dan keadaan di lapangan. Kerugian yang petani alami selama bertani dapat menjadi pengalaman yang berharga karena mereka akan berusaha untuk merubah
strategi agar tidak mengalami kerugian seperti sebelumya. Oleh karena itu, dalam usaha budidaya pembesaran ikan mas dan nila pada KJA ganda sangat dibutuhkan
pengalaman bertani. Semakin lama pengalaman bertani petani budidaya maka tingkat kerugian yang dialami akan menurun atau peluang petani untuk
memperoleh pendapatan maksimal lebih banyak. Hal ini dapat terlihat ada Gambar 10 berikut.
Sumber: Olahan Data Primer 2013
Gambar 10 Pengalaman bertani responden Berdasarkan hasil Gambar 10 dapat terlihat bahwa petani budidaya di Desa
Bobojong rata-rata memiliki pengalaman bertani selama 11 sampai 15 tahun yaitu sebesar 30.
5.3.6 Sumber Modal Usahatani
Sumber modal usahatani yang dikeluarkan petani budidaya di Desa Bobojong adalah dari diri sendiri, pinjaman dari pedagang pengumpul, dan
pinjaman dari bank komersial.
Sumber: Olahan Data Primer 2013
Gambar 11 Sumber modal usahatani
Berdasarkan Gambar 11 pada hasil diagram lingkaran sumber modal usahatani berasal dari diri sendiri yaitu sebanyak 77. Hal ini menggambarkan bahwa
sebagian besar petani mengeluarkan modal berasal dari diri sendiri.
5.3.7 Jumlah Tanggungan Keluarga
Petani yang melakukan usaha budidaya pembesaran ikan mas dan nila pada KJA di Desa Bobojong berdasarkan hasil penelitian rata-rata mereka telah
berkeluarga. Banyaknya jumlah tanggungan keluarga yang dimiliki petani berdasarkan hasil perhitungan pada diagram lingkaran berkisar dari satu orang
hingga sebelas orang terdiri dari anak dan isteri.
Sumber: Olahan Data Primer 2013
Gambar 12 Jumlah tanggungan keluarga Gambar 12 menggambarkan bahwa rata-rata jumlah tanggungan keluarga yang
dimiliki petani adalah berjumlah sekitar satu sampai tiga orang yaitu sebanyak 53.
5.4 Karakteristik Usahatani
Usahatani budidaya KJA memiliki luasan unit yang sama antara petani yang satu dengan yang lain yaitu berukuran 15m x 15m. Input produksi yang digunakan
adalah pakan dan benih. Benih ikan mas ditebar setiap habis panen yaitu rata-rata setiap tiga bulan. Benih ikan nila ditebar rata-rata setiap enam bulan karena masa
panen ikan nila rata-rata adalah enam bulan. Pakan ikan diberikan setiap hari yaitu pagi, siang, dan sore hari. Semua petani tidak ada yang menggunakan pakan
tambahan, obat-obatan, ataupun oksigen. Oleh karena itu, petani budidaya ini tergolong sebagai petani tradisional. Pola usaha yang dilakukan petani budidaya
bersifat sederhana. Sebagian besar petani di lokasi penelitian menjual hasil
produksi ikannya ke pedagang pengumpul yang menjadi tempat langganannya atau sering disebut sebagai bandar.
5.4.1 Musim Tanam Ikan Mas
Berdasarkan hasil olahan data pada Gambar 13 dapat terlihat bahwa lama pemeliharaan atau musim tanam ikan mas didominasi oleh petani dengan waktu
tiga bulan yaitu sebesar 67 dan sisanya adalah 33 petani yang memelihara ikan mas selama empat bulan.
Sumber: Olahan Data Primer 2013
Gambar 13 Musim tanam ikan mas Berdasarkan hasil persentase tersebut maka rata-rata periode panen ikan mas
adalah sebanyak empat kali periode dalam satu tahun.
5.4.2 Musim Tanam Ikan Nila
Rata-rata lama pemeliharaan pembesaran ikan nila pada budidaya KJA ganda adalah selama enam bulan dapat terlihat pada Gambar 14 yaitu sebanyak
80.
Sumber: Olahan Data Primer 2013
Gambar 14 Musim tanam ikan nila