perifiton, serta dapat mencerna Blue Green Algae. Ikan nila umumnya matang kelamin mulai umur 5-6 bulan. Ukuran matang kelamin berkisar 30-350 g. Nila
menpunyai pertumbuhan cepat, rataan pertumbuhan harian Average Daily Growth-ADG dapat mencapai 4,1 gramhari. Ikan nila mempunyai sifat omnivora
pemakan nabati maupun hewani sehingga dapat menghemat biaya pakan ikan dalam usahatani budidaya. Pembesaran ikan nila dapat dilakukan di Keramba
Jaring Apung KJA, kolam, kolam air deras, perairan umun baik sungai, danau maupun waduk dan tambak Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah.
2.5 Penelitian Terdahulu
Analisis Pendapatan dan Tingkat Produksi Optimal Usahatani Pisang Dengan Penerapan Standar Prosedur Operasional SPO Studi Kasus Budidaya
Pisang di Desa Talaga Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur oleh Dwiyanti Nur Shifa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keuntungan dan layaknya
usahatani pisang dengan penerapan SPO. Metode yang digunakan adalah return cost rasio dan pendekatan fungsi pendapatan. Produksi optimal dicapai saat P =
MC sehingga diperoleh sebesar 30 662.41 kgtahun dan keuntungan maksimal
dicapai sebesar Rp 34 680 492tahun.
Analisis Ekonomi Usahatani Wortel dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Studi Kasus Desa Gajah Kecamatan Simpang Empat Kabupaten
Karo oleh Ria Aswita Pohan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keuntungan usahatani tersebut, analisis faktor-faktor pendapatan usahatani,
mengetahui besaranya pendapatan bersih usahatani tersebut. Hasil yang diperoleh adalah usahatani tersebut menguntungkan karena nilai RC sebesar 2.58, faktor-
faktor-faktor produksi serempak berpengaruh nyata terhadap pendapatan, pendapatan bersih usahatani lebih besar dari Upah Minimum Propinsi UMP.
Analisis Efisiensi Usaha Budidaya Ikan Mas Dalam Keramba Jaring Apung di Waduk Cirata Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat oleh
Andi Manalu. Tujuan penelitian ini adalah analisis faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap hasil produksi ikan mas, analisis elastisitas produksi, alokasi
penggunaan input produksi optimum, analisis tingkat pendapatan. Hasil dari penelitian adalah faktor-faktor produksi secara serempak berengaruh nyata
terhadap produksi, produksi yang dihasilkan belum efisien, tingkat pendapatan
optimal sebesar Rp 6 290 262.
Analisis Usaha Perikanan Budidaya Perairan Waduk Dengan Jaring Apung Kasus Waduk Cirata Kabupaten Cianjur Jawa Barat oleh Dandan Hendayana.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perbedaan keragaan usaha antara sebelum dan sesudah krisis dengan menggunakan alat ukur benefit cost analisis
yang menghitung komponen finansial, menjelaskan keragaan usaha KJA dilihat dari kelayakan usaha berdasarkan analisis finansial anta sebelum krisis dan
sesudahnya, menelusuri gambaran usaha berdasarkan hubungan fungsional antara kegiatan produksi dengan kegiatan pengadaan sarana produksi serta kegitan
pemasaran hasil jaring apung sebagai sistem usaha yang berwawasan agribisnis. Hasil dari penelitian adalah berdasarkan nilai NPV dengan diskon faktor 20
menghasilkan nilai NPV yang positif sehingga dengan adanya krisis ini secara finansial usaha ini tidak mengalami tampilan perubahan yang merugikan, sistem
pemasaran pakan yang selama ini terjadi tidak efisien. Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah banyak dilakukan, terdapat
perbedaan pada penelitian yang dilakukan saat ini. Perbedaan tersebut terletak pada lokasi dan bahasan penelitian. Penelitian yang akan dilakukan adalah
mengidentifikasi struktur biaya dan pendapatan usahatani budidaya, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani budidaya, serta menganalisis
efisiensi produksi dan pendapatan usahatani budidaya pembesaran ikan mas dan nila pada KJA ganda. Metode yang digunakan adalah rumus pendapatan, analisis
regresi linier berganda, dan metode MR = MC. Efisiensi pendapatan diperoleh dengan melakukan rasio antara penerimaan dan biaya.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Teoritis
3.1.1 Konsep Produksi dan Pendapatan Usahatani
Prinsip ekonomi dalam proses produksi merupakan hubungan antara tingkat penggunaan faktor-faktor produksi dengan hasil produksi yang diperoleh.
Hubungan ini disebut dengan hubungan antara input dengan output. Selain itu, dalam menghasilkan suatu produk dapat pula dipengaruhi oleh produk lain. Input
produksi yang digunakan dalam proses produksi berhubungan antara input yang satu dengan yang lain. Ilmu ekonomi perlu diperhatikan karena merupakan dasar
untuk perncanaan usahatani dan pemilihan alternatif usahatani. Selain itu, pada usahatani adapula konsep marjinalitas. Marjinalitas atau tambahan dapat
menjelaskan besarnya perubahan dari perubahan penambahan atau pengurangan satu-satuan input produksi yang digunakan. Prinsip ekonomi ini dapat diterapkan
karena dapat menjelaskan hubungan-hubungan yang dapat menyelesaikan masalah tentang perubahan dalam proses produksi dan profitabilitas dalam
usahatani Suratiyah 2008. Pendapatan kotor usahatani adalah nilai dari hasil perolehan keseluruhan
sumberdaya yang digunakan dalam usahatani. Pengeluaran dalam usahatani adalah pengeluaran yang bersifat tunai dan non tunai. Usahatani yang
menggunakan alat-alat pertanian maka perhitungannya perlu dilakukan sebagai penyusutan dan termasuk ke dalam pengeluaran. Penyusutan merupakan
penurunan nilai atau manfaat dari kegunaan alat-alat pertanian tersebut selama pemakaian dalam usahatani. Pendapatan bersih usahatani merupakan selisih antara
pendapatan kotor dengan pengeluaran total usahatani. Pendapatan bersih usahatani ini digunakan untuk mengukur hasil keuntungan imbalan yang
diperoleh petani dari pengggunaan faktor-faktor produksi, pengelolaan serta investasi yang dikeluarkan Suratiyah 2008.
3.1.2 Konsep Biaya Usahatani
Biaya usahatani terdiri dari biaya tetap dan variabel baik yang bersifat tunai maupun non tunai. Biaya tetap fixed cost adalah biaya yang jumlahnya tidak