Pernikahan Diusia Dini Remaja Menurut BKKBN

Remaja dan permasalahannya menjadi sesuatu dasar yang penting untuk diperhatikan dalam mencapai Generasi Berencana Genre karena jumlah remaja- mahasiswa sangat besar, mencapai 30 dari jumlah penduduk. Besarnya arus globalisasi informasi yang tidak terkendali akan berdampak positif dan negatif bagi remaja dan mahasiswa. Salah satu program yang dilakukan oleh BKKBN untuk mencapai GenRe adalah Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi RemajaPKBR. Dulu pendekatan hanya dilakukan kepada remaja saja tetapi sekarang konsep PKBR juga disampaikan kepada keluarga dan masyarakat. Untuk itu diperlukan wadah yang ditujukan untuk remaja dan keluarga yang disebut PIK remajamahasiswa dan kelompok BKR. Tujuan umum dari PKBR ini adalah memfasilitasi remaja untuk belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak healthy and ethical life behaviors untuk mencapai ketahanan remaja adolescent resilience sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana GenRe.

II.1.7. Pernikahan Diusia Dini

Pernikahan diusia dini hingga saat ini masih menjadi perdebatan bagi berbagai pihak. Kaum agamawan, sosiolog, kalangan medis sampai pemerintah terus saja berbicara mengenai hal ini, ada yang pro dan ada juga yang kontra. Para ulama menilai pernikahan diusia dini tidak menjadi masalah asal kedua belah pihak telah mencapai usia baligh. Sementara para sosiolog menilai masalah itu bertentangan dengan Hukum Tata Negara yang mengatur soal perkawinan. Menurut UU perkawinan, seorang laki- laki boleh menikah jika sudah mencapai usia minimal 19 tahun, sementara dipihak wanita setelah mencapai usia 16 tahun. Kebijakan ini sudah melewati berbagai pertimbangan. Secara fisik dan psikologis, usia tersebut adalah batas minimal seseorang dapat memikul tanggung jawab yang lebih besar. BKKBN mengharapkan UU Perkawinan mengenai usia minimal pernikahan yaitu 16 tahun, dapat direvisi. BKKBN menggagaskan usia minimal menikah yaitu 20 tahun untuk perempuan dan laki-laki 25 tahun. Pertimbangan standar usia ini dimaksudkan untuk mengontrol jumlah kelahiran bayi. Semakin Universitas Sumatera Utara muda seorang wanita menikah, maka masa reproduksinya akan berlangsung lebih lama. http:www.pelitaonline.com. Pertimbangan dari sisi medis, pernikahan diusia dini dapat merugikan pihak perempuan. Kondisi rahim perempuan pada usia dini belum cukup kuat untuk melahirkan anak. Sementara menurut pakar sosiolog, pernikahan usia dini dapat memicu konflik keluarga. Hal ini disebabkan usia pasangan suami istri yang masih labil, penuh emosi dan belum matang secara pikiran. Menikah di usia muda juga akan menimbulkan banyak permasalahan di berbagai sisi kehidupan; ekonomi misalnya, dengan tingkat pendidikan rendah yang dimiliki pasangan akan menyulitkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak yang berimbas pada kurangnya kecukupan secara ekonomi dalam rumah tangga. Terlebih bila menikah muda itu karena alasan kehamilan di luar pernikahan yang seringkali memicu konflik keluarga, gunjingan dan penolakan masyarakat itu dapat memicu tekanan pasangan muda. Dan tekanan tersebut dapat mempengaruhi persoalan-persoalan kekerasan dalam rumah tangga Pernikahan dini juga bisa terjadi karena faktor agama. Dalam Islam sendiri, salah satu syarat pernikahan adalah jika sudah berusia baligh, yaitu jika laki- laki sudah mengalami mimpi tanda dewasa, dan pihak perempuan setelah mengalami menstruasi pertama. Banyak masyarakat pedesaan yang menilai daripada anaknya bertingkah macam- macam, lebih baik dinikahkan saja. Secara harfiah mereka berdua sudah dinilai dewasa dalam Islam karena sudah berhak mendapat pahala dan dosa. Sementara tujuan pernikahan dalam Islam sendiri adalah menghindari zina dan meneruskan keturunan. Sehingga menikah diusia dini dari sudut pandang agama tidak menjadi masalah. Pernikahan diusia dini yang sering muncul pada masyarakat perkotaan adalah pernikahan karena “kecelakaan” atau sering disebut merried by accident. Misalnya pihak perempuan hamil diluar nikah dengan kekasihnya sehingga mereka dinikahkan oleh orang tuanya.

II. 2. KERANGKA KONSEP

Konsep menggambarkan suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yang khas Nazir, 1988: Universitas Sumatera Utara 148. Sedangkan Kerlinger 1986 menyebut konsep sebagai abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus. Jadi, konsep merupakan sejumlah ciri atau standar umum suatu objek Rachmat, 2008: 17. Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesa, yang sebenarnya jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel.

II.3. VARIABEL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

1 41 128

Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T Terhadap Kesadaran Masyarakat Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

1 43 128

Iklan KB ditelevisi dan Persepsi Remaja Tentang Pernikahan Diusia Dini (Studi Korelasional Iklan KB Versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu di Televisi Terhadap Persepsi Remaja Tentang Pernikahan Diusia Dini Pada Pelajar di SMA Gajah Mada Padang Bulan dan R

3 52 128

Tayangan Iklan Di Televisi Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Mengenai Tayangan Iklan Sampoerna A Mild Versi go ahead di Televisi dan Persepsi Mahasiswa USU)

1 56 163

Penyesuaian Pernikahan Remaja Putri Yang Melakukan Pernikahan Dini

2 69 312

Situs Porno Dan Persepsi Remaja Tentang Seks Pranikah (Studi Korelasional tentang PengaruhSitus Porno di Internet Pada Pelajar SMA Kota Medan)

4 51 130

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pernikahan Dini 2.1.1 Definisi Pernikahan Dini - Pernikahan Dini pada Remaja Aceh di Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 1 46

Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

0 0 18

BAB II URAIAN TEORITIS - Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN - Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

0 0 7