dan nila sama-sama dipanen. Panen ikan dilakukan petani dengan berkoordinasi dengan tengkulak untuk datang ke lokasi pemanenan ikan. Panen ikan dalam KJA
ini dilakukan dengan mengangkat jaring dari kedua sisi kolam dengan menggunakan bambu besar. Usahatani budidaya KJA ganda di Desa Bobojong ini
tidak menggunakan obat-obatan. Petani budidaya hanya menggunakan pakan dan benih dalam pemeliharaan.
5.3 Karakteristik Responden
Sebagian besar petani budidaya di Desa Bobojong merupakan penduduk pendatang. Hal ini dapat terlihat pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7 Rasio jumlah responden penduduk asli dan pendatang petani budidaya KJA di Desa Bobojong tahun 2013
Jenis Jumlah penduduk orang
Presentase jumlah petani Penduduk Asli
13 43.33
Penduduk Pendatang 17
56.67
Sumber: Olahan Data Primer 2013
Berdasarkan hasil Tabel 7 yaitu sebanyak 13 orang petani budidaya atau 43.33 adalah penduduk asli Desa Bobojong dan sebanyak 17 orang atau 56.67 adalah
petani penduduk pendatang atau berasal dari luar Desa Bobojong.
5.3.1 Umur Responden
Petani budidaya pembesaran ikan mas dan nila pada KJA di Desa Bobojong rata-rata memiliki usia dewasa.
Sumber: Olahan Data Primer 2013
Gambar 7 Umur responden
Berdasarkan survei di lokasi penelitian, semua petani responden yang melakukan usaha budidaya telah berkeluarga. Hal ini dapat terlihat dari hasil diagram
lingkaran yang menggambarkan umur responden atau petani yang melakukan usaha budidaya di Desa Bobojong. Berdasarakan hasil pada Gambar 7 diperolah
bahwa sebagian besar umur petani budidaya berkisar dari 48 sampai 53 tahun yaitu sebanyak 27.
5.3.2 Pendidikan Formal Responden
Petani budidaya KJA rata-rata memiliki latar belakang pendidikan SD sampai SMP namun adapula petani budidaya yang berpendidikan SMA dan setara
diploma.
Sumber: Olahan Data Primer 2013
Gambar 8 Pendidikan formal terakhir responden Pendidikan mempengaruhi pendapatan petani budidaya. Pendidikan yang
rendah menyebabkan banyaknya ketidaktahuan petani tentang pengelolaan budidaya pembesaran ikan dalam KJA. Hal ini akan mempengaruhi proses
produksi dan berakhir pada pendapatan petani. Berdasarkan hasil pada Gambar 8, sebagian besar pendidikan terakhir petani budidaya KJA di Desa Bobojong adalah
sekolah dasar yaitu selama enam sampai delapan tahun dengan jumlah persentase sebanyak 54. Hal ini menggambarkan latar belakang pendidikan petani
budidaya masih rendah. Oleh karena itu, sistem pengelolaan budidaya KJA yang dilakukan tergolong sederhana.
5.3.3 Alasan melakukan usaha Budidaya
Sebagian besar petani budidaya di Waduk Cirata Desa Bobojong memiliki mata pencaharian utama sebagai petani budidaya. Hal ini mereka lakukan karena