Karakteristik Usahatani Analisis Pendapatan dan Efisiensi Produksi Usahatani Budidaya Pembesaran Ikan Mas dan Nila Pada Keramba Jaring Apung Ganda (Studi Kasus Waduk Cirata Desa Bobojong Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur)

Berdasarkan hasil penghitungan yang diperoleh, struktur biaya tetap pada usaha budidaya pembesaran ikan mas dan nila KJA ganda di Desa Bobojong dapat dijelaskan pada Tabel 8. Tabel 8. Struktur rata-rata biaya tetap pada usaha budidaya KJA pembesaran ikan mas dan nila di Desa Bobojong per unit dalam satu tahun Sumber: Olahan Data Primer 2013 Berdasarkan hasil olahan data pada Tabel 8 dapat dijelaskan bahwa pajak yang dibebankan kepada petani budidaya atas kepemilikan unit KJA bernilai sebesar Rp 194 000tahun untuk seluruh kepemilikan KJA sehingga pajak yang dikenakan kepada petani tersebut sebesar Rp 48 056 tahun untuk satu unit KJA Biaya Tetap Komponen Biaya Tunai Jumlah barang satuan Harga Rpsatuan Periode dalam satu tahun Nilai Rpunittahun Persentase Pajak 48 056 unittahun 1 kali 48 056 0.51 Keamanan ronda 5981 unitbulan 1 kali 71 774.46 0.76 Total biaya tetap tunai 119 831 Komponen Biaya non Tunai Jumlah barang satuan Harga Rpsatuan Umur teknis tahun Nilai Rpunittahun Penyusutan kontruksi KJA Bahan Jaring 31.2 kg 65 000 2 1 014 000 Drum Plastik 11 buah 160 000 1 1 778 666.67 Drum Besi 23 buah 105 000 1 2 409 750 Bambu Kecil 30 batang 8 000 1 209 422.22 Bambu Besar 6 batang 40 000 2 149 333.33 Kayu Kaso 22 batang 2 500 2 28 041.67 Busa 10 buah 60 000 1 592 000 Besi 32 batang 9 000 2 144 150 Tambang Jaring 4.63 kg 30 000 1 139 000 Tambang jangkar 51.53 kg 33000 1 1 700 600 Rumah Jaga 1 unit 9 166667 8 1 165 428.09 Total biaya penyusutan 9 330 392 98.73 Total biaya tetap 9 450 222.75 atau sebesar 0.51 dari total biaya tetap. Biaya ronda yang dikenakan kepada petani setiap tahun sebesar Rp 71 774 unit KJA atau 0.76 dari total biaya tetap. Rata-rata total biaya penyusutan yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan pada pengolahan data adalah sebesar Rp 9 330 392unittahun atau 98.73 dari total biaya tetap. Total biaya tetap yang dikeluarkan petani budidaya pembesaran ikan mas dan nila di Desa Bobojong adalah sebesar Rp 9 450 222.75unittahun. berdasarkan hasill perhitungan pada Tabel 8 dapat terlihat bahwa biaya tetap yang paling besar dikeluarkan petani budidaya adalah biaya penyusutan KJA yaitu sebesar 98.73 dari total biaya tetap. Hal ini terjadi karena pada biaya penyusutan tersebut terdiri dari banyak komponen alat-alat atau kontruksi KJA yang digunakan petani budidaya. Biaya variabel pada usahatani budidaya KJA pembesaran ikan mas dan nila di Desa Bobojong bersifat tunai dan non tunai. Biaya-biaya variabel pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Struktur biaya variabel usahatani budidaya KJA pembesaran ikan mas dan nila di Desa Bobojong per unit dalam satu tahun Biaya Variabel Komponen Biaya Tunai Jumlah satuan Harga Rpsatuan Periode dalam satu tahun Nilai Rpunittahun Persentase Benih Ikan Mas 214.13 kgmusim 29 900kg 4 kali 23 290 266.67 15.35 Benih Ikan Nila 236.33 kgmusim 15 000kg 2 kali 6 405 690.48 4.22 Pakan Ikan 5 112.67 kgmusim 6 400kg 4 kali 119 359 233.3 78.66 Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK 207 HOKtahun 9 000HOK 1 kali 1 945 030.30 1.28 Total biaya variabel tunai 151 000 221 Komponen Biaya non Tunai Jumlah satuan Harga Rpsatuan Periode dalam satu tahun Nilai Rpunittahun Tenaga Kerja Dalam Keluarga TKDK 113 HOKtahun 9 000HOK 1 kali 748 952.38 0.49 Total Biaya Variabel 151 749 173 Sumber: Olahan Data Primer 2013 Berdasarkan data hasil perhitungan pada Tabel 9 dapat dijelaskan bahwa terdapat beberapa biaya variabel yang dikeluarkan petani dalam melakukan proses produksi budidaya pembesaran ikan mas dan nila pada KJA ganda. Biaya variabel tersebut ada yang bersifat