IV.3.2. Iklan KB Versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu ditelevisi Tabel 14
KB Merupakan Salah Satu Iklan Layanan Masyarakat
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada
Frekuensi Persen
Frekuensi Persen
Valid Sangat Mengetahui
28 43.1
9 42.9
Mengetahui 29
44.6 11
52.4 Tidak Mengetahui
8 12.3
1 4.8
Sangat Tidak Mengetahui
Total 65
100.0 21
100.0
Sumber: P.4 FC.5
Berdasarkan tabel frekuensi ”KB merupakan salah satu iklan layanan masyarakat” diatas, dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan
jumlah sampel pada remaja putus sekolah N= 65 orang, telah diketahui remaja yang berada pada tingkat “sangat mengetahui” bahwa Iklan KB merupakan salah
satu kegiatan iklan layanan masyarakat ada sebanyak 28 orang dengan persentase 43.1, remaja yang berada pada tingkat “mengetahui” ada sebanyak 29 orang
dengan persentase 44.6, remaja yang berada pada tingkat “tidak mengetahui” ada sebanyak 8 orang dengan persentase 12.3, dan tidak seorangpun remaja
yang berada pada tingkat “sangat tidak mengetahui” bahwa Iklan KB merupakan salah satu jenis iklan layanan masyarakat.
Pada remaja bersekolah dengan jumlah sampel N= 21 orang telah diketahui remaja yang berada pada tingkat “sangat mengetahui” bahwa Iklan KB
merupakan salah satu kegiatan iklan layanan masyarakat ada sebanyak 9 orang dengan persentase 42.9, remaja yang berada pada tingkat “mengetahui” ada
sebanyak 11 orang dengan persentase 52.4, remaja yang berada pada tingkat “tidak mengetahui” ada sebanyak 1 orang dengan persentase 4.8, dan tidak
seorangpun remaja yang berada pada tingkat “sangat tidak mengetahui”. Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa lebih dari 50 dari masing-
masing tempat jumlah responden mengetahui bahwa Iklan KB merupakan salah satu jenis iklan layanan masyarakat. Dan terdapat jumlah yang sedikit yaitu 8 dari
responden putus sekolah dan 1 orang remaja yang tidak mengetahui dan sangat
Universitas Sumatera Utara
tidak mengetahui bahwa Iklan KB merupakan salah satu jenis iklan layanan masyarakat.
Tabel 15 Iklan KB Sarana Pemerintah Mensosialisasikan KB
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Menarik 18
27.7 2
9.5 Menarik
33 50.8
13 61.9
Tidak Menarik 14
21.5 6
28.6 Sangat Tidak
Menarik Total
65 100.0
21 100.0
Sumber: P.2 FC.6
Tabel frekuensi ”Iklan KB sarana pemerintah mensosialisasikan Keluarga Berencana“ yang terpapar diatas dapat diberikan analisis deskriptif sebagai
berikut: dengan jumlah sampel pada remaja putus sekolah N= 65 orang, telah diketahui responden yang menilai iklan KB sarana pemerintah mensosialisasikan
keluarga berencana “sangat menarik” ada sebanyak 18 orang dengan persentase 27.7, responden yang menilai iklan KB sarana pemerintah mensosialisasikan
keluarga berencana “menarik” ada sebanyak 33 orang dengan persentase 50.8, responden yang menilai iklan KB sarana pemerintah mensosialisasikan keluarga
berencana “tidak menarik” ada sebanyak 14 orang dengan persentase 21.5. Dengan jumlah sampel pada remaja bersekolah N= 21 orang, telah
diketahui responden yang menilai iklan KB sarana pemerintah mensosialisasikan keluarga berencana “sangat menarik” ada sebanyak 2 orang dengan persentase
9.5, responden yang menilai iklan KB sarana pemerintah mensosialisasikan keluarga berencana “menarik” ada sebanyak 13 orang dengan persentase 61.9,
responden yang menilai iklan KB sarana pemerintah mensosialisasikan keluarga berencana “tidak menarik” ada sebanyak 6 orang dengan persentase 28.6.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa remaja bersekolah dan putus sekolah dengan jumlah lebih dari 50 jumlah sampel menilai iklan KB sarana
Universitas Sumatera Utara
pemerintah mensosialisasikan keluarga berencana menarik bagi mereka. Selain itu, terdapat lebih dari 20.0 remaja, baik yang bersekolah dan tidak sekolah yang
menilai iklan KB sarana pemerintah mensosialisasikan keluarga berencana tidak menarik bagi mereka dan tidak ada seorangpun yang menilai sangat tidak
menarik.
Tabel 16 Keefektifan Iklan KB Menggunakan Tv Sebagai Sarana Menyampaikan
Informasi
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Efektif 10
15.4 2
9.5 Efektif
38 58.5
11 52.4
Tidak Efektif 17
26.2 8
38.1 Sangat Tidak
Efektif Total
65 100.0
21 100.0
Sumber: P.3 FC.7
Tabel frekuensi diatas adalah tabel ”Keefektifan iklan KB menggunakan TV sebagai sarana menyampaikan informasi“. Berdasarkan tabel diatas, dapat
diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel pada remaja putus sekolah N= 65 orang, telah diketahui responden yang menilai televisi
sebagai sarana menyampaikan informasi KB sangat efektif ada sebanyak 10 orang dengan persentase 15.4, sementara yang menilai efektif ada sebanyak 38 orang
dengan persentase 58.5, dan yang menilai tidak efektif ada sebanyak 17 orang dengan persentase 26.2.
