usahataninya yang tidak dijual atau untuk konsumsi kebutuhan sehari-hari. Pendapatan adalah selisih dari penerimaan dan pengeluaran. Pendapatan bersih
usahatani digunakan untuk mengukur imbangan yang diperoleh keluarga petani dari penggunaan faktor-faktor produksi kerja, pengelolaan, dan modal milik
sendiri atau modal pinjaman yang diinvestasikan ke dalam usahatani Soekartawi 2011.
3.1.4 Faktor-Faktor dan Unsur Usahatani
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya biaya dan pendapatan sangat kompleks, namun demikian faktor tersebut dapat dibagi ke dalam dua golongan
antara lain; faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari: umur petani, pendidikan, pengalaman, jumlah tenaga kerja keluarga, dan modal. Faktor
eksternal terdiri dari: input yaitu ketersediaan dan harga, output yaitu permintaan dan harga. Tenaga kerja dalam usahatani dibagi menjadi dua yaitu tenaga kerja
dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluarga. Jumlah pekerja produktif merupakan satuan kerja yang diperlukan untuk mengukur efisiensi. Usia 15
sampai 64 tahun adalah usia produktif yang dapat digunakan sebagai tenaga kerja. Satuan untuk tenaga kerja perlu disetarakan menjadi Hari Orang Kerja HOK dalam
usahatani Suratiyah 2008. Salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pendapatan adalah
harga. Terjadinya kelangkaan akan meningkatkan harga input produksi dipasaran. Hal ini menyebabkan harga ditingkat petani juga meningkat sehingga pendapatan
petani akan menurun. Selain itu, usahatani juga dipengaruhi oleh faktor alam. Faktor alam atau iklim sangat menentukan keberhasilan suatu usahatani dalam
melakukan usaha budidaya. Iklim atau cuaca yang stabil akan meningkatkan produktivitas komoditas yang diusahakan. Unsur-unsur dalam usahatani terdapat
banyak jenis diantaranya: penerimaan, biaya produksi dan pendapatan petani Suratiyah 2008.
3.1.5 Konsep Efisiensi Produksi
Usaha budidaya polikultur dengan menebar beberapa jenis ikan pada kolam yang sama dapat meningkatkan daya dukung kolam karena kolam menjadi lebih
produktif. Kolam air tawar biasanya memproduksi berbagai jenis organisme untuk
makanan ikan di setiap lapisan air. Oleh karena itu, ikan yang menggunakan pakan yang tidak bersaing akan mempunyai ruang untuk mencari makan lain yang
tersedia sehingga produksi lebih efektif. Kombinasi dari jenis ikan dan padat tebarnya tergantung pada cocoknya jenis ikan tersebut satu sama lain. Semakin
banyaknya jumlah ikan yang hidup dan bertambahnya laju pertumbuhan merupakan faktor penting dalam meningkatkan produksi. Cahyono 2001.
Keuntungan maksimal menggambarkan efisiensi produksi telah tercapai. Rumus pendapatan dapat dituliskan sebagai berikut:
π = TR –TC
π = Py.Y – TVC + TFC
π
= Py.Y – Px X - TFC
keterangan: = keuntungan rupiah
Y = Total Produksi kg
Py = Hargaunit Y rupiah
Px = Hargaunit X rupiah
X = Jumlah input kg
TFC = Total Biaya Tetap rupiah
TVC = Total Biaya Variabel rupiah Soekartawi 2002. Syarat
π
maksimum pada jangka pendek adalah Π
’ = 0
MR = MC atau P = MC MR = MC merupakan kondisi keseimbangan pasar persaingan sempurna
Debertin 1986. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.