tunai dan adapula yang bersifat non tunai atau diperhitungkan. Biaya variabel tunai meliputi biaya benih ikan mas, benih ikan nila, pakan ikan, dan tenaga kerja luar keluarga TKLK. Musim tanam ikan mas yang dilakukan petani budidaya di Desa Bobojong rata-rata adalah selama tiga bulan sehingga untuk satu kali musim tanam biaya untuk pembelian benih ikan mas untuk satu unit sebesar Rp 6 397 733. Berdasarkan hasil pada Tabel 9 maka dalam satu tahun petani budidaya di Desa Bobojong melakukan empat kali periode musim tanam ikan mas sehingga biaya untuk pembelian benih ikan mas yaitu sebesar Rp 23 290 267unittahun atau 15.35 dari total biaya variabel. Biaya variabel untuk pembelian benih ikan nila dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun karena masa pemeliharaan ikan nila yang dlakukan petani budidaya di Desa Bobojong dari pembenihan sampai panen rata-rata selama enam bulan. Berdasarkan data hasil perhitungan pada Tabel 9 maka diperoleh biaya benih ikan nila selama satu tahun untuk satu unit KJA adalah sebesar Rp 6 405 690 atau 4.22 dari total biaya variabel. Selain itu, biaya variabel lain yang bersifat tunai pada penelitian ini adalah biaya pakan ikan. Biaya ini dikeluarkan oleh petani budidaya dengan periode sama dengan periode musim tanam ikan mas dalam satu tahun yaitu sebanyak empat kali. Hal ini karena hasil komoditas utama dari budidaya KJA ganda ini adalah ikan mas sehingga ikan mas yang memerlukan pakan pokok sedangkan ikan nila merupakan produk atau output tambahan. Besarnya biaya pakan ikan untuk satu unit dalam satu tahun adalah Rp 119 359 233 atau 78.66 dari total biaya variabel. Tenaga kerja dalam usahatani terdiri dari tenaga kerja dalam keluarga TKDK dan Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK. Tenaga kerja luar keluarga termasuk kedalam komponen biaya variabel tunai sedangkan TKDK termasuk komponen biaya variabel non tunai. Usahatani budidaya KJA pembesaran ikan mas dan nila yang dilakukan di Desa Bobojong menggunakan beberapa TKLK dan TKDK. Tenaga kerja yang digunakan adalah sama dari penebaran benih sampai panen. Sistem biaya pada tenaga kerja yang dilakukan oleh petani budidaya adalah dengan memberikan gaji atau bayaran kepada pekerja. Bayaran yang diberikan oleh pemilik kepada pekerja dilihat secara keseluruhan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan pekerja yaitu dimulai dari penebaran benih, pemeliharaan, perawatan jaring, sampai waktu panen. Setiap jenis kegiatan pekerjaan dilakukan oleh tenaga kerja yang sama. Penebaran benih ikan dilakukan petani sesuai dengan musim tanam dari masing- masing ikan. Kegiatan penebaran benih ini dilakukan selama satu hari. Pemeliharaan ikan mas dan nila dengan memberikan pakan ikan setiap hari sebanyak tiga kali yaitu pada pagi, siang dan sore hari. Perawatan jaring dan pembersihan kolam ikan dilakukan setiap habis panen. Sistem upah atau bayaran tenaga kerja pada usahatani budidaya pembesaran ikan mas dan nila pada KJA di Desa Bobojong ini tidak dilakukan pembayaran disetiap kegiatan melainkan sistem yang diterapkan adalah pembayaran gaji pekerja yang dibayar setiap bulan. Berdasarkan data hasil perhitungan pada Tabel 9 besaranya biaya untuk TKLK selama satu tahun rata-rata adalah sebesar Rp 1 945 030unittahun atau 1.28 dari total biaya variabel sedangkan biaya untuk TKDK yaitu sebesar Rp 748 952unittahun atau 0.49 dari total biaya variabel. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh pada Tabel 9 dapat dijelaskan bahwa biaya variabel yang paling besar dikeluarkan petani budidaya pembesaran ikan mas dan nila di Desa Bobojong adalah biaya pembelian pakan ikan yaitu sebesar 78.66 dari total biaya variabel. Hal ini terjadi karena jumlah penggunaan pakan ikan memiliki porsi yang paling besar dibandingkan dengan input produksi lain yang digunakan petani budidaya.