Pada remaja bersekolah, dengan jumlah sample N= 21 orang, telah diketahui responden yang menilai televisi sebagai sarana menyampaikan
informasi KB sangat efektif ada sebanyak 2 orang dengan persentase 9.5, sementara yang menilai efektif ada sebanyak 11 orang dengan persentase 52.4,
dan yang menilai tidak efektif ada sebanyak 8 orang dengan persentase 38.1. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa Keefektifan iklan KB
menggunakan TV sebagai sarana menyampaikan informasi dinilai efektif oleh sebagian besar remaja baik yang bersekolah dan putus sekolah dan hanya sedikit
Universitas Sumatera Utara
yang menilai tidak efektif bahkan tidak ada seorangpun yang menilai sangat tidak efektif.
Tabel 17 Suara yang Terdengar Dari Iklan Kb Berdurasi 30 Detik
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada
Frekuensi Persen
Frekuensi Persen
Valid Sangat Bagus
8 12.3
4 19.0
Bagus 45
69.2 11
52.4 Tidak Bagus
10 15.4
6 28.6
Sangat Tidak Bagus 2
3.1
Total 65
100.0 21
100.0
Sumber:P.4 FC.8 Berdasarkan tabel frekuensi diatas ”Suara yang terdengar dari iklan KB
berdurasi 30 detik” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel pada remaja putus sekolah N= 65 orang, telah diketahui responden
yang menilai suara yang terdengar dari iklan KB berdurasi 30 detik sangat bagus ada sebanyak 8 orang dengan persentase 12.3, responden yang menilai bagus
ada sebanyak 45 orang dengan persentase 69.2, dan responden yang menilai tidak bagus ada sebanyak 10 orang dengan persentase 15.4. Ada 2 orang
responden dengan persentase 3.1 yang menilai suara yang terdengar dari iklan KB berdurasi 30 detik sangat tidak bagus.
Pada remaja bersekolah N= 21 orang, telah diketahui responden yang menilai suara yang terdengar dari iklan KB berdurasi 30 detik sangat bagus ada
sebanyak 4 orang dengan persentase 19.0, responden yang menilai bagus ada sebanyak 11 orang dengan persentase 52.4, dan responden yang menilai tidak
bagus ada sebanyak 6 orang dengan persentase 28.6. Ada tidak ada responden yang menilai suara yang terdengar dari iklan KB berdurasi 30 detik sangat tidak
bagus. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa sebanyak 45 remaja putus
sekolah dan 11 remaja bersekolah yang menilai suara yang terdengar dari iklan KB berdurasi 30 detik bagus bahkan ada sebanyak 8 orang remaja putus sekolah
dan 4 remaja bersekolah yang menilainya sangat bagus.
Tabel 18
Universitas Sumatera Utara
Melalui Suara yang Terdengar, Dapat Mengerti Makna Emosional
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada
Frekuensi Persen
Frekuensi Persen
Valid Sangat Mengerti
5 7.7
2 9.5
Mengerti 46
70.8 14
66.7 Tidak Mengerti
14 21.5
5 23.8
Sangat Tidak Mengerti
Total 65
100.0 21
100.0
Sumber: P.5 FC.9
Tabel frekuensi ”Melalui suara yang terdengar dapat mengerti makna emosional” diatas memberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah
sampel pada remaja putus sekolah N= 65 orang, telah diketahui responden dengan pendapat sangat mengerti ada sebanyak 5 orang dengan persentase 7.7,
responden yang mengerti ada sebanyak 46 orang dengan persentase 70.8, dan yang tidak mengerti ada sebanyak 14 orang dengan persentase 21.5 serta tidak
ada yang memberikan pendapat sangat tidak mengerti. Pada remaja bersekolah N= 21 orang, telah diketahui responden dengan
pendapat sangat mengerti ada sebanyak 2 orang dengan persentase 9.5, responden yang mengerti ada sebanyak 14 orang dengan persentase 66.7, dan
yang tidak mengerti ada sebanyak 5 orang dengan persentase 23.8 serta tidak ada yang memberikan pendapat sangat tidak mengerti.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa lebih dari 50 remaja yang bersekolah dan putus sekolah melalui suara yang terdengar dapat mengerti makna
emosional dari pesan mengenai keluarga berencana dan ada lebih dari 20 yang tidak mengerti akan makna emosional yang disampaikan.
Tabel 19
Universitas Sumatera Utara
Musik Menjadi Salah Satu Unsur yang Penting
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada
Frekuensi Persen
Frekuensi Persen
Valid Sangat Penting
18 27.7
3 14.3
Penting 35
53.8 11
52.4 Tidak Penting
12 18.5
6 28.6
Sangat Tidak Penting
Total 65
100.0 1
21 4.8
100.0
Sumber: P.6 FC.10
Analisis deskriptif Berdasarkan tabel frekuensi ”Musik menjadi salah satu unsur yang penting” diatas dapat diberikan sebagai berikut: dengan jumlah sampel
pada remaja putus sekolah N= 65 orang, responden yang menilai musik menjadi salah satu unsur yang sangat penting bagi sebuah iklan ada sebanyak 18 orang
dengan persentase 27.7 dan responden yang menilai musik menjadi salah satu unsur yang penting bagi sebuah iklan ada sebanyak 35 orang dengan persentase
53.8. Sebanyak 12 responden yang menyatakan musik tidak penting bagi sebuah iklan dengan persentase 18.5 dan ada tidak ada responden yang menyatakan
musik sangat tidak penting bagi sebuah iklan. Pada remaja bersekolah N= 21 orang, responden yang menilai musik
menjadi salah satu unsur yang sangat penting bagi sebuah iklan ada sebanyak 3 orang dengan persentase 14.3 dan responden yang menilai musik menjadi salah
satu unsur yang penting bagi sebuah iklan ada sebanyak 11 orang dengan persentase 52.4. Sebanyak 6 responden yang menyatakan musik tidak penting
bagi sebuah iklan dengan persentase 28.6 dan ada ada 1 responden dengan persentase 4.8 yang menyatakan musik sangat tidak penting bagi sebuah iklan.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa pada remaja bersekolah ada yang menilai musik merupakan unsur yang tidak penting bagi sebuah iklan
sebanyak lebih dari 20. Terdapat sebanyak lebih dari 50 pada rkedu golongan remaja yang menyatakan musik merupakan unsur yang penting untuk mendukung
sebuah iklan.
