Syarat keuntungan maksimal yang dapat diperoleh yaitu ketika . Hasil
turunan dari rumus pendekatan tersebut menghasilkan rumus MR = MC yang menunjukkan keuntungan maksimal. Hal tersebut dapat terlihat pada kurva 3.
3.1.6 Efisiensi Pendapatan Usahatani
Efisiensi pendapatan usahatani memberikan batas layak dan tidaknya suatu usahatani dilaksanakan. Perhitungan efisiensinya menggunakan biaya dalam
usahatani dianalisis melalui imbangan antara penerimaan total dengan biaya total yang disebut Return and Cost Ratio RC ratio. Metode ini mengandung arti
bahwa tingkat efisiensi usahatani diukur atas dasar keuntungan. Secara teoritis dengan rasio RC =1 artinya tidak untung dan tidak pula rugi sedangkan nilai
RC 1 usahatani menguntungkan Soekartawi 2002.
3.2 Kerangka Operasional
Waduk Cirata memiliki fungsi sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA, perikanan, dan pariwisata. Fungsi utama waduk tersebut adalah
sebagai sumber PLTA namun perikanan juga banyak terdapat pada Waduk Cirata dan menjadi penting karena berkontribusi nyata terhadap perikanan nasional.
Produksi perikanan di Waduk Cirata dilakukan dengan budidaya KJA ganda. Salah satu wilayah perairan di Waduk Cirata yang terdapat cukup banyak jumlah
KJA adalah Desa Bobojong. Budidaya KJA ganda ini selain dapat meningkatkan produksi ikan mas dan nila juga dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan
waduk akibat sedimentasi yang ditimbulkan dari pengendapan sisa pakan. Petani budidaya pembesaran ikan mas dan nila pada KJA ganda khususnya di Desa
Bobojong melakukan proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan yang maksimal. Oleh karena itu, penelitian ini membahas tentang
identifikasi struktur biaya dan pendapatan yang dihasilkan dari budidaya pembesaran ikan mas dan nila pada KJA tersebut. Analisis terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi pendapatan usahatani dengan menggunakan regresi linear berganda. Selain itu, dilakukan pula analisis optimalisasi produksi yang dihasilkan
saat kondisi keuntungan maksimal serta pengggunaan input produksi yang optimal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi produksi yang telah
dilakukan petani. Selanjutnya dilakukan analisis efisiensi pendapatan usahatani untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani terssebut. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan ingin merekomendasikan kepada petani agar memperhatikan sistem usahataninya dengan tujuan diharapkan petani dapat mengoptimalkan produksi
pada satu unit KJA.
Keterangan gambar : alur berpikir batasan penelitian:
Gambar 3 Bagan kerangka berpikir operasional Budidaya pembesaran ikan mas dan nila
pada KJA ganda di Desa Bobojong
Semakin terus bertambahnya jumlah unit KJA
Penggunaan lahan KJA
Produksi dan
pendapatan pembesaran ikan mas dan nila KJA
ganda oleh petani budidaya Daya dukung
lingkungan Waduk Cirata
struktur biaya dan pendapatan
usahatani, Perhitungan
pendapatan dengan rumus pendapatan
yaitu π = TR - TC faktor-faktor
yang mempengaruhi
pendapatan usahatani, Analisis regresi linear
berganda Efisiensi produksi dan
pendapatan usahatani, Analisis
efisiensi produksi
dengan metode MR = MC,
efisiensi pendapatan
dengan metode RC
Rekomendasi Budidaya KJA di Waduk
Cirata
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitan ini dilakukan di zona perairan Waduk Cirata wilayah Desa Bobojong Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur. Wilayah ini dipilih berdasarkan
banyaknya jumlah RTP yang melakukan budidaya pembesaran ikan mas dan nila pada KJA ganda. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
2013.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section yaitu dengan mengumpulkan data pada satu titik waktu tertentu. Sumber data
penelitian diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara secara langsung kepada responden melalui kuesioner yaitu
petani budidaya KJA. Adapun data primer yang dibutuhkan pada penelitian ini antara lain: karakteristik usahatani dan petani budidaya KJA, struktur biaya,
penerimaan, dan penggunaan input produksi yang digunakan pada usahatani budidaya KJA ganda tersebut. Data sekunder diperoleh dari DPPK Kabupaten
Cianjur, BPWC, BPBPPU Waduk Cirata Kabupaten Cianjur. Data sekunder digunakan untuk melengkapi data dari pihak terkait yang mendukung penelitian.
Selain itu, referensi dan sumber informasi yang digunakan dalam menyusun penelitian ini melalui skripsi terdahulu yang relevan, tesis, buku, jaringan internet,
dan jurnal terkait.
4.3 Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel merupakan bagian dari penelitian dalam menentukan cara untuk mengambil sejumlah responden sebagai sampel dari suatu
populasi. Tujuan dari penarikan sampling adalah mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian namun peneliti harus memperoleh jumlah responden yang
memenuhi kriteria dan representatif agar data yang diperoleh akurat. Salah satu jenis populasi adalah populasi yang bersifat homogen. Populasi yang bersifat
homogen biasanya berada pada wilayah perairan. Karakter khusus dari populasi homogen terletak pada tidak adanya perbedaan pola dari hasil tes setelah
melakukan wawancara kepada seluruh responden namun data yang dihasilkan tetap beragam, hanya pola saja yang sama antar petani Bungin 2005.
