Perspektif Sosiologis dan Antropologis Perspektif Psikologis

diterima anak, maka pertumbuhan fisik seseorang menentukan pengalaman sosialnya.

b. Perspektif Relasi Interpersonal

Remaja merupakan suatu periode yang mengalami perubahan dalam hubungan sosial, yang ditandai dengan berkembangnya minat terhadap lawan jenis, atau pengalaman pertama dalam bercinta. Kegagalan dalam hubungan sosial mungkin akan menjadi penghambat bagi perkembangan berikutnya, baik dalam persahabatan, pernikahan atau berkeluarga. Levinger berpendapat bahwa remaja mulai mengenal minatnya terhadap lawan jenisnya, yang biasanya terjadi pada saat kontak dengan kelompok. Levinger bersama koleganya mengajukan teori Pair Relatedness yang menjelaskan hubungan akrab, diawali dengan pertemuan antara remaja dalam kelompok sosial yang sifatnya netral. Setelah mereka berada dalam kelompok, maka terjadi kontak atau hubungan diantara mereka, dari mulai hubungan pertama sampai terjadi hubungan yang akrab terdapat tiga tahapan sebagai berikut: o Kesadaran untuk berhubungan: kesadaran ini hanya terbatas pada informasi dan impresi kesan umum tentang yang lain berdasarkan penampilan fisiknya. o Kontak permulaan: hubungan diantara anggota kelompok atau antara dua orang, frekuensinya sudah begitu sering. Diantara mereka sudah terjalin komunikasi meskipun belum begitu intensif. o Saling berhubungan: terjadi interdependensi diantara dua orang yang berlainan jenis dan diantara mereka menjadi begitu akrab.

c. Perspektif Sosiologis dan Antropologis

Perspektif ini menekankan studinya terhadap pengaruh norma, moral, harapan- harapan budaya dan sosia, ritual, tekanan kelompok, dan dampak teknologi terhadap perilaku remaja. Kingsley Devis menyatakan bahwa terjadinya konflik antara orangtua dan anak disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: a. Anak sedang mencapai puncak pertumbuhan fisik dan energi Universitas Sumatera Utara b. Sistem sosial orangtua kurang memberi peluang kepada anak untuk mengembangkan diri c. Remaja bersifat ideal, sementara orangtua bersifat pragmatis.

d. Perspektif Psikologis

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga http:www.psikologizone.com. Stres dan krisis dipandang sebagai elemen- elemen pokok dalam perspektif ini. Tokoh yang dipandang mewakili perspektif ini adalah Erick H. Erikson. Dia berpendapat bahwa masa remaja berkaitan erat dengan perkembangan sense of identity vs role confusion, yaitu perasaan atau kesadaran akan jati dirinya. Apabila remaja berhasil memahami dirinya, peran- perannya, dan makna hidup beragama, maka dia akan menemukan jati dirinya, dalam arti dia akan memiliki kepribadian yang sehat. Sebaliknya apabila gagal, dia akan mengalami kebingungan atau kekacauan. Suasana kebingungan ini berdampak kurang baik bagi remaja. Dia kurang dapat menyesuaikan dirinya, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Definisi remaja dan batasan usia remaja itu berbeda- beda, sesuai dengan sosial dan budaya setempat. Dr. Sarlito Wirawan dalam Psikologi Remaja memaparkan berbagai definisi remaja dari berbagai sudut pandang.

a. Remaja Menurut Hukum

Dokumen yang terkait

Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

1 41 128

Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini – Hindari 4T Terhadap Kesadaran Masyarakat Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

1 43 128

Iklan KB ditelevisi dan Persepsi Remaja Tentang Pernikahan Diusia Dini (Studi Korelasional Iklan KB Versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu di Televisi Terhadap Persepsi Remaja Tentang Pernikahan Diusia Dini Pada Pelajar di SMA Gajah Mada Padang Bulan dan R

3 52 128

Tayangan Iklan Di Televisi Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Mengenai Tayangan Iklan Sampoerna A Mild Versi go ahead di Televisi dan Persepsi Mahasiswa USU)

1 56 163

Penyesuaian Pernikahan Remaja Putri Yang Melakukan Pernikahan Dini

2 69 312

Situs Porno Dan Persepsi Remaja Tentang Seks Pranikah (Studi Korelasional tentang PengaruhSitus Porno di Internet Pada Pelajar SMA Kota Medan)

4 51 130

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pernikahan Dini 2.1.1 Definisi Pernikahan Dini - Pernikahan Dini pada Remaja Aceh di Kota Lhokseumawe Tahun 2014

0 1 46

Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

0 0 18

BAB II URAIAN TEORITIS - Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN - Iklan dan Kesadaran Remaja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Iklan BKKBN Versi Pernikahan Dini-Hindari 4T Terhadap Kesadaran Remaja Kelurahan Tegal Sari Mandala II Medan)

0 0 7