Tabel 20
Universitas Sumatera Utara
Alunan Musik Melalui Iklan Kb
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada
Frekuensi Persen
Frekuensi Persen
Valid Sangat Bagus
9 13.8
1 4.8
Bagus 47
72.3 14
66.7 Tidak Bagus
9 13.8
5 23.8
Sangat Tidak Bagus
Total 65
100.0 1
21 4.8
100.0
Sumber: P.7 FC.11
Dari tabel frekuensi ”Alunan musik melalui iklan KB” diatas dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel pada remaja
putus sekolah N= 65 orang, telah diketahui responden yang menilai alunan musik melalui iklan KB sangat bagus ada sebanyak 9 orang dengan persentase 4.8,
responden yang menilai bagus ada sebanyak 47 orang dengan persentase 72.3, dan responden yang menilai tidak bagus ada sebanyak 9 orang dengan persentase
1.8. Tidak ada responden yang menilai alunan musik melalui iklan KB sangat tidak bagus.
Pada remaja bersekolah N= 21 orang, telah diketahui responden yang menilai alunan musik melalui iklan KB sangat bagus ada sebanyak 1 orang
dengan persentase 4.8, responden yang menilai bagus ada sebanyak 14 orang dengan persentase 66.7, dan responden yang menilai tidak bagus ada sebanyak 5
orang dengan persentase 23.8. Ada 1 responden dengan persentase 4.8 yang menilai alunan musik melalui iklan KB sangat tidak bagus.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa banyak remaja yang menilai alunan musik melalui iklan KB bagus yaitu lebih dari 70 pada remaja putus
sekolah dan lebih dari 60 pada remaja bersekolah walaupun ada lebih dari 10 remaja yang menilai alunan musik melalui iklan KB ini tidak bagus.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 21 Dengan Alunan Musik yang Ada di Iklan KB Ini Pesan yang Disampaikan
Menjadi Mudah Diingat
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada
Frekuensi Persen
Frekuensi Persen
Valid Sangat Mudah
10 15.4
1 4.8
Mudah 51
78.5 15
71.4 Sulit
4 6.2
5 23.8
Sangat Sulit Total
65 100.0
21 100.0
Sumber: P.8 FC.12
Berdasarkan tabel frekuensi ”Dengan alunan musik yang ada diiklan KB ini pesan yang disampaikan menjadi mudah untuk diingat” diatas dapat diberikan
analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel pada remaja di Kecamatan Medan Labuhan N= 65 orang, telah diketahui responden yang
menyatakan dengan alunan musik pesan yang disampaikan menjadi sangat mudah diingat ada sebanyak 10 orang dengan persentase 15.4, responden yang
menyatakan mudah untuk diingat ada sebanyak 51 orang dengan persentase 78.5, dan yang menyatakan sulit untuk diingat ada sebanyak 4 orang dengan
persentase 6.2 serta tidak ada yang memberikan pendapat sangat sulit diingat. Pada remaja di SMA Gajah Mada N= 21 orang, telah diketahui responden
yang menyatakan dengan alunan musik pesan yang disampaikan menjadi sangat mudah diingat ada sebanyak 1 orang dengan persentase 4.8, responden yang
menyatakan mudah untuk diingat ada sebanyak 15 orang dengan persentase 71.4, dan yang menyatakan sulit untuk diingat ada sebanyak 5 orang dengan
persentase 23.8 serta tidak ada yang memberikan pendapat sangat sulit diingat. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa lebih dari 70 remaja yang
bersekolah dan putus sekolah menyatakan bahwa dengan alunan musik pada iklan KB membuat pesannya mudah untuk diingat dan hanya ada 4 remaja putus
sekolah dan 5 remaja bersekolah yang menyatakan sulit untuk diingat pesan yang disampaikan walaupun menggunakan musik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 22 Iklan Kb Mampu Mencapai Tingkat Pengenalan Produk yang Diinginkan
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Mampu 7
10.8 Mampu
49 75.4
13 61.9
Tidak Mampu 9
13.8 8
38.1 Sangat Tidak
Mampu Total
65 100.0
21 100.0
Sumber: P.9 FC.13
Melalui tabel frekuensi ”Iklan KB mampu mencapai tingkat pengenalan produk yang diinginkan” diatas, maka dapat diberikan analisis deskriptif sebagai
berikut: dengan jumlah sampel pada remaja putus sekolah di Kecamatan Medan Labuhan N= 65 orang, telah diketahui responden yang menilai Iklan KB sangat
mampu mencapai tingkat pengenalan produk yang diinginkan ada sebanyak 7 orang dengan persentase 10.8, responden yang menilai mampu ada sebanyak 49
orang dengan persentase 75.4, dan responden yang menilai Iklan KB tidak mampu mencapai tingkat pengenalan produk yang diinginkan ada sebanyak 9
orang dengan persentase 13.8 serta tidak ada yang menyatakan iklan KB sangat tidak mampu mencapai tingkat pengenalan produk.
