terdapat hubungan antara iklan kb versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu ditelevisi terhadap persepsi remaja tentang pernikahan diusia dini pada remaja
putus sekolah ditolak. Sedangkan Ha, yakni antara iklan kb versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu ditelevisi terhadap persepsi remaja tentang pernikahan diusia
dini pada remaja putus sekolah diterima.
Sedangkan untuk peramalan indeks korelasi yang menentukkan besar hubungan variabel X Iklan KB versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu ditelevisi
terhadap variabel Y persepsi remaja mengenai pernikahan diusia dini, digunakan rumus:
- Remaja SMA Gajah Mada
Kp = rs² x 100
Kp = 0,609² x 100
Kp = 0,370 x 100
Kp = 37
Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 37 dan terdapat 63 faktor-
faktor lain yang tidak diukur pada penelitian ini. -
Remaja Putus Sekolah Kp
= rs² x 100 Kp
= 0.482² x 100 Kp
= 0.232x 100 Kp
= 23.2 Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan pengaruh variabel X terhadap
variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 23.2 dan terdapat 76.8 faktor- faktor lain yang tidak diukur pada penelitian ini.
IV.5. Pembahasan
Dalam penelitian ini, setelah melalui tahapan analisis data yang dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan program SPSS 13.0. Hasil
menunjukkan bahwa Ha: terdapat pengaruh antara iklan kb versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu ditelevisi terhadap persepsi remaja tentang pernikahan diusia
dini pada pelajar SMA.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji hipotesa yang didapatkan ternyata iklan KB versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu mempengaruhi persepsi remaja mengenai
pernikahan diusia dini, dimana hubungan tersebut memiliki nilai yang cukup berarti. Hal ini membuktikan bahwa iklan keluarga berencana versi Shireen
Sungkar dan Teuku Wisnu memiliki nilai cukup berarti bagi persepsi remaja mengenai pernikahan diusia dini.
Hal ini memperkuat tujuan dari iklan layanan masyarakat yaitu bertujuan untuk memberikan informasi dan penerangan serta pendidikan kepada masyarakat
dalam rangka pelayanan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan. Melalui iklan KB ini, diharapkan
tercapai suatu masyarakat yang sejahtera dengan memiliki dua orang anak saja dengan tingkat pendidikan berkualitas dan kesehatan yang terbaik.
Penelitian ini dilakukan pada remaja di dua tempat berbeda, yaitu remaja bersekolah di SMA Gajah Mada dan remaja putus sekolah di Kecamatan Medan
Labuhan. Pada kedua kelompok remaja ini, tingkat pengetahuan mereka akan bahayanya pernikahan diusia dini cukup baik. Salah satu faktor penyebabnya
adalah adanya iklan layanan masyarakat ini, yaitu iklan KB versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Iklan ini cukup mendorong mereka untuk merencanakan
keluarga dengan baik. Menurut mereka, untuk lebih memperjelas keluarga berencana itu, dapat dilakukan sosialisasi langsung kepada remaja seperti melalui
seminar. Secara umum, para remaja ini tahu bahwa menikah diusia dini bukan
merupakan pilihan yang tepat karena diusia muda belum memiliki pekerjaan yang layak dan bisa berakibat buruk bagi si ibu dan anak. Pada sebagian kecil remaja,
sekalipun mereka mengetahui dampak negatif dari menikah diusia dini dan sudah melihat iklan KB tersebut, tidak membuat mereka untuk mengurungkan niat
menikah diusia dini. Para remaja ini tetap menikah dibawah usia minimal yang disarankan BKKBN, yaitu 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun pada laki- laki.
Kehidupan ekonomi yang semakin sulit dan biaya sekolah yang tinggi menyebabkan mereka putus sekolah dan memutuskan untuk menikah diusia dini.
Pada remaja di SMA Gajah Mada, yaitu remaja yang bersekolah, mereka memiliki keinginan untuk menyelesaikan sekolah mereka di bangku SMA dan
Universitas Sumatera Utara
melalui iklan KB ini mendorong mereka untuk tidak menikah hingga usia yang disarankan oleh BKKBN tersebut. Para remaja ini ingin merencakan pernikahan
mereka dengan baik sehingga terbentuk suatu keluarga yang lebih baik dan sejahtera.
Sedangkan pada sebagian remaja di Kecamatan Medan Labuhan, yang putus sekolah, tidak menyelesaikan pendidikannya, memiliki pemikiran bahwa
lebih baik menikah daripada tidak melakukan apa- apa. Pendidikan yang minim membuat mereka sulit untuk menemukan pekerjaan yang layak. Sebagian remaja
lagi lebih memilih untuk terus mencari pekerjaan dan memperbanyak teman daripada terikat dalam sebuah pernikahan.
Dapat dilihat dari alasan diatas, bahwa tingkat pendidikan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam mempersepsikan sesuatu. Semakin
berpendidikan seseorang, maka semakin cermat dalam memutuskan sesuatu. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rossiter dan Percy, bahwa
proses tanggapan pemirsa terjadi oleh stimuli rangsangan yang terkandung dalam iklan, dimana stimuli ini tergantung pada media iklan, dapat berupa gambar
atau warna, kata-kata yang terdengar atau tertulis, musik, dan spesial efek lain atau gerakan yang terdiri dari detail variasi iklan.
Iklan KB versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu ini memiliki semua media iklan yang disebutkan diatas. Pemirsa akan merespon stimuli yang
terkandung dalam suatu iklan melalui elemen stimuli iklan yang terdiri dari suara, musik, kata-kata, gambar, warna, dan gerakan. Stimuli inilah yang diterima oleh
para remaja dan membentuk persepsi mereka untuk membentuk sebuah keluarga yang direncanakan dengan baik diusia yang tepat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. KESIMPULAN
Penelitian ini mengambil fokus pada permasalahan tentang pengaruh iklan kb versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu ditelevisi terhadap persepsi remaja
tentang pernikahan diusia dini pada pelajar SMA dan yang putus sekolah.
Universitas Sumatera Utara