6.1.2 Penerimaan Usahatani Budidaya Pembesaran Ikan Mas dan Nila pada KJA Ganda di Desa Bobojong

Ikan mas dibudidayakan pada jaring lapis atas KJA dan memiliki rata-rata masa panen atau musim tanam yaitu tiga bulan sehingga dalam satu tahun ikan mas dapat dipanen sebanyak empat kali. Ikan nila berada di jaring lapis bagian bawah dan dapat dipanen sebanyak dua kali periode dalam satu tahun. Adapun penerimaan dari usahatani budidaya pembesaran ikan mas dan nila pada KJA ganda di Desa Bobojong dapat dijelaskan pada Tabel 10. Tabel 10 Rata-rata penerimaan usahatani budidaya pembesaran ikan mas dan nila KJA di Desa Bobojong per unit dalam satu tahun Penerimaan Komoditas Output jumlah produksi kgunitmusim harga Rpkg Periode dalam satu tahun Nilai produksi Rpunittahun Ikan Mas 2 770.47 18 000 4 kali 181 575 600 Ikan Nila 709 11000 2 kali 14 428 857 Total penerimaan 196 004 457 Sumber: Olahan Data Primer 2013 Berdasarkan data hasil perhitungan pada Tabel 10 diperoleh penerimaan atau nilai produksi dari ikan mas rata-rata adalah sebesar Rp 181 575 600unittahun dan nilai produksi ikan nila yang diperoleh sebesar Rp 14 428 857unittahun. Penerimaan total diperoleh dari penjumlahan nilai produksi ikan mas dan nila yaitu sebesar Rp 196 004 457unittahun. Hasil produksi ikan mas yang dihasilkan adalah sebanyak 100 dari jumlah benih yang ditebar ditambah dengan 50 jumlah pakan yang ditebar. Ikan nila yang dihasilkan sebanyak tiga kali lipat dari jumlah benih yang ditebar. 6.1.3 Pendapatan Atas Biaya Tunai Pada Usahatani Budidaya KJA Pembesaran Ikan Mas dan Nila di Desa Bobojong Pendapatan atas biaya tunai yang diperoleh dari usaha budidaya pembesaran ikan mas dan nila di Desa Bobojong ini adalah selisih dari penerimaan yaitu nilai produksi ikan mas dan nila dikurangi dengan total biaya tunai baik yang bersifat tetap maupun variabel. Biaya variabel tunai yaitu biaya pakan ikan dan benih ikan mas dan nila serta TKLK. TKLK pada usahatani khususnya budidaya KJA ini termasuk ke dalam biaya tunai karena uang yang dikeluarkan petani untuk membayar TKLK bersifat tunai. Biaya tetap tunai yaitu pajak untuk penggunaan lahan KJA dan iuran untuk ronda. Pajak yang dikeluarkan petani secara langsung dibayar kepada pihak pengelola waduk yang bertugas mengontrol iuran dan pajak. Biaya ronda yang dikeluarkan petani merupakan iuran rutin yang dikeluarkan petani untuk menjaga keamanan lahan KJA milik petani. Biaya-biaya tunai yang dikeluarkan petani dalam penelitian ini dihitung berdasarkan penggunaan dalam satu unit dan dalam waktu satu tahun pada sehingga pendapatan yang diterima petani juga merupakan pendapatan per unit KJA dalam satu tahun. Pendapatan petani atas biaya tunai dapat terlihat pada hasil Tabel 11.

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani Ikan Keramba Berdasarkan Skala Usaha (Studi Kasus: Desa Sibagandmg, Kecamatan Insang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun)

0 29 99

Studi Korelasi Kegiatan Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung dengan Pengayaan Nutrien (Nitrat dan Fosfat) dan Klorofil-a di Perairan Danau Toba

6 46 116

Strategi Pemasaran Ikan Nila Hasil Budidaya Keramba Jaring Apung (Floating Net) (Studi Kasus : Desa Tongging Dan Desa Sibolangit Kecamatan Merek, Kabupaten Karo)

28 234 101

Sistem Usaha Tani Mina Padi Ikan Mas Studi Kasus Di Desa Totap Majawa Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun

0 43 109

Analisis efisiensi usaha budidaya ikan mas (syprinus carpio) dalam keramba jaring apung di Waduk Cirata, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

0 14 96

Prospek usaha budidaya ikan nila gift sistem color pada keramba jaring apung di waduk Cirata Kecamatan Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat

0 6 138

Analisis Usahatani dan Faktor-Faktor Produksi yang Mempengaruhi Usaha Pembesaran Ikan Mas (Kasus :Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur)

0 43 232

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI IKAN MAS : Studi Pada Budidaya Ikan Mas Kolam Jaring Apung di Waduk Cirata Kabupaten Cianjur.

3 14 35

ANALISIS PRODUKTIVITAS PERIKANAN BUDIDAYA KARAMBA JARING APUNG DI WADUK CIRATA (STUDI KASUS DI KECAMATAN MANDE KABUPATEN CIANJUR).

0 0 1

ANALISIS PENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI KERAMBA JARING APUNG DENGAN DIVERSIFIKASI SPESIES IKAN BUDIDAYA DI WADUK CIRATA

0 0 9