Pada remaja bersekolah di SMA Gajah Mada N= 21 orang, telah diketahui tidak ada responden yang menilai Iklan KB sangat mampu mencapai tingkat
pengenalan produk yang diinginkan, responden yang menilai mampu ada sebanyak 13 orang dengan persentase 61.9, dan responden yang menilai Iklan
KB tidak mampu mencapai tingkat pengenalan produk yang diinginkan ada sebanyak 8 orang dengan persentase 38.1 serta tidak ada yang menyatakan
iklan KB sangat tidak mampu mencapai tingkat pengenalan produk. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa lebih dari setengah jumlah
remaja baik pada remaja bersekolah maupun putus sekolah menilai Iklan KB mampu mencapai tingkat pengenalan produk yang diinginkan walaupun ada
sebanyak 9 orang remaja putus sekolah dan 8 orang remaja bersekolah menilai Iklan KB tidak mampu mencapai tingkat pengenalan produk yang diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 23 Pemilihan Kata- Kata yang Digunakan Dalam Iklan KB
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Mudah Dimengerti
7 10.8
3 14.3
Mudah Dimengerti 49
75.4 12
57.1 Sulit Dimengerti
9 13.8
6 28.6
Sangat Sulit Dimengerti
Total 65
100.0 21
100.0
Sumber: P.10 FC.14
Tabel 23 merupakan tabel frekuensi ”Pemilihan kata- kata yang digunakan dalam iklan KB”. Berdasarkan data tersebut dapat diberikan analisis deskriptif
sebagai berikut: dengan jumlah sampel remaja putus sekolah di Kecamatan Medan Labuhan N= 65 orang, telah diketahui responden dengan pendapat sangat
mudah dimengerti ada sebanyak 7 orang dengan persentase 10.8, responden yang mudah dimengerti ada sebanyak 49 orang dengan persentase 75.4, dan
yang sulit dimengerti ada sebanyak 9 orang dengan persentase 13.8 serta tidak ada yang memberikan pendapat sangat sulit dimengerti.
Pada remaja bersekolah di SMA Gajah Mada N= 21 orang, telah diketahui responden dengan pendapat sangat mudah dimengerti ada sebanyak 3 orang
dengan persentase 14.3, responden yang mudah dimengerti ada sebanyak 12 orang dengan persentase 57.1, dan yang sulit dimengerti ada sebanyak 6 orang
dengan persentase 28.6 serta tidak ada yang memberikan pendapat sangat sulit dimengerti.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa lebih dari 50 remaja bersekolah menyatakan pemilihan kata- kata yang digunakan dalam iklan KB mudah untuk
dimengerti bahkan pada remaja putus sekolah lebih dari 70 yang menyatakan hal tersebut. Pada remaja putus sekolah hanya lebih dari 10 yang tidak mengerti
akan makna emosional yang disampaikan sedangkan pada remja bersekolah ada lebih dari 20.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 24 Iklan KB Mampu Menyampaikan Pesan KB dengan Baik
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Mampu 12
18.5 2
9.5 mampu
44 67.7
15 71.4
Tidak Mampu 9
13.8 4
19.0 Sangat Tidak
Mampu Total
65 100.0
21 100.0
Sumber: P.11 FC.15
Berdasarkan tabel frekuensi ”Iklan KB mampu menyampaikan pesan dengan baik” diatas dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan
jumlah sampel pada remaja putus sekolah di Kecamatan Medan Labuhan N= 65 orang, telah diketahui responden yang menilai Iklan KB sangat mampu
menyampaikan pesan dengan baik ada sebanyak 12 orang dengan persentase 18.5, responden yang menilai mampu ada sebanyak 44 orang dengan persentase
67.7, dan responden yang menilai Iklan KB tidak mampu menyampaikan pesan dengan baik ada sebanyak 9 orang dengan persentase 13.8 serta tidak ada yang
menyatakan iklan KB sangat tidak mampu menyampaikan pesan dengan baik. Pada remaja bersekolah di SMA Gajah Mada N= 21 orang, telah diketahui
responden yang menilai Iklan KB sangat mampu menyampaikan pesan dengan baik ada sebanyak 2 orang dengan persentase 9.5, responden yang menilai
mampu ada sebanyak 15 orang dengan persentase 71.4, dan responden yang menilai Iklan KB tidak mampu menyampaikan pesan dengan baik ada sebanyak
4orang dengan persentase 19.0 serta tidak ada yang menyatakan iklan KB sangat tidak mampu menyampaikan pesan dengan baik.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa lebih dari setengah jumlah remaja di dua tempat tersebut menilai Iklan KB mampu menyampaikan pesan
dengan baik walaupun ada sebanyak 9 orang remaja di Kecamatan Medan Labuhan dan 4 remaja di SMA Gajah Mada menilai Iklan KB tidak mampu
menyampaikan pesan dengan baik. Hal ini dikarenakan singkatnya durasi untuk sebuah iklan layanan masyarakat sehingga pesannya tidak dapat dimengerti.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 25 Gambar yang Ditampilkan Dalam Iklan Kb Tersebut Melalui Televisi
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Menarik 12
18.5 4
19.0 Mengerti
42 64.6
13 61.9
Tidak Mengerti 11
16.9 4
19.0 Sangat Tidak
Menarik Total
65 100.0
21 100.0
Sumber: P.12 FC.16
Tabel frekuensi ”Gambar yang ditampilkan dalam iklan KB tersebut melalui televisi” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan
jumlah sampel remaja putus sekolah di Kecamatan Medan Labuhan N= 65 orang, telah diketahui responden yang memberikan penilaian sangat menarik terhadap
gambar yang ditampilkan dalam iklan KB tersebut melalui televisi ada sebanyak 12 orang dengan persentase 18.5, responden yang memberikan penilaian
menarik ada sebanyak 42 orang dengan persentase 64.6, dan responden yang memberikan penilaian tidak menarik ada sebanyak 11 dengan persentase 16.9.
