Perspektif Biososial Perspektif Relasi Interpersonal

langsung dapat diamati dan penjelasan psikologis berusaha menghubungkan, yakni menjelaskan, perilaku dalam artian stimuli dan keadaan internal. Pengetahuan bahwa repons dapat diramalkan, setidak- tidaknya sebagian, dari respons yang lalu menunjukkan adanya suatu segi menarik yang lain dari penjelasan S-R- konsep penyimpanan memori dari respons masa silam dalam organisme Rakhmat, 1986:198. II.1.5. Remaja II.1.5.1. Karakteristik Remaja Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting. Menurut Konopka Pikunas, 1976 dalam buku Syamsu Yusuf yang berjudul Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, masa remaja meliputi: - Remaja awal: 12- 15 tahun - Remaja madya: 15- 18 tahun - Remaja akhir: 19- 22 tahun Seringkali dengan mudah banyak orang mendefinisikan remaja sebagai masa transisi antara masa anak- anak kemasa dewasa, atau masa usia belasan tahun, atau jika seseorang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah tersinggung dan sebagainya. Tetapi ternyata mendefinisikan remaja tersebut tidaklah semudah itu. Dalam membahas mengenai karakteristik remaja, berikut dikemukakan beberapa tinjauan atau pandangan dari beberapa ahli Yusuf, 2004:185-193:

a. Perspektif Biososial

Perspektif ini memfokuskan kajiannya kepada hubungan antara mekanisme biologis dengan pengalaman sosial. Roger Barker menekankan orientasinya kepada sosio- psikologis, karena masa remaja merupakan periode pertumbuhan fisik yang cepat dan peningkatan dalam koordinasi, maka remaja merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa. Dia berpendapat bahwa pertumbuhan fisik sangat berpengaruh terhadap perkembangan individu, dari mulai anak sampai orang dewasa. Oleh karena pertumbuhan fisik berkaitan erat dengan perolehan sifat- sifat yang Universitas Sumatera Utara diterima anak, maka pertumbuhan fisik seseorang menentukan pengalaman sosialnya.

b. Perspektif Relasi Interpersonal

Remaja merupakan suatu periode yang mengalami perubahan dalam hubungan sosial, yang ditandai dengan berkembangnya minat terhadap lawan jenis, atau pengalaman pertama dalam bercinta. Kegagalan dalam hubungan sosial mungkin akan menjadi penghambat bagi perkembangan berikutnya, baik dalam persahabatan, pernikahan atau berkeluarga. Levinger berpendapat bahwa remaja mulai mengenal minatnya terhadap lawan jenisnya, yang biasanya terjadi pada saat kontak dengan kelompok. Levinger bersama koleganya mengajukan teori Pair Relatedness yang menjelaskan hubungan akrab, diawali dengan pertemuan antara remaja dalam kelompok sosial yang sifatnya netral. Setelah mereka berada dalam kelompok, maka terjadi kontak atau hubungan diantara mereka, dari mulai hubungan pertama sampai terjadi hubungan yang akrab terdapat tiga tahapan sebagai berikut: o Kesadaran untuk berhubungan: kesadaran ini hanya terbatas pada informasi dan impresi kesan umum tentang yang lain berdasarkan penampilan fisiknya. o Kontak permulaan: hubungan diantara anggota kelompok atau antara dua orang, frekuensinya sudah begitu sering. Diantara mereka sudah terjalin komunikasi meskipun belum begitu intensif. o Saling berhubungan: terjadi interdependensi diantara dua orang yang berlainan jenis dan diantara mereka menjadi begitu akrab.

c. Perspektif Sosiologis dan Antropologis

Dokumen yang terkait

Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

1 41 128

Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T Terhadap Kesadaran Masyarakat Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

1 43 128

Iklan KB ditelevisi dan Persepsi Remaja Tentang Pernikahan Diusia Dini (Studi Korelasional Iklan KB Versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu di Televisi Terhadap Persepsi Remaja Tentang Pernikahan Diusia Dini Pada Pelajar di SMA Gajah Mada Padang Bulan dan R

3 52 128

Tayangan Iklan Di Televisi Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Mengenai Tayangan Iklan Sampoerna A Mild Versi go ahead di Televisi dan Persepsi Mahasiswa USU)

1 56 163

Penyesuaian Pernikahan Remaja Putri Yang Melakukan Pernikahan Dini

2 69 312

Situs Porno Dan Persepsi Remaja Tentang Seks Pranikah (Studi Korelasional tentang PengaruhSitus Porno di Internet Pada Pelajar SMA Kota Medan)

4 51 130

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pernikahan Dini 2.1.1 Definisi Pernikahan Dini - Pernikahan Dini pada Remaja Aceh di Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 1 46

Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

0 0 18

BAB II URAIAN TEORITIS - Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN - Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

0 0 7