Sampel merupakan sebagian data yang diambil dalam suatu populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah petani budidaya KJA ganda di Desa
Bobojong Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur. Penentuan lokasi dan objek penelitian dipilih dengan menggunakan
metode purposive sedangkan pengumpulan data responden dilakukan dengan metode accidental. Penelitian ini
dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 30 responden yaitu petani budidaya KJA ganda yang melakukan budidaya pembesaran ikan mas dan nila di
desa tersebut. Sampel ini diambil berdasarkan jumlah data sebaran normal statistik dan bersifat homogen. Sistem budidaya yeng terdapat di lokasi penelitian
bersifat homogen dalam hal penggunaan ukuran luas unit KJA yang sama pada setiap petani sehingga dengan jumlah tersebut dapat mewakili jumlah responden
pada penelitian. Penentuan responden pada penelitian ini berdasarkan informasi yang diberikan oleh Kepala BPBPPU kemudian wakil BPBPPU dan selanjutnya
kepada pendamping sehingga dilakukan pendataan terhadap responden yaitu sebanyak 30 responden.
4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Alat analisis yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data yaitu dengan menggunakan software SPSS 16 dan microsof excell 2007. Data yang
telah diperoleh akan dianalisis sesuai dengan metode yang digunakan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan rumus
pendapatan yaitu π = TR –TC untuk menghitung pendapatan dari struktur biaya yang digunakan, analisis regresi linear berganda untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi pendapatan petani budidaya, metode MR = MC untuk menganalisis optimalisasi produksi saat keuntungan maksimal serta optimalisasi
input produksi. Metode imbangan penerimaan dan biaya untuk melihat rasio yang menggambarkan efisiensi pendapatan petani budidaya pembesaran ikan mas dan
nila pada KJA di Desa Bobojong Waduk Cirata.
4.4.1 Identifikasi Struktur Biaya dan Pendapatan Usahatani Budidaya
Pembesaran Ikan Mas dan Nila Pada KJA Ganda di Desa Bobojong
Biaya-biaya usahatani yang dikeluarkan petani budidaya KJA pembesaran ikan mas dan nila di Desa Bobojong meliputi biaya tetap dan variabel yang
bersifat tunai dan non tunai. Struktur biaya dari usahatani ini dapat lilihat dari Tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5 Struktur biaya usahatani budidaya KJA pembesaran ikan mas dan nila di Desa Bobojong
Jenis biaya Komponen biaya
Biaya tetap bersifat tunai -
Pajak atas kepemilikan lahan atau unit KJA
- biaya keamanan ronda untuk unit
KJA Biaya
tetap bersifat
non tunai
diperhitungkan -
Biaya penyusutan
kontrusi KJA
meliputi: bahan jaring, drum plastik, drum besi, bambu kecil, bambu besar,
kayu kaso, busa, besi, tambang jaring, tambang jangkar, rumah jaga.
Biaya variabel bersifat tunai -
Biaya benih ikan mas -
Biaya benih ikan nila -
Biaya pakan ikan -
Biaya tenaga kerja luar keluarga TKLK
Biaya variabel
bersifat non
tunai diperhitungkan
- Biaya tenaga kerja dalam keluarga
TKDK
Sumber: Data Primer 2013
Biaya tetap tunai yaitu pajak untuk penggunaan lahan KJA dan iuran untuk ronda. Biaya tetap non tunai atau diperhitungkan yang dikeluarkan oleh petani
budidaya adalah biaya penyusutan kontruksi KJA. Biaya variabel tunai yaitu biaya benih ikan mas dan nila, biaya pakan ikan, dan biaya TKLK. Biaya variabel
non tunai atau diperhitungkan adalah biaya TKDK. Penerimaan atau nilai produksi yang diperoleh dari usahatani budidaya KJA yang dilakukan petani
budidaya di Desa Bobojong adalah hasil penerimaan dari produksi ikan mas dan nila. Rata-rata penerimaan dari produksi ikan mas yang diperoleh selama satu
tahun untuk satu unit KJA adalah empat kali periode masa panen dan rata-rata penerimaan dari produksi ikan nila dalam satu tahun untuk satu unit KJA adalah
dua kali periode masa panen. Pendapatan atas biaya total yang diperoleh petani
budidaya KJA pembesaran ikan mas dan nila di Desa Bobojong merupakan hasil dari total penerimaan produksi ikan mas dan nila dikurangi dengan total
keseluruhan biaya baik tunai maupun non tunai. Pendapatan atas biaya tunai diperoleh dari hasil produksi ikan mas dan nila dikurangi dengan seluruh biaya
yang bersifat tunai baik tetap maupun variabel. Hal ini karena penggunaan biaya yang dikeluarkan oleh petani secara bersama-sama untuk menghasilkan dua
komoditas hasil produksi yaitu ikan mas dan nila untuk satu unit KJA dalam satu tahun.
4.4.2 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani
Budidaya
Model pendugaan fungsi pendapatan dengan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Pendapatan = b + b
1
JPIM +b
2
JPIN +b
3
BBM +b
4
HBN +b
5
HPM +b
6
TK + keterangan:
Pendapatan = pendapatan petani budidaya KJA ganda rupiahunittahun
b = intersep
b
1
...b
7
= koefisien atau nilai penduga JPIM
= jumlah produksi ikan mas kgunittahun JPIN
= jumlah produksi ikan nila kgunittahun BBM
= biaya benih ikan mas rupiahunittahun HBN
= harga benih ikan nila rupiahkg HPM
= harga pakan ikan mas rupiahkg TK
= tenaga kerja HOK = galat atau error
Fungsi pendapatan ini digunakan untuk mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap pendapatan petani budidaya. Pendapatan diperoleh dari
hasil pengurangan penerimaan dengan biaya. Fungsi pendapatan ini dinyatakan dalam satuan waktu satu tahun dan dihitung dengan menggunakan data satu unit
KJA. Satuan untuk tenaga kerja adalah HOK yaitu Hari Orang Kerja. Tenaga kerja yang digunakan pada usaha budidaya ini adalah pria. Harga benih ikan nila