Jumlah sampel remaja bersekolah di SMA Gajah Mada N= 21 orang, telah diketahui responden yang memberikan penilaian sangat menarik terhadap gambar
yang ditampilkan dalam iklan KB tersebut melalui televisi ada sebanyak 4 orang dengan persentase 19.0, responden yang memberikan penilaian menarik ada
sebanyak 13 orang dengan persentase 61.9, dan responden yang memberikan penilaian tidak menarik ada sebanyak 4 dengan persentase 19.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa kebanyakan remaja menilai gambar yang ditampilkan dalam iklan KB tersebut melalui televisi menarik bagi
mereka, baik yang berseolah maupun putus sekolah. Ada 11 remaja putus sekolah dan 4 remaja bersekolah yang menilai tidak menarik. Namun, tidak ada yang
menilai sangat tidak menarik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 26 Pesan yang Disampaikan Dapat Dimengerti Melalui Iklan Kb ini
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Mengerti 11
16.9 Mengerti
49 75.4
19 90.5
Tidak Mengerti 5
7.7 2
9.5 Sangat Tidak
Mengerti Total
65 100.0
21 100.0
Sumber: P.13 FC.17
Berdasarkan tabel frekuensi ”Pesan yang disampaikan dapat dimengerti melalui iklan KB ini” diatas dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut:
dengan jumlah sampel pada remaja putus sekolah di Kecamatan Medan Labuhan N= 65 orang, telah diketahui responden dengan pendapat sangat mengerti ada
sebanyak 11 orang dengan persentase 16.9, responden yang mengerti ada sebanyak 49 orang dengan persentase 75.4, dan yang tidak mengerti ada
sebanyak 5 orang dengan persentase 7.7 serta tidak ada yang memberikan pendapat sangat tidak mengerti.
Pada remaja bersekolah di SMA Gajah Mada N= 21 orang, telah diketahui tidak ada responden dengan pendapat sangat mengerti, responden yang mengerti
ada sebanyak 19 orang dengan persentase 90.5, dan yang tidak mengerti ada sebanyak 2 orang dengan persentase 9.5 serta tidak ada yang memberikan
pendapat sangat tidak mengerti. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa lebih dari 70 remaja putus
sekolah melalui iklan KB ini pesan yang disampaikan dapat dimengerti, bahkan pada remaja bersekolah hanya 2 orang yang menyatakan tidak dpat dimengerti.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 27 Berperan Sebagai Wanita Figur Shireen Sungkar Dapat Anda Mengerti
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Mengerti 17
26.2 3
14.3 Mengerti
39 60.0
10 47.6
Tidak Mengerti 9
13.8 8
38.1 Sangat Tidak
Mengerti Total
65 100.0
21 100.0
Sumber: P.14 FC.18
Berdasarkan tabel frekuensi ”Berperan sebagai wanita figur Shireen Sungkar dapat dimengerti” ini dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut:
dengan jumlah sampel remaja putus sekolah di Kecamatan Medan Labuhan N= 65 orang, telah diketahui responden dengan pendapat sangat mengerti ada sebanyak
17 orang dengan persentase 26.2, responden yang mengerti ada sebanyak 39 orang dengan persentase 60.0, dan yang tidak mengerti ada sebanyak 9 orang
dengan persentase 13.8 serta tidak ada yang memberikan pendapat sangat tidak mengerti.
Pada remaja bersekolah di SMA Gajah Mada N= 21 orang, telah diketahui responden dengan pendapat sangat mengerti ada sebanyak 3 orang dengan
persentase 14.3, responden yang mengerti ada sebanyak 10 orang dengan persentase 47.6, dan yang tidak mengerti ada sebanyak 8 orang dengan
persentase 38.1 serta tidak ada yang memberikan pendapat sangat tidak mengerti.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa lebih dari 50 remaja putus sekolah yang menjadi responden menyatakan melalui figur wanita yang
diperankan oleh Shireen Sungkar dapat mengerti pesan KB yang disampaikan. Lebih dari 30 remaja bersekolah menyatakan tidak mengerti akan peran yang
dibawakan Shireen Sungkar karena pada iklan tersebut figur wanita tidak mencontohkan gerakan yang mendukung pesan yang disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 28 Berperan Sebagai Seorang Pria, Figur Teuku Wisnu Dapat Meyakinkan
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Meyakinkan 12
18.5 1
4.8 Meyakinkan
44 67.7
12 57.1
Tidak Meyakinkan 9
13.8 8
38.1 Sangat Tidak
Meyakinkan Total
65 100.0
21 100.0
Sumber: P.15 FC.19
Analisis deskriptif berdasarkan tabel frekuensi ”Tingkat kemampuan berperan Teuku Wisnu sebagai seorang pria” dapat diberikan adalah sebagai
berikut: dengan jumlah sampel pada remaja putus sekolah di Kecamatan Medan Labuhan N= 65 orang, telah diketahui responden yang menilai bahwa Teuku
Wisnu memerankan seorang pria yang melakukan KB sangat meyakinkan ada sebanyak 12 orang dengan persentase 18.5, responden yang menilai meyakinkan
ada sebanyak 44 orang dengan persentase 67.7, dan responden yang menilai Teuku Wisnu memerankan seorang pria yang melakukan KB dengan tidak
meyakinkan terhadap pelanggannya ada sebanyak 9 orang dengan persentase 13.8. Tidak ada responden yang memberikan penilaian sangat tidak meyakinkan
mengenai Teuku Wisnu dalam memerankan seorang pria yang melakukan KB. Pada remaja bersekolah di SMA Gajah Mada N= 21 orang, telah
diketahui responden yang menilai bahwa Teuku Wisnu memerankan seorang pria yang melakukan KB sangat meyakinkan ada sebanyak 1 orang dengan persentase
4.8, responden yang menilai meyakinkan ada sebanyak 12 orang dengan persentase 57.1, dan responden yang menilai Teuku Wisnu memerankan
seorang pria yang melakukan KB dengan tidak meyakinkan terhadap pelanggannya ada sebanyak 8 orang dengan persentase 38.1. Tidak ada
responden yang memberikan penilaian sangat tidak meyakinkan mengenai Teuku Wisnu dalam memerankan seorang pria yang melakukan KB.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa terdapat lebih dari 60 remaja putus sekolah menilai Teuku Wisnu mampu meyakinkan para remaja dalam
memerankan seorang pria yang melakukan KB. Hanya terdapat 9 putus sekolah
Universitas Sumatera Utara
dan 8 remaja bersekolah yang menilai Teuku Wisnu tidak meyakinkan dalam memerankan seorang pria yang melakukan KB.
