Volume untuk 1 buah silinder beton, dengan diameter d = 15 cm dan tinggi h = 30 cm: Volume 1 buah silinder beton = 1 4 � � � 2 � ℎ = 1 4 � 22 7 � 15 2 � 30 = 5303.571 cm 3 = 0.0053036 m 3 Digunakan factor modifikasi 1.3 lihat Tabel 3.2 Faktor Modifikasi Untuk Jumlah Pengujian Kurang Dari 30 Contoh . Maka, Volume 6 buah silinder beton = 6 x 0,0053036 m 3 x 1.3 = 0.0413681 m 3 Dari hasil Mix Design diperoleh perbandingan komposisi beton silinder dengan serat bendratkawat sebagai berikut: Semen : Pasir : Kerikil : Air : Serat : Superplasticizer 1 : 1.9 : 2.88 : 0.54 : 0.02 : 0.006 Pada penelitian ini digunakan penambahan serat bendratkawat sebesar 2 dari volume semen. Dan pada penelitian ini digunakan Superplasticizer dengan jenis Tipe A yaitu Water Reducer WR atau Plasticizer dimana berfungsi untuk memperoleh adukan dengan faktor air semen lebih rendah pada nilai kekentalan adukan yang sama, atau diperoleh kekentalan adukan lebih encer pada faktor air semen yang sama dimana dengan kata lain adukan tidak akan menggumpal sekalipun dengan penambahan serat bendratkawat dalam adonan. Dengan pemakaian bahan ini akan mengurangi penggunaan jumlah air sebesar 20 . Pada penggunaannya digunakan dosis sebesar 0.6 dari volume semen. • Serat bendratkawat = 2 dari volume semen ρ semen = 3150 kgm³ ρ serat bendratkawat = 6670 kgm³ � ����� = � � = 14.3 �� 3150 ���³ = 0.00454 �³ � ����� = ��� = 6670 ��� 3 �0.00454 �³�2 = 0.6056 �� Universitas Sumatera Utara • Superplasticizer = 0.6 dari volume semen ���������������� = ��� = 0.6 � 0.00454 �³ = 0.0000272 �³ = 27.2 �� Tabel 3. 4 Komposisi Rencana Silinder Beton Serat BendratKawat Beton Serat BendratKawat 2 Semen Kg Pasir Kg Kerikil Kg Air Kg Serat Bendratkawat Kg Superplasticizer ml 14.3 27.8 42.3 6.2 0.6056 27.2

3.4.1.2 Perencanaan Campuran Benda UJi Balok Beton Bertulang

1. Benda Uji Balok Beton Bertulang Normal Direncanakan Balok Beton Bertulang dengan dimensi sebagai berikut: Gambar 3. 12 Balok Beton Bertulang Normal Volume 1 balok = 320 x 15 x 25 = 120000 cm 3 = 0.12 m 3 Volume adukan beton = Volume balok kotor – volume tulangan tarik + volume tulangan tekan + volume tulangan sengkang = 0.12 m 3 – {2 x 113.143 x 10 -9 x 3.2 + 2 x 113.143 x 10 -9 x 3.2 + 30 x 28.286 x 10 -9 x 0.62} = 0.11999802565 m 3 Gambar 3. 11 Beton Silinder Dengan Serat BendratKawat 30 15 cm Universitas Sumatera Utara Digunakan factor modifikasi 1.3 lihat Tabel 3.2 Faktor Modifikasi Untuk Jumlah Pengujian Kurang Dari 30 Contoh . Maka, Volume adukan beton = 0.11999802565 m 3 x 1,3 = 0.15599743334 m 3 Dari hasil Mix Design diperoleh perbandingan komposisi balok beton bertulang normal sebagai berikut: Semen : Pasir : Kerikil : Air = 1 : 2 : 2.85 : 0.5 Tabel 3. 5 Komposisi Rencana Balok Beton Bertulang Normal Beton Normal Semen Kg Pasir Kg Kerikil Kg Air Kg 55.9 116.8 159 27.9 2. Benda Uji Balok Beton Bertulang Serat BendratKawat Direncanakan Balok Beton Bertulang dengan dimensi sebagai berikut: Gambar 3. 13 Balok Beton Bertulang Serat BendratKawat Volume 1 balok = 320 x 15 x 25 = 120000 cm 3 = 0.12 m 3 Volume adukan beton = Volume balok kotor – volume tulangan tarik + volume tulangan tekan + volume tulangan sengkang = 0.12 m 3 – {2 x 113.143 x 10 -9 x 3.2 + 2 x 113.143 x 10 -9 x 3.2 + 30 x 28.286 x 10 -9 x 0.62} = 0.11999802565 m 3 Universitas Sumatera Utara Digunakan factor modifikasi 1.3 lihat Tabel 3.2 Faktor Modifikasi Untuk Jumlah Pengujian Kurang Dari 30 Contoh . Maka, Volume adukan beton = 0.11999802565 m 3 x 1.3 = 0.15599743334 m 3 Dari hasil Mix Design diperoleh perbandingan komposisi balok beton bertulang dengan serat bendratkawat sebagai berikut: Semen : Pasir : Kerikil : Air = 1 : 2 : 2.85 : 0.5 Pada penelitian ini digunakan penambahan serat bendratkawat sebesar 2 dari volume semen. Dan pada penelitian ini digunakan Superplasticizer dengan jenis Tipe A yaitu Water Reducer WR atau Plasticizer dimana berfungsi untuk memperoleh adukan dengan faktor air semen lebih rendah pada nilai kekentalan adukan yang sama, atau diperoleh kekentalan adukan lebih encer pada faktor air semen yang sama dimana dengan kata lain adukan tidak akan menggumpal sekalipun dengan penambahan serat bendratkawat dalam adonan. Dengan pemakaian bahan ini akan mengurangi penggunaan jumlah air sebesar 20 . Pada penggunaannya digunakan dosis sebesar 0,6 dari volume semen. • Serat bendratkawat = 2 dari volume semen ρ semen = 3150 kgm³ ρ serat bendratkawat = 6670 kgm³ � ����� = � � = 55.9 �� 3150 ���³ = 0.0177 �³ � ����� = ��� = 6670 ��� 3 �0.0177 �³�2 = 2.361 �� • Superplasticizer = 0.6 dari volume semen daerah tarik balok ���������������� = ��� = 0.6 � 0.0131 �³ = 0.0000789 �³ = 78.9 �� Tabel 3. 6 Komposisi Rencana Balok Beton Bertulang Serat BendratKawat Beton Serat BendratKawat 2 Semen Kg Pasir Kg Kerikil Kg Air Kg Serat BendratKawat Kg Superplasticizer ml 55.9 116.8 159 22.32 2.361 78.9 Universitas Sumatera Utara 3.4.2 Persiapan Pembuatan Benda Uji 3.4.2.1 Persiapan Pembuatan Benda Uji Silinder