Tabel 29 Figur Dua Orang Anak yang Berperan Sebagai Buah Hati Meyakinkan
Bahwa Dua Anak Lebih Baik
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat mampu 14
21.5 Mampu
42 64.6
15 71.4
Tidak Mampu 9
13.8 6
28.6 Sangat Tidak
Mampu Total
65 100.0
21 100.0
Sumber: P.16 FC.20
Berdasarkan tabel frekuensi ”Tingkat kemampuan figur dua orang anak yang berperan sebagai buah hati dalam meyakinkan bahwa dua anak lebih baik”
diatas, dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel remaja putus sekolah di Kecamatan Medan Labuhan N= 65 orang, telah diketahui
responden yang menilai Figur dua orang anak yang berperan sebagai buah hati sangat mampu meyakinkan bahwa dua anak lebih baik ada sebanyak 14 orang
dengan persentase 21.5 dan responden yang menilai figur dua orang anak yang berperan sebagai buah hati mampu meyakinkan bahwa dua anak lebih baik ada
sebanyak 42 orang dengan persentase 64.6 serta responden yang menilai figur dua orang anak yang berperan sebagai buah hati tidak mampu meyakinkan bahwa
dua anak lebih baik ada sebanyak 9 orang dengan persentase 13.8. Tidak ada responden yang menilai figur dua orang anak yang berperan sebagai buah hati
sangat tidak mampu meyakinkan bahwa dua anak lebih baik. Pada remaja bersekolah di Kecamatan Medan Labuhan N= 21 orang, telah
diketahui tidak ada responden yang menilai Figur dua orang anak yang berperan sebagai buah hati sangat mampu meyakinkan bahwa dua anak lebih baik dan
responden yang menilai figur dua orang anak yang berperan sebagai buah hati mampu meyakinkan bahwa dua anak lebih baik ada sebanyak 15 orang dengan
persentase 71.4 serta responden yang menilai figur dua orang anak yang berperan sebagai buah hati tidak mampu meyakinkan bahwa dua anak lebih baik
Universitas Sumatera Utara
ada sebanyak 6 orang dengan persentase 28.6. Tidak ada responden yang menilai figur dua orang anak yang berperan sebagai buah hati sangat tidak mampu
meyakinkan bahwa dua anak lebih baik. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa tingkat kemampuan figur dua
orang anak yang berperan sebagai buah hati meyakinkan bahwa dua anak lebih baik berada pada kategori mampu baik menurut remaja bersekolah maupun putus
sekolah. Hal-hal yang timbul dalam pikiran remaja sebagai responden ketika melihat figur dua orang anak adalah bahwa dengan memiliki dua orang anak saja
adalah lebih baik.
Tabel 30 Figur dr. Sonia Wibisono Dapat Mendukung Pentingnya Sebuah Keluarga
yang Direncanakan Dengan Baik
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Mendukung 13
20.0 3
14.3 Mendukung
45 69.2
14 66.7
Tidak Mendukung 7
10.8 3
14.3 Sangat Tidak
Mendukung Total
65 100.0
1 21
4.8 100.0
Sumber: P.17 FC.21
Berdasarkan tabel frekuensi ”Tingkat kesesuaian figur dr. Sonia Wibisono dalam mendukung pentingnya sebuah keluarga yang direncanakan dengan baik”
diatas dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel pada remaja putus sekolah di Kecamatan Medan Labuhan N= 65 orang, telah
diketahui responden yang menilai figur dr. Sonia Wibisono sangat mendukung pentingnya sebuah keluarga yang direncanakan dengan baik ada sebanyak 13
orang dengan persentase 20.0, sementara yang menilai mendukung ada sebanyak 45 orang dengan persentase 68.6, dan yang menilai tidak mendukung
ada sebanyak 7 orang dengan persentase 10.8, serta tidak ada responden yang menilai sangat tidak mendukung.
Pada remaja bersekolah di SMA Gajah Mada N= 21 orang, telah diketahui responden yang menilai figur dr. Sonia Wibisono sangat mendukung pentingnya
sebuah keluarga yang direncanakan dengan baik ada sebanyak 3 orang dengan
Universitas Sumatera Utara
persentase 20.0, sementara yang menilai mendukung ada sebanyak 14 orang dengan persentase 68.6, dan yang menilai tidak mendukung ada sebanyak 3
orang dengan persentase 10.8, serta 1 responden yang menilai sangat tidak mendukung sebanyak 1 orang dengan persentase 4.8.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa pada remaja putus sekolah dan yang bersekolah, lebih dari 60 menyatakan figur dr. Sonia Wibisono dalam
menyampaikan pentingnya sebuah keluarga yang direncanakan dengan baik dinilai mendukung dan hanya sedikit yang menilai tidak mendukung.
Tabel 31 Pemilihan Lokasi dan Latar Belakang Sudah Tepat
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat tepat 17
26.2 1
4.8 Tepat
42 64.6
14 66.7
Tidak Tepat 5
7.7 5
23.8 Sangat Tidak Tepat
1 1.5
1 4.8
Total 65
100.0 21
100.0
Sumber: P.18 FC.22
Tabel frekuensi ”Tingkat ketepatan pemilihan lokasi dan latar belakang” diatas dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel
pada remaja putus sekolah di Kecamatan Medan labuhan N= 65 orang, telah diketahui responden yang menilai sangat tepat pemilihan lokasi dan latar belakang
ada sebanyak 17 orang dengan persentase 26.2, responden yang menilai tepat ada sebanyak 42 orang dengan persentase 64.6, dan yang menilai tidak tepat ada
sebanyak 5 orang dengan persentase 7.7 dan responden yang menilai sangat tidak tepat pemilihan lokasi dan latar belakang ada sebanyak 1 orang dengan
persentase 1.5. Pada remaja di SMA Gajah Mada, jumlah sampel N= 21 orang, telah
diketahui responden yang menilai sangat tepat pemilihan lokasi dan latar belakang ada sebanyak 1 orang dengan persentase 4.8, responden yang menilai tepat ada
sebanyak 14 orang dengan persentase 66.7, dan yang menilai tidak tepat ada sebanyak 5 orang dengan persentase 23.8 dan responden yang menilai sangat
Universitas Sumatera Utara
tidak tepat pemilihan lokasi dan latar belakang ada sebanyak 1 orang dengan persentase 1.5.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan di kedua tempat tersebut bahwa jumlah remaja yang mengatakan pemilihan lokasi dan latar belakang sudah tepat lebih
mendominasi. Alasan mereka adalah karena pemilihan lokasi yaitu taman dan didalam rumah benar- benar menggambarkan suasana keluarga. Namun, alasan
sebagian remaja menyebutkan bahwa pemilihan lokasi dan latar belakang tidak tepat karena hanya sekilas menampilkan lokasi dirumah sehingga tidak terlalu
mendukung iklan tersebut mengenai keluarga.
Tabel 32 Warna Gambar dan Tulisan Pada Iklan Kb Mampu Mengerti Pesan yang
Disampaikan
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Serasi 21
32.3 6
28.6 Serasi
40 61.5
12 57.1
Tidak serasi 4
6.2 3
14.3 Sangat Tidak
Serasi Total
65 100.0
21 100.0
Sumber: P.19 FC.23
Analisis deskriptif tabel frekuensi ”Tingkat keserasian warna gambar dan tulisan pada iklan KB mampu mengerti pesan yang disampaikan” diatas dapat
diberikan sebagai berikut: dengan jumlah sampel pada remaja putus sekolah di Kecamatan Medan Labuhan N= 65 orang, telah diketahui responden yang menilai
warna gambar dan tulisan pada iklan KB sangat serasi sehingga mampu mengerti pesan yang disampaikan ada sebanyak 21 orang dengan persentase 32.3 dan
responden yang menilai warna gambar dan tulisan pada iklan KB serasi sehingga mampu mengerti pesan yang disampaikan ada sebanyak 40 orang dengan
persentase 61.5 serta responden yang menilai warna gambar dan tulisan pada iklan KB tidak serasi sehingga tidak mampu mengerti pesan yang disampaikan
ada sebanyak 4 orang dengan persentase 6.2. Tidak ada responden yang menilai warna gambar dan tulisan pada iklan KB sangat tidak serasi sehingga tidak
mampu mengerti pesan yang disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
Pada remaja di SMA Gajah Mada N= 21 orang, telah diketahui responden yang menilai warna gambar dan tulisan pada iklan KB sangat serasi sehingga
mampu mengerti pesan yang disampaikan ada sebanyak 6 orang dengan persentase 28.6 dan responden yang menilai warna gambar dan tulisan pada
iklan KB serasi sehingga mampu mengerti pesan yang disampaikan ada sebanyak 12 orang dengan persentase 57.1 serta responden yang menilai warna gambar
dan tulisan pada iklan KB tidak serasi sehingga tidak mampu mengerti pesan yang disampaikan ada sebanyak 3 orang dengan persentase 14.3. Tidak ada
responden yang menilai warna gambar dan tulisan pada iklan KB sangat tidak serasi sehingga tidak mampu mengerti pesan yang disampaikan.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa tingkat kemampuan warna gambar dan tulisan pada iklan KB berada pada tingkat serasi sehingga remaja
yang bersekolah dan putus sekolah dapat mengerti pesan yang disampaikan. Hal- hal yang timbul dalam pikiran remaja sebagai responden ketika melihat warna
gambar dan tulisan pada iklan KB memampukan mereka mengerti pesan yang disampaikan.
Tabel 33 Pengaturan Cahaya Sudah Serasi Sehingga Gambar dan Tulisan Dapat
Diterima
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Serasi 9
13.8 2
9.5 Serasi
47 72.3
15 71.4
Tidak Serasi 9
13.8 4
19.0 Sangat Tidak
Serasi Total
65 100.0
21 100.0
Sumber: P.20 FC.24
Tabel frekuensi ”Tingkat keserasian pengaturan cahaya sehingga gambar dan tulisan dapat diterima” ini dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut:
dengan jumlah sampel pada remaja putus sekolah di Kecamatan Medan labuhan N= 65 orang, telah diketahui responden yang menilai pengaturan cahaya sangat
serasi sehingga gambar dan tulisan dapat diterima ada sebanyak 9 orang dengan
Universitas Sumatera Utara
persentase 13.8, responden yang menilai serasi ada sebanyak 47 orang dengan persentase 72.3, dan responden yang menilai pengaturan cahaya tidak serasi ada
9 orang dengan persentase 13.8 dan tidak ada responden yang menilai pengaturan cahaya sangat tidak serasi sehingga gambar dan tulisan tidak dapat
diterima dengan jelas. Pada remaja di Kecamatan Medan labuhan N= 21 orang, telah diketahui
responden yang menilai pengaturan cahaya sangat serasi sehingga gambar dan tulisan dapat diterima ada sebanyak 2 orang dengan persentase 9.5, responden
yang menilai serasi ada sebanyak 15 orang dengan persentase 71.4, dan responden yang menilai pengaturan cahaya tidak serasi ada 4 orang dengan
persentase 19.0 dan tidak ada responden yang menilai pengaturan cahaya sangat tidak serasi sehingga gambar dan tulisan tidak dapat diterima dengan jelas.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa hampir seluruh remaja yang bersekolah dan putus sekolah menilai pengaturan cahaya dalam iklan KB ini
sudah serasi sehingga gambar dan tulisan dapat diterima. Hanya 9 remaja putus sekolah dan 4 remaja bersekolah yang menyatakan pengaturan cahaya dalam iklan
KB ini tidak serasi.
Tabel 34 Iklan KB Secara Visual Berupa Gambar dan Gerak
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Menarik 11
16.9 1
4.8 Menarik
46 70.8
16 76.2
Tidak Menarik 8
12.3 3
14.3 Sangat Tidak
Menarik Total
65 100.0
1 21
4.8 100.0
Sumber: P.21 FC.25
Berdasarkan tabel frekuensi ”Tingkat menariknya Iklan KB secara visual berupa gambar dan gerak” diatas maka dapat diberikan analisis deskriptif sebagai
berikut: dengan jumlah sampel pada remaja putus sekolah di Kecamatan Medan Labuhan N= 65 orang, telah diketahui responden yang menilai iklan KB sangat
menarik secara visual berupa gambar dan gerak ada sebanyak 11 orang dengan persentase 16.9 , responden yang menilai menarik ada sebanyak 46 orang
Universitas Sumatera Utara
dengan persentase 70.8, responden yang menilai tidak menarik ada sebanyak 8 orang dengan persentase 12.3 , dan tidak ada responden yang menilai iklan KB
secara visual berupa gambar dan gerak sangat tidak menarik. Pada remaja bersekolah di SMA Gajah Mada N= 21 orang, telah diketahui
responden yang menilai iklan KB sangat menarik secara visual berupa gambar dan gerak ada sebanyak 1 orang dengan persentase 4.8 , responden yang menilai
menarik ada sebanyak 16 orang dengan persentase 76.2, responden yang menilai tidak menarik ada sebanyak 3 orang dengan persentase 14.3 , dan
responden yang menilai iklan KB secara visual berupa gambar dan gerak sangat tidak menarik ada sebanyak 1 orang dengan persentase 4.8 .
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa banyak remaja yang menilai iklan KB secara visual berupa gambar dan gerak menarik bagi mereka yaitu lebih
dari 70 baik pada remaja putus sekolah dan bersekolah. Hanya kurang dari 10 orang remaja yang menilai tidak menarik pada dua kelompok remaja ini dan
hanya ada 1 orang remaja menyatakan sangat tidak menarik yaitu pada remaja bersekolah.
Tabel 35 Dari Gerakan dalam Iklan Mampu untuk Menerapkannya
Kecamatan Medan Labuhan
SMA Gajah Mada Frekuensi
Persen Frekuensi
Persen Valid
Sangat Tepat 8
12.3 2
9.5 Tepat
39 60.0
12 57.1
Tidak Tepat 18
27.7 7
33.3 Sangat Tidak
Tepat Total
65 100.0
21 100.0
Sumber: P.22 FC.26
Tabel frekuensi ”Tingkat ketepatan gerakan dalam iklan mampu untuk menerapkannya” diatas dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan
jumlah sampel pada remaja putus sekolah di Kecamatan Medan Labuhan N= 65 orang, telah diketahui responden yang menilai sangat tepat gerakan dalam iklan
sehingga mampu untuk menerapkannya ada sebanyak 8 orang dengan persentase 12.3, responden yang menilai tepat ada sebanyak 39 orang dengan persentase
60.0, dan yang menilai tidak tepat ada sebanyak 18 orang dengan persentase
Universitas Sumatera Utara
27.7 dan tidak ada responden yang menilai sangat tidak tepat gerakan yang ada dalam iklan KB ini.
Pada remaja bersekolah di SMA Gajah Mada N= 21 orang, telah diketahui responden yang menilai sangat tepat gerakan dalam iklan sehingga mampu untuk
menerapkannya ada sebanyak 2 orang dengan persentase 9.5, responden yang menilai tepat ada sebanyak 12 orang dengan persentase 57.1, dan yang menilai
tidak tepat ada sebanyak 7 orang dengan persentase 33.3 dan tidak ada responden yang menilai sangat tidak tepat gerakan yang ada dalam iklan KB ini.
Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa jumlah responden yang menyatakan gerakan dalam iklan KB ini tepat lebih mendominasi yaitu 60 pada
remaja putus sekolah, lebih dari 50 pada remaja bersekolah. Namun, sebagian remaja menyebutkan bahwa gerakan dalam iklan tidak tepat karena gerakannya
terlalu singkat sehingga tidak mengerti dan tidak jelas cara menerapkannya.
IV.3.2. Persepsi Remaja Tentang Pernikahan Dini Tabel 36